Sesaat lagi, Seleksi Penerimaan Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan Tahun Anggaran 2025 sudah dibuka. Jika ingin mendaftar sekolah kedinasan tahun ini, tentunya infoers perlu mempersiapkan diri. Salah satunya adalah mencari tahu mengenai sekolah kedinasan yang sepi peminat dengan peluang kerja besar.
Dengan mengetahui sekolah kedinasan yang sepi peminat, peluang untuk lolos pun menjadi lebih besar. Selain itu, penting juga untuk memilih sekolah kedinasan yang memiliki peluang kerja besar dan menjanjikan di masa depan meskipun sepi peminat.
Dilansir laman resmi BKN, pendaftaran Seleksi Sekolah Kedinasan Tahun Anggaran 2025 resmi dibuka melalui portal SSCASN BKN mulai 29 Juni 2025, dengan total formasi sebanyak 3.252 yang tersebar di tujuh kementerian/lembaga. Formasi tersebut mencakup STMKG BMKG (350), STIS BPS (400), PSSN BSSN (50), IPDN Kemendagri (1.061), STIN BIN (100), PKN STAN (500), dan SIPENCATAR Kemenhub (791).
Yuk, simak penjelasan lengkap di bawah ini untuk mengetahui daftar sekolah kedinasan yang sepi peminat tapi menjanjikan peluang kerja yang besar.
Berikut ini merupakan daftar sekolah kedinasan yang sepi peminat berdasarkan data pelamar atau pendaftar yang dipublikasikan oleh Badan Kepegawaian Negara pada penutupan pendaftaran sekolah kedinasan 14 Juni 2024 lalu. Meski sepi peminat, peluang kerjanya besar dan menjanjikan.
Dengan hanya 40 pendaftar yang memilih sekolah ini, Poltekpel Sorong menempati urutan terbawah dalam jumlah peminat. Namun, jangan salah menilai hanya dari angkanya. Sekolah ini justru menawarkan keunggulan yang tidak banyak dimiliki oleh sekolah kedinasan lainnya, terutama di sektor pelayaran kawasan timur Indonesia.
Poltekpel Sorong membuka program D-III Manajemen Transportasi Laut dan D-III Permesinan Kapal pada Seleksi Penerimaan Sekolah Kedinasan 2025. Keduanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan tenaga profesional di industri pelayaran, baik nasional maupun internasional. Peserta didik dibekali keahlian teknis dan manajerial yang sangat dibutuhkan oleh operator pelabuhan, perusahaan logistik laut, hingga kapal niaga.
Lulusan dari sekolah ini memiliki peluang besar untuk langsung terjun ke dunia kerja, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dengan kebutuhan transportasi laut yang tinggi. Terlebih lagi, posisi Poltekpel Sorong yang strategis di Papua Barat membuka peluang kerja yang luas di kawasan Indonesia timur yang tengah berkembang pesat.
Poltekbang Jayapura hanya menarik perhatian 95 pendaftar tahun lalu. Ini angka yang sangat kecil dibandingkan sekolah kedinasan lain di bidang penerbangan. Padahal, sekolah tersebut membuka kesempatan bagi calon taruna yang ingin masuk jurusan D-III Manajemen Bandar Udara yang sangat relevan dengan kebutuhan industri aviasi.
Program ini dirancang untuk mencetak personel keamanan penerbangan, pengawas pelayanan darat, serta petugas pemanduan parkir pesawat. Lulusannya dibekali pemahaman mendalam tentang operasional bandara dan keselamatan penerbangan, dua aspek krusial yang tidak bisa ditangani sembarang orang.
Dengan pertumbuhan lalu lintas udara di Indonesia, kebutuhan tenaga profesional di bandara terus meningkat. Lulusan Poltekbang Jayapura akan menjadi sosok yang dibutuhkan, apalagi jika memiliki komitmen bekerja di wilayah Indonesia timur yang masih kekurangan tenaga ahli di sektor ini.
