Umur Jagung Manis Siap Panen Berapa Bulan? Ini Cara Budidaya agar Cepat Berbuah

Posted on

Bagi sebagian orang jagung manis menjadi salah satu bahan makanan yang mudah dijumpai dalam keseharian. Selain memiliki cita rasa yang manis, jagung juga kaya akan gizi. Inilah yang membuat masih banyak petani yang membudidayakannya.

Mengutip dari buku ‘Cerdas Memilih Sayuran; Plus Minus 54 Jenis Sayuran’ kaya Lanny Lingga, jagung manis memiliki nama ilmiah Zea mays var.rugosa. Jagung manis termasuk varietas jagung yang pertama kali dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1980-an. Jagung ini dikelompokkan sebagai sayur-sayuran karena masuk dalam jenis makanan pendamping.

Meskipun bertindak sebagai makanan pendamping, jagung manis kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebut saja karbohidrat, vitamin, lemak, protein, dan mineral. Maka tak heran, saat seseorang makan jagung manis, sering kali mereka sudah merasa kenyang meski belum menyantap nasi. Ini dikarenakan kandungan karbohidrat dalam jagung manis yang bisa mengenyangkan perut.

Sebagai salah satu tanaman yang dibudidayakan, ternyata menanam jagung manis perlu diperhitungkan dengan cermat. Termasuk masa panen yang tidak boleh terlewatkan. Ini dikarenakan semakin tua usia jagung manis, maka akan semakin meningkat kadar patinya. Oleh sebab itu, jagung manis yang semakin tua tidak manis lagi, tapi justru lebih banyak mengandung tepung.

Setiap varietas jagung ternyata memiliki umur panen masing-masing dan tidak bisa dikombinasikan satu sama lain. Ini dikarenakan jenis jagung tertentu harus segera dipanen untuk mendapatkan kualitas paling baik. Salah satunya jagung manis ini.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, jagung manis yang dipanen tepat pada waktunya akan memberikan cita rasa manis. Namun, saat umur panen justru terlewat dan jagung semakin tua, maka yang ada tidak lagi manis tapi justru malah bertepung.

Menurut buku’ Sumber Daya Pangan Lokal Papua: Ensiklopedia Bahan Makanan Tradisional’ karya Rosmin Mariati Tingginehe, dkk., umumnya jagung manis siap dipanen pada 60-75 hari setelah ditanam. Artinya, hanya butuh sekitar 2 bulan saja jagung manis siap untuk dipanen.

Hal senada dijelaskan dalam publikasi ‘Waktu Panen yang Tepat Menentukan Kandungan Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata)’ oleh Surtinah, untuk mendapatkan hasil panen jagung manis terbaik bisa dilakukan sebelum jagung berusia tua. Bahkan panen juga harus segera dilakukan selagi kandungan gula di dalam jagung manis masih tergolong tinggi.

Ini dikarenakan saat jagung manis terlalu tua, maka akan memiliki kandungan gula yang rendah dan bijinya berubah menjadi keriput. Setidaknya jagung manis siap dipanen sekitar umur 60-70 hari setelah tanam. Bahkan waktu terbaik panen jagung manis juga di kisaran usia 60-75 hari setelah tanam.

Apabila jagung dipanen setelah melebihi usia 75 hari, maka biji yang dihasilkan teksturnya lebih keras. Bukan hanya itu saja, bulir jagung juga menjadi berkerut yang membuat kualitasnya menjadi turun.

Selain memperhatikan waktu panen yang tepat, jagung manis juga perlu ditanam dengan memperhatikan berbagai aspek penting. Saat petani atau individu telah menguasai teknik menanam jagung manis yang benar, maka diharapkan hasil panen yang didapatkan bisa sesuai dengan harapan.

