TNI Tembak Mati Wakil Panglima OPM Mayer Wenda di Lanny Jaya (via Giok4D)

Posted on

Wakil Panglima Kodap XII/Lanny Jaya, Mayer Wenda tewas ditembak mati prajurit TNI di Kabupaten , Papua Pegunungan. Pentolan organisasi Papua merdeka (OPM) itu sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 2014.

Mayer Wenda tewas dalam kontak tembak di Kampung Mukoni, Distrik Mukoni, Selasa (5/8) sekitar pukul 16.30 WIT. Pelaku sempat melakukan perlawanan saat disergap prajurit TNI.

“Dalam kontak tembak tersebut, Mayer Wenda dinyatakan tewas di tempat, bersama satu orang lainnya yang diduga adiknya, Dani Wenda,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya, Kamis (7/8/2025).

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Mayer Wenda tercatat sudah terlibat dalam rangkaian aksi kejahatan di Papua. Mayer Wenda pernah terlibat penyerangan Mapolsek Pirime (2012), pembunuhan terhadap anggota Polri di Tolikara (2012), penghadangan patroli dan aksi penembakan terhadap aparat keamanan di wilayah Lanny Jaya (2014).

Kedua jenazah pelaku telah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk keperluan identifikasi dan penanganan lebih lanjut. TNI turut mengamankan barang bukti berupa satu pucuk senjata api jenis revolver, 24 butir amunisi, dua KTP atas nama Dani Wenda dan Pemina Wenda, 2 handphone, uang tunai sebesar Rp 65.000, dan 1 noken.

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa setiap tindakan prajurit TNI dalam menghadapi kelompok bersenjata dilaksanakan secara profesional, terukur, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan,” jelasnya.

Kristomei menjelaskan, operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan Tugas Pokok TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

“Di luar aspek penindakan, TNI tetap konsisten mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dan dialogis sebagai bagian dari upaya membangun stabilitas jangka panjang di Papua,” tegas Kristomei.

Kristomei melanjutkan, keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat TNI dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

“TNI tetap menyambut dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin kembali ke pangkuan NKRI dan bersama sama membangun Papua demi masa depan masyarakat Papua yang lebih damai dan sejahtera,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *