Mahasiswa IPB Gugur saat Tugas Ekspedisi Patriot Dapat Gelar Sarjana

Posted on

Kementerian Transmigrasi mengapresiasi keputusan Institut Pertanian Bogor (IPB) University untuk menganugerahkan gelar Sarjana Pertanian (S.P.) pada almarhum Anggit Bima Wicaksana (Bimo), peserta Tim Ekspedisi Patriot (TEP). Anggit gugur saat tugas riset dan pemetaan potensi ekonomi di kawasan transmigrasi Bomberay, Tomage, Kabupaten Fakfak, Papua Barat pada Selasa, (21/10).

Pemberian gelar kehormatan tersebut menjadi bentuk pengakuan atas dedikasi, kerja keras, dan pengabdian almarhum yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan wilayah transmigrasi dan kesejahteraan masyarakat di pelosok negeri.

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyampaikan pemberian gelar agar dilakukan bersamaan dengan wisuda, pada bulan Oktober,

“Insyaallah nanti almarhum, Saudara Anggit Bima Wicaksana juga akan diberikan gelar sarjana pertanian dan insyaallah nanti pada bulan ini akan dilaksanakan wisuda. Dimohon kepada kedua orang tua juga untuk bisa hadir,” katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

Hal itu disampaikannya saat memimpin Upacara Kedinasan Pemakaman Alm. Anggit Bima Wicaksana di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Rabu (22/10).

Iftitah berpesan kepada seluruh Patriot yang masih bertugas agar melanjutkan semangat perjuangan almarhum Bimo. Menurutnya, pengabdian di wilayah transmigrasi bukan sekadar program kerja, melainkan panggilan nurani untuk membangun Indonesia dari garis depan.

“Lanjutkan langkah Bimo. Tugas kalian bukan sekadar meneruskan program, tetapi menjaga nyala pengabdian karena selama kalian berdiri tegak di tanah-tanah transmigrasi, nama Bimo tidak akan pernah mati,” kata Iftitah.

Iftitah juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu evakuasi dan pemakaman almarhum Bimo.

“Akhir kata, atas nama Kementerian Transmigrasi, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses evakuasi dan pemakaman almarhum,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria saat takziah ke rumah duka di Kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, menyampaikan Anggit Bima Wicaksana layak menerima gelar sarjana karena dedikasinya menjalankan tugas ekspedisi patriot.

“Sebagai bentuk apresiasi dari IPB atas kerja keras, keikhlasan, dan ketulusan beliau dalam menjalankan tugas ekspedisi patriot dengan penuh kesungguhan, serta setelah kami mencermati prestasi dan catatan akademik yang ada, maka pada kesempatan ini saya sampaikan bahwa Saudara Anggit Bima Wicaksana kami nyatakan lulus sebagai sarjana,” ujarnya.

Diketahui, sebagai mahasiswa IPB almarhum Bimo (sapaannya) dikenal aktif sebagai Ketua Angkatan Ilmu Tanah 58, Badan Pengawas HMIT, Koordinator Lapangan Fakultas Pertanian, dan Asisten Praktikum Praksis Survei, Pemetaan, dan Evaluasi Lahan. Tak hanya itu, Bimo juga Koordinator TEP dari IPB University.

Atas dedikasi dan berbagai prestasinya tersebut Rektor IPB mengundang kedua orang tua almarhum untuk menghadiri acara wisuda pada 29 Oktober 2025 di kampus IPB, Bogor, guna menerima ijazah atas nama putra mereka.

“Kami ingin mengundang kedua orang tua beliau untuk menerima ijazah atas nama almarhum, bersama dengan teman-teman lain yang telah menuntaskan tugas akademiknya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor IPB memberikan apresiasi kepada Menteri Transmigrasi beserta jajarannya yang telah berupaya maksimal untuk memulangkan jenazah mendiang Bimo dari Kawasan Transmigrasi Bomberay, Fakfak, Papua Barat ke rumah duka di kawasan Bintaro kurang dari 24 jam sejak dinyatakan meninggal.

“Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri, Bapak Sekjen, serta seluruh jajaran Kementerian Transmigrasi, juga kepada Bapak WR1 dan tim yang telah memberikan dukungan luar biasa, perhatian, dan penghargaan, sehingga putra terbaik kami ini mendapatkan apresiasi yang begitu besar,” pungkasnya.

Lihat juga Video ‘Mendikti Serahkan Kasus Dugaan Bullying Timothy ke Pihak Kampus’: