Sebut Penakut, Anggota DPRD Manggarai Barat Minta Kepala Bapenda Mundur

Posted on

Anggota DPRD Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur NTT) Kanisius Jehabut meminta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Manggarai Barat Maria Yuliana Rotok mengundurkan diri dari jabatannya. Musababnya, Leli-sapaan Maria Yuliana Rotok, dinilai takut dan ragu-ragu dalam menetapkan target realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Manggarai Barat hingga akhir tahun nanti.

Awalnya Leli mengatakan tak yakin target PAD sebesar Rp 281 miliar dalam APBD Perubahan Tahun 2025 akan terealisasi hingga akhir tahun. Namun, ketika salah satu anggota dewan mempersoalkan pesimisme Leli, dia membuat pernyataan yang mengandung optimisme bahwa target PAD itu akan terealisasi. Kanisius pun menyebut Leli penakut.

Hal itu ditegaskan politikus partai Gerindra itu dalam dalam Rapat Kerja (Raker) DPRD Manggarai Barat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Manggarai Barat, Kamis (23/10/2025) sore.

“Saya dengar Ibu ragu-ragu, dalam pandangan kami Ibu ini adalah panglima perang di sini, tapi di sini bukan panglima, tapi ibu jadi prajurit, penakut begitu,” Kanisius.

“Coba Ibu kasih penjelasan apa masalahnya. Jadi panglima harus yakin, kalau begini nih saya mohon Ibu Kaban menjelaskan, memberikan kepastian, kalau takut takut ya mundur aja. Daerah ini membutuhkan pemberani bukan penakut dan kita ini dikasih makan oleh rakyat,” lanjut wakil rakyat yang terkenal vokal tersebut.

Leli tak menanggapi pernyataan keras pensiunan Polri yang pernah bertugas di Papua tersebut. Sebelum Kanisius melontarkan pernyataan kerasnya, Leli bicara tentang target PAD Manggarai Barat tahun 2025. Per 30 September, realisasi PAD baru mencapai Rp 192 miliar dari Rp 281 miliar yang ditargetkan dalam APBD Perubahan 2025.

Anggota dewan lainnya, Inocentius Peni, bertanya, apakah target Rp 281 miliar bisa tercapai hingga 31 Desember 2025. Leli tak yakin target itu bisa tercapai. “Berdasarkan realisasi per kemarin, saya katakan tidak akan tercapai,” kata Leli.

Ino geram dengan jawaban Leli. Sebab, target PAD Rp 281 miliar itu sudah diturunkan dari target pada APBD Induk 2025 sebesar Rp 318 miliar.

“Kita bahas di (APBD) perubahan untuk mengubah target, kita sudah prediksi, kita sudah hitung angkanya berdasarkan a b c dsb akhirnya kita sepakat Rp 281 miliar di 31 Desember. Kalau hari ini tidak akan tercapai berarti tidak harus bahas perubahan lagi kan,” cecar politikus PAN tersebut.

Dicecar demikian oleh Ino, Leli berdalih angka-angka tersebut bisa bergerak setiap hari. “Saya tidak mau katakan tidak akan tercapai, tapi angka ini selalu bergerak tiap hari,” tandasnya.