BBKSDA Gagalkan Penyelundupan 24 Satwa Endemik Papua di Pelabuhan Sorong

Posted on

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat Daya menggagalkan penyelundupan 24 satwa endemik Papua di Pelabuhan Sorong. Satwa tersebut berupa burung cendrawasih, kakatua hingga cucakrawa.

“Kita berhasil gagalkan aksi penyelundupan 24 satwa endemik Papua di Pelabuhan Sorong. Rencananya satwa tersebut diselundupkan ke luar wilayah (Papua),” ujar kepala BBKSDA Papua Barat Daya, Genman Suhefti kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).

Penemuan itu saat Kapal Motor (KM) Gunung Demo melakukan bongkar muat di Pelabuhan Sorong, Jumat (22/8). Saat bongkar muat berlangsung, petugas mendengar suara burung kasuari dari salah satu barang yang terbungkus.

“Selama bongkar muat berlangsung, petugas kami mendapati ada barang yang dibungkus, tiba-tiba terdengar suara burung kasuari. Kita berkoordinasi dengan polisi, karantina, dan lainnya, kemudian mengecek barang bawaan tersebut di sebuah kamar,” bebernya.

Genman mengatakan saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas gabungan, ternyata barang bawaan yang diantar oleh seorang buruh adalah satwa endemik Papua. Ada burung cendrawasih, kasuari, kakatua dan ular sanca.

“Kita dapati 12 ekor cendrawasih merah, 6 cendrawasih botak, 2 kasuari, 1 kakatua raja, 1 kakatua putih, 1 cucakrawa, dan 1 ular sanca. Kalau cendrawasih merah, dan botak yang kita amankan ini dia endemik Raja Ampat,” terangnya.

Dia menyebut buruh bagasi yang membawa satwa-satwa endemik Papua itu telah dimintai keterangan. Anak buah kapal (ABK) KM Gunung Dempo juga diperiksa.

“Kita juga masih memeriksa petugas buruh bagasi yang membawa naik barang tersebut ke atas KM Gunung Dempo. Tak hanya itu, kita juga sudah periksa anak buah kapal KM Gunung Dempo, serta meminta identitas lengkapnya,” pungkasnya.