Predator Cantik ‘Channa’ yang Banyak Ditemukan di Kalimantan [Giok4D Resmi]

Posted on

Beberapa tahun belakangan, nama ikan Channa menjadi buruan para pehobi ikan hias. Salah satunya adalah Channa marulioides (channa maru) yang banyak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera.

Ikan predator ini sejenis dengan ikan gabus yang banyak dikonsumsi karena kandungan gizinya yang tinggi. Tapi kini, beberapa jenis ikan Channa semakin tinggi harganya, bahkan hingga belasan juta rupiah.

Salah satunya channa maru yellow sentarum yang merupakan satwa endemik Kalimantan. Ikan ini hidup di Danau Sentarum yang berada di Kalimantan Barat.

ADVERTISEMENT

Seperti apa ikan Channa? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini., mulai dari klasifikasi hingga jenis-jenis ikan Channa di Indonesia, terutama dari Kalimantan.

Dikutip dari buku Jenis-jenis Ikan Marga Channa di Indonesia oleh Ernawati Sinaga dari Universitas Nasional Jakarta, dalam Famili Channidae terdapat dua genus, yaitu Channa dan Parachanna.

Channa banyak ditemukan di Asia, sedangkan Parachanna banyak ditemukan di Afrika. Ada banyak spesies Channa yang ditemukan di Indonesia, khususnya di Kalimantan dan Sumatera.

Dalam bahasa Inggris, ikan Channa sering disebut snakehead. Hal ini dikarenakan bagian kepalanya mirip dengan ular.

Yang paling umum adalah Channa striata alias ikan gabus yang sering jadi menu santapan. Jenis lainnya juga enak dimakan, tetapi fisiknya yang menarik membuatnya banyak dipelihara.

Dijelaskan dalam buku Channa si Gabus Hias oleh Heri Hermawan dan Hiko Indonesia Snakehead Club, tren memelihara Channa atau gabus sebagai ikan hias sebetulnya sudah ada di Jerman dan Inggris sejak 2000-an.

Ada beragam alasan yang mendorong para penghobi untuk memelihara ikan dari famili Channidae, atau yang dikenal sebagai ikan gabus. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Ikan gabus memiliki variasi bentuk tubuh dan sirip, ukuran yang beragam, serta corak dan warna yang menarik.

Sifat agresif saat memburu atau memangsa pakan hidup menjadikannya favorit di kalangan pecinta ikan hias predator. Semakin garang saat memangsa, semakin tinggi pula daya tariknya.

Dibandingkan dengan jenis ikan hias lainnya, ikan gabus tergolong mudah dipelihara dan tidak memerlukan prosedur perawatan yang rumit.

Meskipun berasal dari spesies yang sama, setiap individu memiliki perilaku dan karakteristik yang berbeda, menjadikannya menarik untuk diamati.

Berikut beberapa jenis ikan Channa yang ditemukan di Indonesia, khususnya Kalimantan dan Sumatera:

Channa striata atau ikan gabus, merupakan spesies paling dikenal dari genus Channa dan memiliki beragam nama lokal seperti haruan, kocolan, kutuk, hingga ruan.

Namanya yang beragam menunjukkan daerah persebarannya yang luas, mencakup Kalimantan, Sulawesi, Papua, Sumatera, Jawa, serta negara lain seperti Filipina, Indocina, dan Cina.

Ikan ini bernilai ekonomi tinggi sebagai ikan konsumsi yang sering dimasak, diasinkan, atau dikeringkan. Untuk itu, ikan ini sering dibudidayakan.

Ikan ini juga memiliki kemampuan bertahan hidup saat musim kering dengan bersembunyi dalam lumpur. Ciri tubuhnya silindris dengan sisik cycloid dan ctenoid, serta warna tubuh yang berbeda tergantung habitatnya. Panjangnya bisa mencapai 90 cm.

