Wisatawan diminta untuk mematuhi jarak ideal minimal 5 hingga 10 meter saat berenang dengan hiu paus di Teluk Saleh, Sumbawa. Nusa Tenggara Barat (NTB). Musababnya, beberapa kawanan hiu paus merupakan ikan raksasa yang harus dijaga agar betah berada di kawasan tersebut.
“Kami minta jangan sampai tidak ada jarak antara pengunjung dengan hiu. Boleh berinteraksi, tetapi tidak secara massif dengan hiu paus ini,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB, Muslim, Jumat (24/10/2025).
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 100 Tahun 2023, jelas Muslim, ada beberapa ketentuan wisatawan yang ingin berinteraksi dengan hiu paus di Teluk Saleh. Bahkan, dalam aturan itu, pelaku wisata yang membawa tamu pakai kapal-kapal bagang juga diminta untuk tidak bersentuhan secara langsung dengan hiu paus.
Muslim menekankan kepada para pelaku wisata di Teluk Saleh untuk memberikan edukasi secara komprehensif kepada wisatawan sebelum melakukan free dive untuk melihat aktivitas hiu paus.
Menurut Muslim, jumlah ikan dengan nama latin Rhincodon Typu itu mencapai 130 ekor di Teluk Saleh. Jumlah itu bisa bertambah dan berkurang karena ikan berukuran besar ini kerap bermigrasi dari perairan Teluk Saleh.
“Kenapa dia betah di sana? Karena memang sumber makanan mereka di sana sangat cocok. Artinya kalau mau berinteraksi di sana dibatasi ya,” tegas Muslim.
Selama ini, kata Muslim, wisata hiu paus sangat bergantung terhadap nelayan bagang yang mencari ikan di Teluk Saleh. Ikan raksasa ini selalu mengerumuni kapal bagang untuk memakan ikan-ikan kecil dan udang rebon yang tidak dibawa pulang oleh para nelayan.
Muslim menuturkan Teluk Saleh sudah menjadi kawasan konservasi perairan berbasis jenis ikan hiu paus sehingga pengelolaan wisata di sana harus memperhatikan kondisi daya dukung dan daya tampung.
Dinas Kelautan dan Perikanan NTB terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap wisata ramah lingkungan agar wisatawan tidak bersentuhan atau berinteraksi langsung dengan hiu paus di Teluk Saleh.
“Kami khawatirkan baling-baling kapal dapat melukai hiu paus. Kawasan Teluk Saleh adalah kawasan yang harus kita lindungi bersama karena itu adalah sumber pendapatan juga buat masyarakat sekitar dan bagi NTB,” ujar Muslim.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Muslim mengungkapkan, berdasarkan riset Yayasan Konservasi Indonesia pada 2017 sampai 2022, Teluk Saleh memiliki lebih dari 130 individu hiu paus. Kawasan itu sebagai habitat hiu paus terbesar kedua setelah Teluk Cenderawasih di Papua Barat. Ikan terbesar di dunia itu mampu bermigrasi sejauh lebih dari 15 ribu kilometer (km) dan menyelam hingga kedalaman 2.000 meter.







