Mengapa Siklon Tropis Jarang Terjadi di Indonesia? Ini Kata BMKG

Posted on

adalah badai yang memiliki kekuatan besar. Sebagai informasi, siklon tropis dapat memicu gelombang tinggi, angin kencang hingga hujan lebat di wilayah yang dilewatinya.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), siklon tropis hampir selalu bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Mengapa bisa demikian?

Berdasarkan tayangan dalam akun YouTube BMKG (Info BMKG), siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon tropis mencapai 150 – 200 km.

Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat lebih dari 26,5 derajat Celcius. Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya, mempunyai kecepatan lebih dari 63 km/jam.

Data lintasan pergerakan siklon tropis di seluruh dunia menunjukkan hampir seluruhnya bergerak menjauhi garis khatulistiwa sehingga bisa dikatakan wilayah yang berada di dekat garis khatulistiwa, seperti Sumatera bagian tengah, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua Barat hingga Papua, merupakan wilayah yang aman dari siklon tropis.

Siklon tropis yang seperti enggan mendekati khatulistiwa ternyata disebabkan adanya sebuah gaya akibat Bumi berotasi dan bentuknya bulat yang biasa disebut Gaya Coriolis. Gaya Coriolis muncul akibat adanya pengaruh rotasi Bumi.

Hal ini dikarenakan Bumi berputar lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Diameter Bumi lebih lebar di wilayah khatulistiwa sehingga untuk melakukan rotasi dalam satu periode 24 jam, daerah khatulistiwa berpacu hampi 1.600 km (1.000 mil) per jam.

Di dekat kutub, Bumi berputar dengan kecepatan 0,00008 km (0,00005 mil) per jam, seperti kincir air. Perbedaan kecepatan itulah yang menghasilkan efek Coriolis dan ditemukan pertama kali oleh Ahli Matematika Prancis, Gaspard-Gustave de Coriolis.

Walaupun lintasan siklon tropis umumnya menjauhi wilayah ekuator karena pengaruh dari Coriolis, beberapa kasus siklon tropis pernah terjadi dekat wilayah ekuator dikarenakan pengaruh interaksi dinamika atmosfer yang kompleks. Siklon tropis yang pernah mendekati wilayah Indonesia (antara 5° – 10° LS dan 5° – 10° LU), antara lain

Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa wilayah dekat ekuator, termasuk Indonesia, umumnya tidak dilalui siklon tropis. Namun, bukan berarti kondisi cuaca di wilayah Indonesia tidak terpengaruh oleh keadaan siklon tropis.

Siklon tropis yang berada dekat dengan wilayah Indonesia memberikan dampak tidak langsung berupa cuaca buruk, antara lain hujan ekstrem, peningkatan kecepatan angin permukaan, dan gelombang tinggi. Hal ini dikarenakan siklon tropis memicu faktor skala sinoptik di wilayah sekitarnya yang dapat membentuk daerah konvergen maupun menginduksi peningkatan kecepatan angin permukaan di darat maupun di laut.