Menjelang Hari Kemerdekaan atau Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2025, banyak masyarakat yang bertanya bagaimana cuaca pada hari tersebut? Apakah cerah atau hujan?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan prakiraan cuaca pada tanggal tersebut. Untuk periode 12-14 Agustus 2025, kondisi cuaca memang didominasi oleh awan dan hujan lebat.
Beberapa daerah pada waktu tersebut pun telah diguyur hujan dan angin kencang seperti Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Papua Tengah, Papua Selatan hingga Papua Pegunungan.
Bagaimana dengan cuaca dari tanggal 15 Agustus 2025, khususnya pada 17 Agustus 2025 nanti?
Mengutip laman BMKG, telah dipetakan oleh BMKG prediksi cuaca di beberapa wilayah pada periode 15-18 Agustus 2025. Pada waktu tersebut, termasuk 17 Agustus 2025 cuaca diprediksi cerah berawan hingga hujan lebat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada dengan hujan intensitas sedang di wilayah seperti Jawa Barat, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Kondisi serupa juga berpotensi melanda Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
Adapun potensi hujan lebat diprediksi BMKG akan terjadi di Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Kalimantan Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Kemudian angin kencang diperkirakan ada di daerah Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.
Penyebab cuaca masih cenderung berawan tersebut dikarenakan adanya gelombang-gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, dan Rossby Ekuatorial. Gelombang-gelombang itu membuat peningkatan pembentukan awan hujan.
Tak hanya itu, terpantau juga ada sirkulasi siklonik di Laut Sulawesi bagian barat. Hal tersebut memicu adanya belokan angin dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah.
Sirkulasi siklonik juga menurut BMKG ada di Laut Filipina yang menyebabkan perlambatan angin (zona konvergensi) dari Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Natuna hingga Kalimantan Barat bagian barat.
Zona tersebut sangat berpengaruh pada pertumbuhan awan hujan. Terutama di wilayah yang dilaluinya.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, infoers bisa meninjaunya pada website http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.
Selamat Hari Kemerdekaan ke-80 RI infoers, jangan lupa selalu waspada dengan cuaca di hari tersebut ya!