Wamendagri Harap Pembangunan KIPP Papua Pegunungan Jadi Momentum Persatuan

Posted on

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menyampaikan pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Provinsi Papua Pegunungan merupakan momentum bersejarah yang telah lama dinantikan. Untuk itu, dia mengajak semua pihak untuk mengawal pembangunan tersebut.

Dia menjelaskan pembangunan ini akan menjadi tonggak penting bagi hadirnya pemerintahan yang kuat di wilayah Papua Pegunungan. Hal itu diungkapkan olehnya dalam kegiatan Evaluasi Daerah Otonomi Baru (DOB) empat Provinsi di Papua yang berlangsung di Gereja Wesaroma Pikhe, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, hari ini.

“Hari ini kita akan menjadi catatan sejarah, hari ini kita akan menjadi legacy untuk generasi kita ke depan,” kata Ribka dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).

Ribka mengingatkan seluruh tokoh masyarakat, kepala suku, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta pihak gereja untuk menyatukan hati dalam membangun Papua Pegunungan.

Menurutnya, pembangunan tidak bisa ditunda. Infrastruktur dasar seperti kantor gubernur dan fasilitas pelayanan publik harus segera diwujudkan agar Papua Pegunungan sejajar dengan provinsi lain di Indonesia.

“Kita tidak bisa tangisi nasib kita, tapi kita harus maju, kita harus bekerja, Tuhan sudah izinkan kita, kita akan bekerja, saya mau kita satukan hati kita semua,” ungkapnya.

Ribka mengapresiasi Gubernur Papua Pegunungan John Tabo yang memiliki keseriusan dalam membangun daerah. Dia menilai peran gubernur sangat strategis sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat sekaligus simbol pemersatu di daerah.

“Sudah saya sampaikan bahwa Bapak Gubernur adalah simbol kita, kepala suku. Saya harap kita semua satukan persepsi, satukan hati, gereja (dan) kepala suku semua kita bicara kita mau ke mana [ke depan],” katanya.

Ribka mengajak seluruh pihak untuk bersatu menentukan arah pembangunan Papua Pegunungan. Tujuannya agar masyarakat dapat hidup sejahtera dan menikmati hasil pembangunan yang merata, baik di bidang pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.

“Perubahan pembangunan tidak mungkin turun dari langit, tapi kita kerjakan (bersama-sama),” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Giri Ramanda N. Kiemas menyampaikan kehadirannya merupakan bagian dari Panitia Kerja (Panja) Evaluasi DOB. Kunjungan ini bertujuan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat serta melihat permasalahan nyata di lapangan.

“(Bagaimanapun) Penetapan daerah otonomi baru, tidak ada daerah yang sempurna, pasti ada saja masalah. Tapi bukan berarti bahwa kita mundur dalam DOB Papua Pegunungan ini. Pemerintah pusat (bersama) DPR RI punya harapan besar dengan pemekaran yang ada,” ujarnya.

Giri menyoroti sejumlah tantangan yang perlu segera ditangani oleh pemerintah daerah (Pemda) seperti birokrasi yang belum sempurna, aset yang belum tuntas, transfer anggaran yang belum maksimal, serta penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harus dituntaskan.

Selain itu, dia menegaskan pembangunan fisik kantor gubernur menjadi prioritas yang harus disepakati dan dikawal bersama. Giri mengingatkan pentingnya kesepahaman dari seluruh elemen masyarakat dan pemangku kepentingan sebagai langkah awal percepatan pembangunan kantor tersebut, sembari menyampaikan bahwa berbagai persoalan teknis akan diselesaikan secara bertahap.

“Kalau orang bilang, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan kalau dilakukan komunikasi,” tutupnya.

Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Papua Pegunungan John Tabo, Wakil Gubernur Papua Pegunungan Ones Pahabol, Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Papua Pegunungan Agus Nikilik Hubi, Ketua DPR Papua Pegunungan Yos Elopere, para bupati dan wakil bupati di wilayah Papua Pegunungan, anggota Forkopimda Provinsi Papua Pegunungan, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), tokoh adat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, serta masyarakat setempat.

Sementara itu, Ribka didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) Akmal Malik dan Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Restuardy Daud.

Tonton juga “Wamendagri soal Retret Kepala Daerah Kedua: Tinggal Tentukan Waktu” di sini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *