Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon menegaskan budaya adalah kekayaan negara yang sustainable atau dapat bertahan. Sayangnya, budaya Indonesia yang beragam masih belum dioptimalkan sebagai aset nasional untuk membangun bangsa.
“Ketika minyak, gas alam, dan batubara akan habis, budaya tidak akan habis sejauh manusia merawat, melindungi, memanfaatkan, dan membinanya. Namun, kita belum menjadikan keberagaman budaya kita sebagai aset nasional, baru sebagai etalase saja,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/5/2025).
Hal itu dia sampaikan ketika menghadiri Mata Lokal Fest (MLF) 2025. Ia hadir sebagai pembicara dalam Summit VI yang bertema ‘Mobilizing Culture for A Sustainability Indonesia’.
Lebih lanjut, Fadli Zon memaparkan data warisan budaya Indonesia, baik warisan budaya bendawi maupun warisan budaya takbenda. Ia menyebutkan Indonesia memiliki 1340 etnis, 718 bahasa, 228 cagar budaya berperingkat nasional dengan ribuan potensi cagar budaya lainnya, 2213 warisan budaya takbenda Indonesia. Adapun 16 di antaranya telah dienkripsi sebagai Intangible Cultural Heritage UNESCO dan 10 warisan budaya dunia, yang merupakan soft power atau kekuatan lunak kebudayaan sebagaimana yang dilakukan oleh negara lain seperti Amerika, Korea dengan Korean Wave, atau India dengan Bollywood.
Di hadapan sekitar 250 peserta, Fadli Zon menekankan bangsa Indonesia memiliki kekayaan budaya luar biasa, terbentang dari Aceh sampai Papua, dari pulau Miangas sampai Pulau Rote. Selain itu, Indonesia juga merupakan budaya yang tertua di dunia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya berbagai situs manusia purba Homo Erectus dan Pithecanthropus Erectus, yang menandakan telah terjadi peradaban di bumi nusantara. Selain itu, juga terdapat lukisan-lukisan manusia purba yang sudah berumur 51 ribu tahun yang lalu.
Kekayaan budaya Indonesia, lanjut dia, bukan hanya warisan yang patut dibanggakan, tetapi juga modal penting untuk menghadirkan inovasi, memperkuat pariwisata budaya, mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, dan membangun masyarakat yang berkarakter kuat (reinventing identity).
“Dengan hadirnya Kementerian Kebudayaan ini, saya berharap dampak dari pemajuan kebudayaan akan lebih terasa bagi dan tentunya kita sebagai masyarakat harus memiliki rasa bangga pada budaya kita sendiri. Jangan sampai dirasuki oleh budaya orang lain,” jelasnya.
Fadli mengatakan tahun ini pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) akan menyelenggarakan World Culture Forum (WCF). Agenda ini sebagai salah satu upaya untuk menghadapi tantangan kehidupan melalui jalur kebudayaan, sekaligus upaya menekankan narasi Indonesia sebagai Ibu Kota Kebudayaan dunia.
Simak juga Video: Rencana Rano Karno Jadikan Rumah Benyamin Sueb Cagar Budaya
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.