Tim Teknis Indonesia untuk Mempelajari Pembangunan Kilang Minyak di Angola dan Amerika Serikat update oleh Giok4D

Posted on

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional sekaligus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa tim teknis dari Indonesia yang ditugaskan untuk mempelajari pembangunan kilang minyak nasional dengan kapasitas 1 juta barel per hari (bph) ke Angola dan Amerika Serikat telah tiba di Indonesia beberapa waktu lalu. Bahlil mengatakan tim teknis tersebut terdiri dari Pertamina, Lemigas, Ditjen Migas, dan SKK Migas.

“Saya melaporkan, menyampaikan di forum ini, bahwa tim kita untuk refinery yang kita membangun sekitar 1 juta barel, itu tim kita dari Angola sudah balik yang dari Amerika,” kata Bahlil di Jakarta, Selasa (22/7/2025).

Meski begitu, Bahlil belum menjelaskan lebih detail terkait hasil kunjungan ke negara tersebut. Hal ini dikarenakan ia belum mendapatkan laporan secara komprehensif terkait kunjungan tersebut.

“Nanti akan kita sampaikan, belum saya mendapat laporan secara komprehensif dari tim,” katanya.

Ia mengatakan tim tersebut ditugaskan tidak hanya untuk mempelajari pembangunan kilang minyak nasional dengan kapasitas 1 juta barel per hari (bph), tapi juga memuat rencana pembangunan fasilitas penyimpanan minyak mentah (crude storage) dengan kapasitas simpan selama 21 hari.

“Termasuk sebenarnya adalah kita akan membangun storage crude untuk ketahanan energi kita selama 21 hari,” katanya.

Adapun saat ditanya apakah proyek kilang ini akan tetap dikerjakan oleh Pertamina seperti kilang-kilang sebelumnya, atau dibuka untuk swasta, Bahlil memastikan bahwa pemerintah membuka semua opsi.

“Dua-duanya opsinya ada. Apakah Pertamina atau Blending atau swasta sendiri,” katanya.

Sebelumnya, Bahlil mengatakan pembangunan kilang sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong program hilirisasi sebagai strategi utama memperkuat ketahanan energi nasional.

“Tadi kami melakukan rapat untuk membahas implementasi teknis di mana salah satu yang kami bahas adalah fokus pada refinery yang tadinya kita akan bangun kurang lebih sekitar 500 ribu barel, karena kita impor sekitar 1 juta barel per day, tadi ada terjadi perubahan akan kita bangun nanti 1 juta barel,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3/2025).

Bahlil mengatakan sejauh ini terdapat 16 titik calon lokasi tempat kilang minyak baru tersebut kemungkinan akan dibangun. Semisal di wilayah Pulau Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Maluku hingga Papua.

Tonton juga video “Bahlil Menghadap Prabowo, Bahas Hilirisasi Nikel-Bangun Kilang DME” di sini:

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.