Dihimpun dari buku ‘Jagung Manis’ karya Dr M Syukur, SP, MSi dan Azis Rifianto, SP, dan ‘Panduan Praktis Budidaya Jagung’ oleh Rudi H Paeru dan Trias Qurnia Dewi, berikut cara menanam jagung manis agar cepat berbuah dan hasil panennya dalam kualitas baik.

Langkah awal melakukan budidaya jagung agar hasil panen berkualitas adalah dengan memilih benih yang tak kalah berkualitas pula. Hal ini dikarenakan produksi jagung nantinya akan bergantung pada benih yang ditanam. Apabila benih yang dipilih kualitasnya baik, maka hasil yang didapatkan juga dalam kondisi baik. Begitu juga sebaliknya.

Untuk memilih benih bermutu bagus, ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Misalnya saja dengan bertanya secara langsung kepada penjual benih jagung manis atau justru melakukan trial and error selama proses penanaman berlangsung.

Ciri benih yang bagus adalah sehat, mengilap, bernas benih, tidak mudah terserang hama maupun penyakit, tidak memiliki kotoran, dan berkecambah dengan baik. Bahkan benih yang sudah bersertifikat biasanya mampu memberikan kualitas yang sepadan.

Setelah berhasil memilih benih yang sesuai, saatnya menyiapkan lahan dengan baik. Mempersiapkan lahan untuk tanaman menjadi hal yang tidak mudah dilakukan. Ini dikarenakan setiap tanaman tentu punya kebutuhan tersendiri yang bisa saja berbeda satu sama lain. Tidak terkecuali tanaman jagung manis ini.

Jagung manis umumnya membutuhkan lahan yang memiliki tanah gembur, remah, cukup air sekaligus haranya, dan juga bebas dari gulma. Persiapan lahan yang tepat diharapkan dapat memperbaiki tekstur tanah, sehingga nantinya tanaman dapat menyimpan udara dan air yang sesuai dengan kebutuhan di bagian akarnya. Lakukan proses pembajakan dan penghalusan tanah terlebih dahulu.

Bisa dengan alat pembajak sawah maupun cangkul atau garu. Setelah tanah gembur, pastikan juga membuat saluran drainase. Saluran ini bisa dibuat setiap 4,5 meter di sepanjang barisan tanaman. Lebar dan kedalaman saluran ini masing-masing 30 cm.

Tak hanya menggemburkan dan menghaluskan tanah saja, proses pengapuran tak kalah penting untuk dilakukan. Biasanya pengapuran tanah dilakukan apabila lahan yang digunakan memiliki pH di bawah 5. Padahal pH tanah yang ideal untuk dijadikan sebagai lahan tanam jagung manis berkisar pada 6-6,5.

Dengan dilakukannya pengapuran, diharapkan bisa menaikkan pH tanah agar sesuai dengan kebutuhan tanaman. Tidak hanya itu saja, langkah ini juga mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalamnya. Pengapuran bisa dilakukan dengan memanfaatkan kalsit atau kalsium karbonat dan dolomit.

Caranya dengan mengukur terlebih dahulu tingkat pH tanah, lalu taburkan kapur di atas tanah. Aduk-aduk agar kapur merata dengan tanah. Kemudian diamkan selama 1-2 minggu lamanya. Setelah pengapuran tanah selesai dilakukan bisa dilanjutkan dengan pemberian pupuk kandang. Pupuk kandang yang digunakan dalam tahap ini harus yang sudah terdekomposisi atau siap pakai, yaitu berciri tidak basah, tidak terlalu kering, tekstur remah, dan tidak berbau tajam.

Salah satu tahapan yang memerlukan perhitungan dengan cermat adalah jarak tanaman. Lantas, berapa jarak tanaman jagung manis? Tanaman yang satu ini termasuk jenis tumpang sari atau penanaman lebih dari satu tanaman di satu luasan dengan jarak tanam yang teratur.

Jarak tanam bisa ditetapkan dalam barisan 50 cm dengan dua tanaman per lubang. Namun demikian, saat ingin menghasilkan tanaman jagung manis yang memiliki tongkol segar bisa dilakukan dengan penanaman 3-4 benih per lubang.