Poltekbang Makassar tercatat hanya dipilih oleh 159 pendaftar. Tahun ini, Poltekbang Makassar membuka pendaftaran untuk program D-III Teknologi Bandar Udara yang sangat dibutuhkan di dunia penerbangan modern. Program ini membekali peserta didik dengan pengetahuan tentang infrastruktur dan teknologi bandara.
Siswa akan mempelajari berbagai aspek teknis terkait sistem listrik, bangunan, hingga teknologi komunikasi yang menunjang operasi bandara. Mereka disiapkan untuk menjadi tenaga ahli di balik layar yang menjaga kelancaran dan keamanan operasional penerbangan.
Di tengah meningkatnya pembangunan bandara baru di berbagai daerah, tenaga teknis lulusan Poltekbang Makassar sangat dicari. Mereka dapat bekerja di lembaga pemerintah, operator bandara, bahkan perusahaan penyedia infrastruktur penerbangan swasta.
Meski hanya dipilih oleh 261 pendaftar, Poltekbang Medan menyimpan potensi luar biasa di bidang teknik telekomunikasi dan navigasi udara. Program D-III yang dibuka tahun ini dirancang khusus untuk mencetak teknisi profesional dalam sistem komunikasi dan kontrol penerbangan.
Dalam masa pendidikan, mahasiswa akan dilatih mengoperasikan dan memelihara peralatan canggih seperti radar, sistem navigasi, dan jaringan komunikasi penerbangan. Ini merupakan bidang yang sangat spesifik dan menuntut keahlian tinggi, sehingga pesaing kerja pun relatif lebih sedikit.
Lulusannya sangat dibutuhkan oleh AirNav Indonesia, bandara, dan maskapai penerbangan. Di tengah pertumbuhan lalu lintas udara dan modernisasi sistem navigasi, peran mereka menjadi semakin penting dan menjanjikan dari segi karier.
Dengan total 307 pendaftar, Poltekbang Palembang menjadi salah satu sekolah kedinasan yang masih sepi peminat pada 2024 lalu. Padahal, prodi yang ditawarkan pada tahun 2025 yaitu D-III Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran Penerbangan memiliki nilai strategis tinggi.
Program ini menghasilkan lulusan yang memiliki spesialisasi dalam pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadaman kebakaran di bandara. Ini bukan sekadar pekerjaan teknis, melainkan peran penting yang menentukan keselamatan ribuan nyawa setiap harinya.
Karena tingkat risiko tinggi dan keahlian yang sangat khusus, lulusan dari program ini sangat dibutuhkan, tetapi ketersediaannya masih minum. Mereka bisa bekerja di bandara domestik maupun internasional, serta menjadi bagian dari unit keselamatan penerbangan di bawah Kementerian Perhubungan.
Hanya 375 orang yang memilih Poltekbang Surabaya, angka yang tergolong kecil untuk wilayah sepadat Jawa Timur. Padahal, kampus ini menawarkan dua program unggulan yaitu D-III Manajemen Transportasi Udara dan D-III Teknik Bangunan dan Landasan.
Mahasiswa di jurusan teknik landasan, misalnya, akan mempelajari pembangunan, perawatan, dan evaluasi kualitas landasan pacu dan struktur bandara. Ini adalah kompetensi penting dalam menjamin keamanan penerbangan yang hanya bisa dilakukan oleh tenaga bersertifikasi.
Dengan pembangunan dan revitalisasi bandara yang terus dilakukan pemerintah, peluang kerja lulusan dari Poltekbang Surabaya sangat besar. Baik di sektor pemerintah maupun swasta, kebutuhan akan tenaga ahli konstruksi bandara terus meningkat.
PIP Makassar hanya diminati oleh 901 pendaftar. Untuk sekolah yang sudah mapan dan menawarkan gelar D-IV Nautika, ini angka yang terbilang rendah. Faktanya, jurusan ini menghasilkan pelaut profesional dengan gelar Sarjana Terapan Pelayaran dan sertifikasi ANT-III.
