“Saat ini kita mengetahui bahwa pelayanan itu sistemnya adalah drain secara menyeluruh, di mana di situ tidak tertulis obatnya perlu apa saja. Kalau kita punya data real time, maka kita akan tahu, sebenarnya di daerah Papua itu obat amlodipine dipakainya berapa banyak, di daerah Jakarta obat yang lain dipakainya berapa banyak.
Sehingga kemudian kita bisa prediksi jumlah berapa yang harus disediakan dengan tepat. Itu adalah salah satunya”, ungkap Wakil Sekjen VIII Ikatan Apoteker Indonesia, Audrey Clarissa.
(/)







