Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto segera mengundang Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak terkait pembantaian belasan warga pendulang emas oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di , Papua Pegunungan. Utut mengatakan pihaknya akan meminta penjelasan kondisi di lapangan.
“Kan kebenarannya yang paling tahu tentu Saudara Panglima TNI dan KSAD, dan Pangdam di Cenderawasih sana, dan teman-teman Polres sana,” kata Utut di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).
“Jadi saya menahan diri untuk tidak berkomentar, berkomentar yang apapun akan menambah dampak. Nah, kita tunggu dulu sampai mereka kita undang,” sambungnya.
Menurutnya, TNI dan Polri merupakan pihak yang paling mengetahui peristiwa serangan itu. Dia menyampaikan Komisi I akan menggelar rapat internal terlebih dulu untuk menginventarisir isu terkini yang ada di Indonesia.
“Kita akan undang. Jadi nanti mudah-mudahan sikap pejabat kita juga gitu atas kesalahan kita memperbaiki. Bukan klarifikasi. Klarifikasi itu mencari seribu alasan. Ini juga kepada kalian jurnalis, terhadap kesalahan kalian juga jangan klarifikasi, tapi perbaiki,” ujarnya.
Sebelumnya, pendulang emas yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan, bertambah menjadi 13 orang. Aparat TNI dan Polri telah mengevakuasi 12 jenazah untuk diperiksa.
“Total 13 jenazah telah ditemukan dan 12 jenazah di antaranya telah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi. Rencananya 1 jenazah lagi akan dilakukan evakuasi esok hari dikarenakan cuaca,” kata Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhani, dilansir infoSulsel, Minggu (13/4).
Faizal mengatakan jenazah itu ditemukan di berbagai titik. Rinciannya, 2 jenazah ditemukan di Tanjung Pamali, 5 jenazah dari dua titik di Kampung Bingki, 3 jenazah di area 22 pendulangan emas, 1 jenazah dari Muara Kum, 1 jenazah dari Kabupaten Pegunungan Bintang.
“1 jenazah dari area 33 pendulangan emas Yahukimo akan dievakuasi esok hari dikarenakan cuaca,” ungkap Faizal.