Kementerian Transmigrasi memperkenalkan paradigma baru dalam pengembangan kawasan transmigrasi melalui partisipasinya dalam ajang International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Forum ini menjadi ajang pengenalan arah baru transformasi kawasan transmigrasi yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan, kolaboratif, dan inklusif.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi, Velix Wanggai, menyampaikan dalam ICI 2025, Kementerian Transmigrasi mengusung tema ‘Building New Communities: Ensuring Safety and Prosperity for All’.
Baginya, tema ini mencerminkan komitmen Kementrian Transmigrasi yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik, namun juga sosial dan ekonomi. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, serta mampu memberdayakan masyarakat lokal.
“Kami ingin memanfaatkan momentum ini untuk menunjukkan arah baru transformasi transmigrasi, termasuk penguatan masyarakat lokal, peningkatan produktivitas anak muda di kawasan transmigrasi, serta pengembangan sumber daya manusia yang adaptif dan kompeten,” ujar Velix dalam keterangannya, Sabtu (7/6/2025).
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementerian Transmigrasi telah menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi strategis, seperti BPS, BPKP, Panglima TNI, dan berbagai universitas negeri. Kolaborasi ini diarahkan untuk mengoptimalkan lima program unggulan transmigrasi agar berdampak nyata di lapangan.
Lebih lanjut, Velix menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan kawasan transmigrasi.
“Masih ada ruang kosong yang belum banyak dibicarakan, yaitu pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan filantropi dalam pembangunan kawasan transmigrasi. Kawasan-kawasan ini memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi kewilayahan maupun komoditas unggulan. Kami ingin menjadikan ICI 2025 sebagai panggung untuk memperkenalkan kawasan ekonomi transmigrasi yang terintegrasi, mulai dari Aceh hingga Papua,” jelasnya.
Melalui partisipasi di ICI 2025, Kementerian Transmigrasi ingin memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi pembangunan, sekaligus memperkenalkan kawasan transmigrasi strategis kepada calon mitra dan investor global.
Harapannya, kerja sama internasional yang terbangun mampu mendorong pemerataan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh penjuru negeri.