Meski ada nama ‘micro’nya, ikan toman justru merupakan spesies terbesar dalam genus Channa, dengan panjang mencapai 1-1,5 meter dan berat lebih dari 20 kg.

Ciri-ciri fisiknya mencakup garis lateral hitam yang memanjang di tubuh, totol hitam serta perut berwarna putih, dan garis oranye dari moncong ke ekor yang terputus menjadi bintik-bintik.

Vomer dan palatine dilengkapi dengan sederetan gigi kecil berbentuk taring, memperkuat citra predatornya di lingkungan air tawar.

Ikan ini tersebar luas di perairan tawar Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Sumatera Tenggara, Kalimantan Barat, Jawa, dan Bangka Belitung), serta ditemukan di sepanjang daerah aliran Sungai Musi.

Di tingkat regional, ia dikenal dengan berbagai nama seperti gabus tobang di Kalimantan, toman di Malaysia, dan pla-chado di Thailand, mencerminkan luasnya distribusi ekologis dan budaya ikan predator ini.

Channa lucius sering disamakan dengan Channa cyanospilos oleh masyarakat lokal dan menyebut keduanya sebagai ikan bujuk, padahal keduanya berbeda.

Ikan ini dikenal luas di Indonesia dan Asia Tenggara, seperti di Sumatera dan Kalimantan, termasuk Sungai Rangau di Riau, serta dikenal dengan berbagai nama daerah seperti Muju-muju di Kerinci, Kehung di Kalimantan Tengah, dan Gabus Cina di Betawi.

Sebagai predator murni, bentuk tubuhnya mendukung gaya menyergap mangsa dari dasar ke permukaan air.

Channa cyanospilos juga disebut ikan bujuk oleh warga lokal. Mereka adalah spesies asli perairan tawar di Kalimantan (Sungai Kapuas), Sumatera (Sungai Musi), dan kemungkinan Semenanjung Malaysia.

Ikan ini dikenal sebagai bluespotted snakehead karena adanya totol biru muda pada bagian bawah tubuhnya, mulai dari tutup insang hingga batang ekor yang menjadi ciri khas unik dibandingkan jenis Channa lainnya.

Secara morfologi, ikan bujuk memiliki ciri-ciri seperti taring pada rahang bawah, tidak adanya sisik di kepala bagian atas, dan totol biru pada tenggorokan.

Ia tergolong predator karnivora dan membuat sarang untuk melindungi telur serta anak-anaknya. Panjang tubuhnya berkisar antara 19,5-35,5 cm dengan berat 70-600 gram.

Ikan serandang (Channa pleurophthalmus), dikenal dengan nama ikan keranda di Kalimantan alias ocellated snakehead. Mereka spesies asli sungai tropis seperti Musi, Batanghari, Kapuas, dan Barito.

Meski berasal dari daerah tropis, ikan ini mampu bertahan hidup di daerah dengan musim berbeda, seperti di Florida dan Hawaii. Nilai ekonominya tinggi sebagai ikan konsumsi dan hias, dengan corak bercak merah kekuningan yang menarik.

Secara morfologi, ikan serandang memiliki sisik kecil di atas kepala, sirip punggung dengan 40-43 jari-jari, dan sirip dubur dengan 28-31 jari-jari. Terdapat guratan sisi dengan 57-58 sisik serta gigi taring pada prevomer dan palatine.

Ciri khas lainnya adalah bercak bulat hitam di sisi badan yang dikelilingi warna kuning-merah. Panjang tubuh umumnya 16-31 cm dengan berat 350-430 g, meskipun dapat mencapai lebih dari 50 cm. Ikan ini bersifat predator dan karnivora murni, memangsa ikan kecil dan udang sebagai makanan utama.

Channa marulioides atau Channa maru memiliki nama lokal ikan toman bunga, jalai, jaloy, dan peyang. Mereka merupakan spesies asli dari Sungai Musi yang juga tersebar di Indragiri, Batang Hari, Bangka Belitung, Samarinda, dan Kapuas.

