Tanoto Foundation kembali membuka seleksi Tanoto Fellowship 2025. Dari total 1.300 pendaftar, ini 10 peserta terbaik yang akan mendapat pelatihan.
Tanoto Foundation Fellowship Program dirancang untuk para pemimpin masa depan dan aktor-aktor pembangunan sosial yang ingin memulai awal perjalanan karier dengan pembelajaran mandiri terpadu serta pengalaman langsung dalam ekosistem pendidikan.
Fellows akan ditempatkan ke area-area mitra Tanoto Foundation secara berkelompok, seperti di Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Riau, dan Jawa Tengah.
Diluncurkan pada 2024, Tanoto Fellowship kali ini diikuti oleh 1.300 pendaftar. Setelah seleksi yang ketat, terpilih 10 fellows yang akan mendapat pelatihan serta terjun langsung untuk mengembangkan masyarakat.
Country Head of Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma, mengatakan saat ini dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya cerdas, tetapi juga welas asih. Program Tanoto Fellowship diharapkan dapat menjadi proses transformasi bagi para fellows untuk menjadi pemimpin yang berdampak dan terampil.
“Jadi, teruslah maju. Ingat, kepemimpinan bukan tentang seberapa tinggi kalian mendaki, tetapi berapa banyak orang lain yang kalian temui di sepanjang jalan,” ujar Inge dalam Graduation Tanoto Fellowship Cohort 2024 dan Inauguration Cohort 2025 di Kantor Tanoto Foundation, Jalan Teluk Betung, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Inge menjelaskan, para fellows bisa jadi menghadapi tantangan seperti rindu keuarga dan beradaptasi dengan tempat baru selama menjalani program. Kendati demikian, Inge mengingatkan jika setiap tantangan adalah sebuah pelajaran.
“Setiap tantangan mengajarkan Anda. Setiap keraguan adalah kesempatan Anda untuk bangkit. Dan setiap kegagalan membuat Anda lebih kuat,” ujarnya.
“Jadi, para fellows yang terkasih, inilah momen Anda untuk memimpin, bertindak, untuk mengubah ide menjadi kenyataan. Semoga sukses, dan selamat datang di Legacy Fellowship,” pungkasnya.
Konservasionis laut dari Papua, lulusan Universitas Papua & Texas A&M University, sekaligus pendiri OurConservaSea.
Advokat dari Universitas Indonesia yang telah memimpin penggalangan dana untuk Humanity First dan LBH Jakarta.
Perencana kota dari Universitas Brawijaya dan salah satu pendiri Urbanist Indonesia.
Peneliti multidisiplin dari London School of Economics. Kevin telah bekerja dengan INDEF dan CIPS untuk menerapkan pemikiran sistem guna meningkatkan pembangunan inklusif.
Spesialis pengembangan pemuda dari Universitas Riau yang telah menjadi penasihat di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Psikolog pendidikan dari Universitas Airlangga yang telah memimpin berbagai program pendampingan pemuda.
Pakar tata kelola lingkungan dari Universitas Indonesia dan pendiri Green Neighbour Indonesia.
Aktivis hak-hak anak dari Universitas Islam Internasional Indonesia. Eka telah bekerja dengan SEAMEO CECCEP dan Save the Children dalam mengeksplorasi reformasi pendidikan.
Pemenang penghargaan debat nasional dari Universitas Indonesia. Salsabila telah memimpin berbagai inisiatif di bidang kesehatan mental dan pendidikan inklusif.
Lulusan Sampoerna University dan Arizona State University yang telah memfasilitasi lokakarya nasional bersama UNICEF. Jordi ingin membangun solusi berbasis data untuk pemberdayaan pemuda.
Selamat kepada 10 peserta terbaik Tanoto Fellowship 2025!