Lulusan PIP Makassar tidak hanya bisa bekerja sebagai awak kapal bagian dek, tetapi juga dapat menjadi kapten, navigator, hingga dosen pelayaran. Industri pelayaran, pertambangan, bahkan pertahanan sangat membuka diri bagi lulusan sekolah ini.
Kelebihan lain dari program ini adalah jenjang karier yang jelas. Dengan pengalaman pelayaran selama dua tahun, lulusan dapat meningkatkan ijazahnya ke ANT-II dan terus naik hingga jenjang tertinggi pelaut. Peluang kerja global juga terbuka lebar.
Meski hanya mendapat 1.488 pendaftar tahun lalu, Poltrada Bali justru punya prospek kerja yang sangat luas, terutama di sektor transportasi darat dan logistik yang terus berkembang. Kampus ini menawarkan dua program, yaitu D-III Manajemen Logistik dan D-III Manajemen Transportasi Jalan.
Jurusan manajemen logistik mempersiapkan lulusan untuk menjadi pengelola rantai pasok yang efisien. Sementara jurusan transportasi jalan lebih fokus pada kebijakan, pengelolaan, dan pengawasan transportasi darat yang aman dan ramah lingkungan.
Kedua jurusan ini punya pasar kerja luas, mulai dari perusahaan logistik, distributor besar, hingga lembaga pemerintah seperti Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Daerah. Bahkan, peluang wirausaha di bidang ini juga terbuka lebar.
Poltektrans SDP Palembang hanya dipilih oleh 1.713 orang, jumlah yang cukup kecil untuk sekolah dengan spesialisasi di bidang transportasi air daratan. Sekolah ini menawarkan program D-III Manajemen Transportasi Perairan Daratan yang relevan dengan karakter geografis Indonesia.
Peserta didik akan dibekali pengetahuan tentang pengelolaan pelabuhan sungai, inspeksi dan pengukuran kapal kecil, serta pengawasan layanan penyeberangan. Mereka disiapkan untuk menjadi ahli dalam bidang transportasi yang sering kali luput dari sorotan, tetapi sangat vital di daerah terpencil.
Peluang kerja terbuka luas di bawah kementerian dan operator transportasi air, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi darat. Dengan spesialisasi yang jarang dimiliki lulusan lain, kompetisi pun menjadi lebih longgar.
Meski lebih dikenal, Poltekpel Surabaya hanya menarik 2.094 pendaftar. Untuk sekolah sebesar ini, angka tersebut masih terbilang sepi. Kampus ini memiliki program D-III Elektro Pelayaran yang mempersiapkan lulusan menjadi teknisi listrik kapal yang andal.
Mahasiswa dibekali dengan keahlian di bidang kelistrikan kapal dan sistem kontrol industri. Mereka disiapkan untuk bekerja di kapal niaga, kapal milik BUMN, hingga perusahaan pelayaran swasta dalam dan luar negeri.
Jalur kerja terbagi dua, yaitu pola pembibitan menjadi ASN Kementerian Perhubungan atau jalur mandiri ke industri pelayaran. Kebutuhan global terhadap teknisi kapal membuat lulusan dari Poltekpel Surabaya sangat kompetitif di pasar kerja internasional.
BKN menerbitkan surat nomor 7909/B-KS.04.01/SD/K/2025 yang berisi jadwal Seleksi Penerimaan Mahasiswa/Praja/Taruna Sekolah Kedinasan Tahun Anggaran 2025. Sesuai dengan surat resmi tersebut, berikut ini jadwal selengkapnya.
Demikian informasi lengkap mengenai sekolah kedinasan yang sepi peminat tapi menjanjikan peluang kerja yang besar. Apakah ada salah satu sekolah kedinasan impianmu, infoers?