Ikan Jalai memiliki nilai ekonomi tinggi dan lebih dikenal sebagai ikan hias karena warna dan motifnya yang khas. Warna tubuhnya berubah seiring pertumbuhan, mulai dari biru gelap saat kecil, menjadi coklat dengan perut putih saat remaja, hingga kuning bercorak hitam-putih saat dewasa.

Di Kalimantan, warna tubuhnya cenderung orange kemerahan dan hitam tegas, dipengaruhi oleh kondisi air gambut yang ber-pH rendah. Panjang tubuhnya bisa mencapai 65 cm.

Populasi ikan ini semakin sulit ditemukan di habitat aslinya seperti aliran Sungai Musi, menandakan potensi ancaman terhadap kelestariannya jika tidak dijaga.

Channa gachua atau gabus gunung merupakan spesies ikan Channa berukuran kecil, dengan panjang maksimal sekitar 20 cm. Ikan ini memiliki tubuh silindris, kepala agak gepeng, dan corak warna tubuh yang menarik seperti bintik-bintik hitam dan coretan kabur di sisi tubuh.

Siripnya beragam, dengan tepi keputihan atau kemerahan dan pola lingkaran di sirip pektoral. Beberapa individu memiliki bercak mata (ocellus) di sirip dorsal, yang umum pada anakan dan betina.

Gabus gunung termasuk karnivora puncak dan bersifat mouthbrooder, menjaga anaknya di dalam mulut.

Ikan ini memiliki persebaran geografis yang luas, dari Pakistan hingga Indonesia, khususnya di wilayah barat seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Habitat aslinya meliputi hulu sungai, mata air jernih, dan parit sawah, yang membedakannya dari jenis Channa lain yang hidup di rawa dan hilir sungai.

Demikian tadi telah kita kenali berbagai jenis ikan Channa yang merupakan predator cantik yang banyak dicari sebagai ikan hias.

Klasifikasi Ikan Channa

Alasan Gabus Hias Disukai

1. Daya Tarik Visual

2. Perilaku Predator

3. Perawatan Mudah

4. Karakter Unik

Jenis-jenis Ikan Channa di Indonesia

1. Channa striata (Ikan Gabus)

2. Channa micropeltes (Ikan Toman)

3. Channa lucius (Ikan Bujuk)

4. Channa cyanospilos (Ikan Bujuk)

5. Channa pleurophtalmus (Ikan Serandang)

6. Channa marulioides (Ikan Jalai)

7. Channa gachua (Ikan Gabus Gunung)

Channa lucius sering disamakan dengan Channa cyanospilos oleh masyarakat lokal dan menyebut keduanya sebagai ikan bujuk, padahal keduanya berbeda.

Ikan ini dikenal luas di Indonesia dan Asia Tenggara, seperti di Sumatera dan Kalimantan, termasuk Sungai Rangau di Riau, serta dikenal dengan berbagai nama daerah seperti Muju-muju di Kerinci, Kehung di Kalimantan Tengah, dan Gabus Cina di Betawi.

Sebagai predator murni, bentuk tubuhnya mendukung gaya menyergap mangsa dari dasar ke permukaan air.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Channa cyanospilos juga disebut ikan bujuk oleh warga lokal. Mereka adalah spesies asli perairan tawar di Kalimantan (Sungai Kapuas), Sumatera (Sungai Musi), dan kemungkinan Semenanjung Malaysia.

Ikan ini dikenal sebagai bluespotted snakehead karena adanya totol biru muda pada bagian bawah tubuhnya, mulai dari tutup insang hingga batang ekor yang menjadi ciri khas unik dibandingkan jenis Channa lainnya.

Secara morfologi, ikan bujuk memiliki ciri-ciri seperti taring pada rahang bawah, tidak adanya sisik di kepala bagian atas, dan totol biru pada tenggorokan.

