Total Energies resmi mengakuisisi 24,5% participating interest (PI) dari Petronas untuk menggarap Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) Bobara, Provinsi Papua Barat. Kementerian ESDM mengatakan akuisisi ini menunjukkan bahwa Indonesia masih punya cadangan migas yang menjanjikan.
Akuisisi PI Total Energies dari Petronas ditandai dengan Penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara Petronas dan Total Energies, yang berlangsung pada gelaran Energy Asia 2025 di Kuala Lumpur.
Petronas akan tetap menjadi operator di WK Bobara melalui anak perusahaannya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd. Sementara Total Energies, dengan keahlian teknis dan pengalaman global, akan memperkuat eksekusi program eksplorasi dan pengembangan blok tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno mengatakan masuknya perusahaan Migas asal Prancis ini menjadi angin segar bagi industri hulu migas nasional untuk mencapai target peningkatan produksi migas nasional sebesar 1 juta barel minyak per hari (Barel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) pada tahun 2030.
“Sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih punya cadangan migas yang menjanjikan,” kata Tri dalam keterangan tertulis dikutip Senin (23/6/2025).
Tri mengatakan bahwa masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang menyimpan emas hitam selain WK Bobara, di antaranya WK Gaea I dan II di Papua Barat, WK Akimeugah I dan II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan, yang dapat digarap oleh Total Energies di Indonesia.
Sementara itu, Vice President of International Assets Upstream Petronas Mohd Redhani Abdul Rahman menuturkan, saat ini pihaknya memegang 100% hak partisipasi pengelolaan Blok Bobara dengan penyerahan PI 24,5% berarti tersisa 75.5% milik Petronas.
“Saya pikir ini pertanda yang sangat bagus bahwa perusahaan seperti Total mempertimbangkan kembali ke Indonesia dan kami juga gembira untuk mendatangkan kolaborasi kami bersama dengan Total di Indonesia,” ujar Redhani.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Chairman dan CEO Total Energies Patrick Pouyanne menyambut baik kerja sama antara Petronas dan Total Energies dalam mengelola blok migas di Indonesia. Hal ini, selain akan mendatangkan keuntungan di masa depan juga akan meneguhkan posisi Total Energies sebagai produsen gas, baik di Malaysia maupun negara lainnya.
“Total Energies telah memantapkan dirinya sebagai produsen gas yang signifikan di Malaysia. Kami senang dapat memperluas kehadiran kami di negara ini, yang kami lihat sebagai platform strategis untuk produksi berbiaya rendah dan rendah karbon serta pertumbuhan arus kas kami di masa mendatang, yang didukung oleh paparan terhadap pasar LNG Asia,” ujar Patrick.
Sebagai informasi, WK Bobara dengan luas area 8.444,49 km2, memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6,8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE). Kontrak Bagi Hasil WK Bobara merupakan WK Eksplorasi dengan jangka waktu 30 tahun yang ditandatangani pada Mei 2024 lalu, dengan komitmen pasti senilai USD16,92 juta, terdiri dari 3 studi Geologi dan Geofisika (G&G) dan survei seismic resolution seluas 2.000 km2, serta bonus tanda tangan sebesar US$ 50 ribu.
Tonton juga “Kebocoran Pipa Gas Picu Kebakaran Hebat di Malaysia, 33 Orang Terluka” di sini: