Beras diduga plastik yang sempat mencuat di Tarakan akhirnya dipastikan bukan beras palsu. Distributor beras menyambut baik hasil uji laboratorium yang disampaikan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tarakan.
Kurnia, distributor beras merk 35, meminta pihak yang menyebarkan isu hoaks tersebut untuk memberikan klarifikasi. Dia menyebut tuduhan tersebut sempat merugikan penjualan.
Menurut Kurnia, isu beras plastik bermula dari seorang pelapor yang mengeluhkan beras tersebut di media sosial. Padahal, adiknya selaku penjual telah menjelaskan bahwa kemungkinan pelapor salah dalam memasak beras.
ADVERTISEMENT
“Saya heran, karena beras ini sudah digunakan banyak orang selama bertahun-tahun, tapi hanya satu orang yang menyebut beras ini mengandung plastik,” ujar Kurnia, saat ditemui di kiosnya di Kecamatan Selumit Pantai, Tarakan Tengah, Rabu (2/7/2025).
Beras merk 35 tidak hanya dijual di Tarakan, tetapi juga di beberapa daerah seperti Sulawesi dan Papua. Beras 35 telah dipasarkan selama lima tahun tanpa keluhan serupa. Namun, isu hoaks ini sempat membuat penjualan menurun drastis.
“Meski begitu, pelanggan setia kami tidak mempercayai isu tersebut karena sudah mengonsumsinya bertahun-tahun,” tambahnya.
Akibat isu ini, distribusi beras dari pabrik sempat dihentikan untuk menunggu hasil uji laboratorium. Kurnia juga mengungkapkan bahwa pihak kepolisian sempat meminta distributor tidak memesan atau menjual beras tersebut selama penyelidikan berlangsung.
“Padahal, sebelum isu ini muncul, beras sudah dipesan dan tiba dalam kontainer,” jelasnya.
Setelah hasil uji laboratorium menyatakan negatif, Kurnia kembali menjual beras merk 35 karena tingginya permintaan dari pelanggan di berbagai daerah di Kalimantan Utara (Kaltara).
“Banyak pelanggan yang tidak percaya dengan isu tersebut,” katanya.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Terpisah, pelapor yang menyebarkan isu beras mengandung plastik, Gimin, warga RT 7, Jalan Damai Bakti, Kelurahan Karang Harapan, Tarakan, memberikan klarifikasi melalui infoKalimantan. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan permohonan maaf atas kekeliruan tersebut.
“Terkait berita yang beredar, semula saya konsumsi beras merk 35. Saya pribadi meminta maaf bila benar beras tidak mengandung plastik. Saya menyayangkan teman takmir masjid yang keburu lapor ke pihak kepolisian. Bila ada kesalahan, saya pribadi mohon maaf. Demikian klarifikasi kami dan teman takmir masjid,” tulis Gimin.
Gimin menjelaskan bahwa informasi awal disampaikan kepada teman di masjid, yang kemudian melaporkan ke polisi. Ia bersyukur hasil uji laboratorium menyatakan beras tersebut aman dan tidak mengandung plastik.
“Artinya sudah clear, tidak ada keresahan lagi,” tutupnya.