Ia tergolong predator karnivora dan membuat sarang untuk melindungi telur serta anak-anaknya. Panjang tubuhnya berkisar antara 19,5-35,5 cm dengan berat 70-600 gram.

Ikan serandang (Channa pleurophthalmus), dikenal dengan nama ikan keranda di Kalimantan alias ocellated snakehead. Mereka spesies asli sungai tropis seperti Musi, Batanghari, Kapuas, dan Barito.

Meski berasal dari daerah tropis, ikan ini mampu bertahan hidup di daerah dengan musim berbeda, seperti di Florida dan Hawaii. Nilai ekonominya tinggi sebagai ikan konsumsi dan hias, dengan corak bercak merah kekuningan yang menarik.

Secara morfologi, ikan serandang memiliki sisik kecil di atas kepala, sirip punggung dengan 40-43 jari-jari, dan sirip dubur dengan 28-31 jari-jari. Terdapat guratan sisi dengan 57-58 sisik serta gigi taring pada prevomer dan palatine.

Ciri khas lainnya adalah bercak bulat hitam di sisi badan yang dikelilingi warna kuning-merah. Panjang tubuh umumnya 16-31 cm dengan berat 350-430 g, meskipun dapat mencapai lebih dari 50 cm. Ikan ini bersifat predator dan karnivora murni, memangsa ikan kecil dan udang sebagai makanan utama.

Channa marulioides atau Channa maru memiliki nama lokal ikan toman bunga, jalai, jaloy, dan peyang. Mereka merupakan spesies asli dari Sungai Musi yang juga tersebar di Indragiri, Batang Hari, Bangka Belitung, Samarinda, dan Kapuas.

Ikan Jalai memiliki nilai ekonomi tinggi dan lebih dikenal sebagai ikan hias karena warna dan motifnya yang khas. Warna tubuhnya berubah seiring pertumbuhan, mulai dari biru gelap saat kecil, menjadi coklat dengan perut putih saat remaja, hingga kuning bercorak hitam-putih saat dewasa.

Di Kalimantan, warna tubuhnya cenderung orange kemerahan dan hitam tegas, dipengaruhi oleh kondisi air gambut yang ber-pH rendah. Panjang tubuhnya bisa mencapai 65 cm.

Populasi ikan ini semakin sulit ditemukan di habitat aslinya seperti aliran Sungai Musi, menandakan potensi ancaman terhadap kelestariannya jika tidak dijaga.

Channa gachua atau gabus gunung merupakan spesies ikan Channa berukuran kecil, dengan panjang maksimal sekitar 20 cm. Ikan ini memiliki tubuh silindris, kepala agak gepeng, dan corak warna tubuh yang menarik seperti bintik-bintik hitam dan coretan kabur di sisi tubuh.

Siripnya beragam, dengan tepi keputihan atau kemerahan dan pola lingkaran di sirip pektoral. Beberapa individu memiliki bercak mata (ocellus) di sirip dorsal, yang umum pada anakan dan betina.

Gabus gunung termasuk karnivora puncak dan bersifat mouthbrooder, menjaga anaknya di dalam mulut.

Ikan ini memiliki persebaran geografis yang luas, dari Pakistan hingga Indonesia, khususnya di wilayah barat seperti Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.

Habitat aslinya meliputi hulu sungai, mata air jernih, dan parit sawah, yang membedakannya dari jenis Channa lain yang hidup di rawa dan hilir sungai.

Demikian tadi telah kita kenali berbagai jenis ikan Channa yang merupakan predator cantik yang banyak dicari sebagai ikan hias.

3. Channa lucius (Ikan Bujuk)

4. Channa cyanospilos (Ikan Bujuk)

5. Channa pleurophtalmus (Ikan Serandang)

6. Channa marulioides (Ikan Jalai)

7. Channa gachua (Ikan Gabus Gunung)