Ayah-Anak Tewas Terbakar di Dalam Mobil Saat Kerusuhan di Yalimo

Posted on

Seorang pria bernama Nasir Daeng Mappa (44) dan anaknya Arsya Dafa (9) tewas saat kerusuhan di Yalimo, Papua Pegunungan. Kedua korban ditemukan terbakar di dalam mobilnya.

“Korban sipil turut berjatuhan. Nasir Daeng Mappa dan anaknya Arsya Dafa meninggal dunia karena terbakar di dalam mobil,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

Selain itu salah satu pelajar bernama Sadrak Yohame juga dilaporkan tewas akibat luka tembak. Tim gabungan TNI-Polri kini telah mengevakuasi enam personel TNI AD Satgas Maleo Kopassus yang terkepung di belakang Pos Satgas Maleo, Kampung Pirip, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Selasa (16/9).

“Tiga anggota diantaranya mengalami luka berat akibat panah, lemparan batu, dan luka bakar. Evakuasi dimulai dengan pengerahan tiga unit kendaraan roda enam dan tiga unit kendaraan roda empat,” ucapnya.

Faizal mengatakan tim medis segera memberikan perawatan intensif kepada tiga anggota yang mengalami luka parah, yaitu Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi. Ketiganya kini menjalani perawatan di RS Er Dabi, Yalimo.

“Saat proses berlangsung, tim gabungan sempat diserang massa dari berbagai sisi, namun berhasil dipukul mundur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Faizal menjelaskan kerusuhan ini dipicu aksi penyerangan massa terkait dugaan rasisme yang melibatkan sekelompok siswa SMA Negeri 1 Elelim. Puluhan bangunan terbakar, diantaranya ruko, kos-kosan, rumah dinas Pemkab Yalimo, kantor dinas, serta fasilitas TNI-Polri.

“Belasan kendaraan roda dua dan roda empat juga hangus. Bentrokan kemudian meluas hingga menyebabkan sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo,” jelasnya.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Adarma Sinaga menambahkan, sejumlah aparat menjadi korban serangan. Diantaranya Briptu Fitrah H. Naing terkena lemparan batu di wajah, Briptu Muh Aksa Almuthadin terkena panah di kepala, serta seorang prajurit TNI bernama Charles mengalami luka di bagian belakang kepala.

“Situasi kota dilaporkan mencekam dengan jaringan listrik padam serta kebakaran di sejumlah titik yang belum terkendali,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo pada Selasa (16/9) sekitar pukul 07.00 WIT. Kerusuhan diduga dipicu rasisme yang melibatkan siswa di SMAN 1 Yalimo.

“Dugaan ucapan rasis terhadap seorang pelajar memicu kemarahan warga,” kata Kombes Cahyo Sukarnito, kepada wartawan Selasa (16/9).