Dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI, PT Pelindo Terminal Petikemas melakukan penanaman pohon secara serentak di seluruh terminal yang dikelola perusahaan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Sedikitnya 1.500 pohon dari berbagai jenis ditanam mulai dari TPK Belawan di Sumatera Utara hingga TPK Merauke di Papua. Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan penanaman pohon dilakukan sebagai bentuk upaya perusahaan untuk keberlanjutan (sustainability).
“Stigma yang ada di masyarakat pelabuhan adalah tempat yang kotor, kumuh, panas dan sumber polusi. Itu semua tidak benar, area kerja kami di terminal peti kemas saat ini sudah bersih, tertata rapi, dan juga asri berkat adanya pepohonan yang rindang,” kata Widyaswendra, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).
.Selain itu juga untuk menjaga keasrian lingkungan di area terminal peti kemas. Selama ini pelabuhan dianggap sebagai lokasi yang panas dan sumber polusi akibat operasional sebagian alat di terminal dan truk yang masih menggunakan bahan bakar fosil.
Widyaswendra menyebut sebagian besar peralatan operasional terminal peti kemas seperti derek peti kemas di dermaga (quay container crane) dan derek peti kemas di lapangan penumpukan (rubber tyred gantry crane) sudah dikonversi menggunakan tenaga listrik.
Program transformasi yang dijalankan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas tidak hanya menyentuh aspek operasional yang menjadikan produktivitas terminal meningkat. Akan tetapi juga menyentuh aspek lingkungan dan juga sumber daya manusia yang ada di setiap terminal.
“Penataan tidak hanya dilakukan di dalam area terminal peti kemas, namun juga dilakukan di area pemukiman di luar terminal seperti penataan kampung, desa binaan, pemberian bantuan pengolahan sampah, dan hal positif lainnya,” kata Widyaswendra.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Balikpapan Firman Tola yang hadir dalam penanaman pohon di Kaltim Kariangau Terminal (KKT) mengatakan aksi penanaman pohon sebagai langkah untuk mempercantik lingkungan dan memberikan udara bersih.
Firman berharap terminal peti kemas dapat menjadi tempat bekerja yang nyaman dan sehat bagi semua pihak yang berkepentingan. Ia juga menyebut setiap pihak perlu ikut menjaga lingkungan terminal yang menjadi rumah bersama.
“Ini adalah hal yang berbeda, tidak hanya semarak dengan atribut dan lomba-lomba, PT Pelindo Terminal Petikemas dan grup usaha juga memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan kerja, termasuk yang ada di KKT ini,” terang Firman.
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Achmad Jazidie menyebut PT Pelindo Terminal Petikemas memiliki komitmen yang baik terhadap lingkungan. Dalam beberapa kesempatan Unusa bekerja sama dalam penyediaan akses air bersih, hingga pengelolaan sampah. Sebagian besar dilakukan di lingkungan pesantren yang memiliki keterbatasan dalam penyediaan air bersih dan pengelolaan sampah rumah tangga.
“Saat ini kami sedang mengembangkan insinerator yang ramah lingkungan, dalam hal ini kami juga bekerja sama dengan PT Pelindo Terminal Petikemas, menghadirkan insinerator mobile yang dapat berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain,” pungkasnya.