Tukang ojek bernama Bonesius (46) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah yang tewas diduga dipenggal hendak mengantar penumpang ke wilayah SP 7. Istri korban, Surip Dorci Residay mengatakan suaminya mengantar penumpang orang asli Papua (OAP) yang membawa parang.
“Suami saya mengojek masyarakat (OAP) itu bawa parang. Saya sangat terpukul, apalagi dua anak masih duduk di bangku SMP dan SD harus kehilangan sosok ayah,” kata Surip kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).
Dia menuturkan suaminya sempat pulang ke rumah sebelum kembali mengantar penumpang yang sama. Surip pun sempat menanyakan tentang penumpang yang akan diantar.
“Suami saya sempat kembali ke rumah sebelum kembali mengantar penumpang yang sama menuju SP 7. Lalu saya tanya dia, masyarakat itu sudah bayar kah. Dia bilang belum,” bebernya.
Lanjut Surip, suaminya kemudian pamit untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM). Setelah itu, suaminya langsung pergi mengantar penumpang tersebut.
“Korban sampaikan setelah mengisi bensin selanjutnya pergi ambil masyarakat (penumpang) itu lagi. korban kembali berangkat setelah mengisi bensin,” jelasnya.
“Sekitar 15 menit, ada telepon. Katanya bapak Bonesius ada kecelakaan, ternyata suami saya yang di video itu,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa suaminya baru dua hari menjadi tukang ojek. Korban selama ini bekerja sebagai tukang batako namun terhenti karena bahan habis.
“Suami saya dua hari belakangan bekerja sebagai ojek karena pekerjaan utamanya sebagai tukang batako sedang terhenti karena bahan pasir sedang habis. Suami saya keluar tadi pagi untuk ojek,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa itu terjadi di SP 9 Mimika pada Selasa (2/12) sekitar pukul 13.00 WIT. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Mimika untuk penanganan lebih lanjut.
“Iya, benar ada kejadian (tukang ojek tewas dipenggal) tersebut. Sementara masih ditangani pihak RSUD Mimika,” ujar Kasat Reskrim Polres Mimika AKP Rian Oktaria kepada infocom, Selasa (2/12).