Kemudian ada juga alternatif jarak tanam jagung manis dengan tingkat kepadatan tanam 42.667 tanaman/ha. Jarak tanam tersebut bisa ditetapkan 74 cm antar baris dan 25 cm dalam barisan dengan satu tanaman per rumpun.

Proses penanaman jagung manis dilakukan secara manual. Benih dimasukkan ke dalam lubang di kedalaman 3-5 cm. Kemudian berikan Furadan 3G dalam jumlah yang cukup agar mencegah serangan lalat bibit maupun ulat agrotis. Setelah benih ditanam, maka tutup lubang tanam menggunakan tanah halus atau arang sekam.

Sebagai cara agar menghasilkan tanaman jagung dalam barisan yang rapi, bisa menggunakan tali atau rafia. Hal ini biasanya memudahkan para petani dalam menentukan jarak antartanaman. Ini juga dimaksudkan agar memastikan seluruh barisan telah tertanami dengan benih.

Budidaya jagung manis belum selesai karena masih ada proses panjang berupa pemeliharaan tanaman. Berbeda dengan persiapan yang bisa dilakukan dengan cukup mudah, pemeliharaan tanaman justru terkadang sulit dilakukan. Ini dikarenakan pemeliharaan tanaman tidak hanya sebatas pada proses penyiraman atau pemberian pupuk saja.

Lebih dari itu, ada juga proses penjarangan yang mengambil tanaman tidak penting. Misalnya saja tanaman yang tumbuh tidak sesuai lubang tanam atau justru berpotensi melukai akar tanaman lain.

Ada juga proses penyulaman yang mana saat adanya benih tanaman yang tumbuh tapi terkena hama atau penyakit akan dicabut sampai akarnya. Nah, pada lubang tanam yang kosong inilah nantinya bisa ditanam kembali benih tanaman yang baru.

Pembersihan lahan dari gulma juga harus dilakukan dengan cukup sering. Ini dimaksudkan agar tanaman jagung manis bisa tumbuh dengan baik dan terpenuhi kebutuhan air maupun unsur haranya. Pemberantasan hama dan penyakit juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan sepanjang proses pemeliharaan tanaman ini.

Setelah menunggu sekitar 60-75 hari, tanaman jagung manis siap untuk dipanen. Ada baiknya segera memanen jagung manis saat umurnya sudah pas. Selain mendapatkan jagung manis yang berkualitas, cara ini dilakukan agar jagung tidak berubah menjadi kering hingga terbuang sia-sia karena terlambat panen.

Cara memanen cukup dengan menarik tongkol ke arah bawah menjauhi batang. Namun, perlu diperhatikan agar batang utama tidak patah. Ada cara mudah lainnya dalam memanen jagung manis yaitu dengan memutar tongkol agar terlepas dari tangkainya secara otomatis.

Setelah jagung manis dipanen, maka bisa segera dijual atau justru dimasak sebagai menu makanan tertentu. Saat jagung memiliki bulir yang terasa manis, padat, dan berwarna cerah, maka dapat dipastikan budidaya tanaman ini berhasil dilakukan. Meskipun begitu, pengalaman dan uji coba tetap perlu dilakukan agar dapat belajar secara berkala cara menanam jagung manis yang tepat untuk menghasilkan panen sesuai keinginan.

Demikian tadi penjelasan mengenai umur jagung manis siap panen lengkap dengan cara budidayanya. Semoga membantu.

Kapan Jagung Manis Siap Dipanen?

Cara Budidaya Jagung agar Cepat Berbuah

1. Menyiapkan Benih Berkualitas

2. Menyiapkan Lahan dengan Baik

3. Pengapuran Tanah pada Lahan yang akan Dipakai

4. Perhatikan Jarak Tanam

5. Tahap Penanaman

6. Pemeliharaan Tanaman

7. Masa Panen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *