Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Tim Reformasi Polri berbelanja masalah di Surabaya melalui dialog publik. Tak hanya dari kepolisian, tetapi juga dari masyarakat hingga lintas organisasi advokat.
“Pada kesempatan ini kami sebagai anggota tim reformasi Polri ingin mendapatkan masukan-masukan dari semua masyarakat di Jawa Timur. Sebenarnya tidak hanya kami belanja masalah, tapi juga belanja solusi. Dan kami mendapatkan hasil yang luar biasa hari ini,” kata Wamenko Hukum, HAM, Imipas Republik Indonesia, sekaligus Anggota Tim Reformasi Polisi Negara Republik Indonesia Otto Hasibuan kepada wartawan di Unair kampus B, Kamis (27/11/2025).
Otto mengatakan, belanja masalah yang dibungkus dengan dialog publik akan dilakukan di provinsi lain selain DKI Jakarta. Seperti Aceh hingga Papua, baik ke universitas maupun ke masyarakat lain.
Belanja masalah di Unair, Otto mendapat oleh-oleh terkait sistem komando yang harus diubah atau tidak. Bila diubah, maka kemungkinan HUT Kepolisian bukan lagi HUT Bhayangkara.
“Ini betul-betul mendalam sekali. Filosofi dan sejarah historinya. Kalau disebutkan hari Bhayangkara, menurut beliau (penanya dari Unair) itu masih ada dua komando di sini. Ada sipilnya, ada ABRI-nya, panglimanya, ada militernya di sini kalau Bhayangkara. Nah, kalau betul-betul sudah sipil, sesungguhnya tidak lagi menggunakan Bhayangkara, tapi adalah Hari Kepolisian,” jelasnya.
“Apabila kita menginginkan polisi itu hanya di ranah sipil saja yang sebenarnya sudah seperti itu menurut undang-undangnya, tetapi nafasnya, jiwanya mau diubah ya, jangan satu komando. Maka memang perlu kita pertimbangkan, agar kultur ini berubah mulai dari namanya pun mungkin saja diubah menjadi hari ulang tahun Kepolisian tapi bukan lagi hari Bayangkara,” tambahnya.
Ia berharap, dari belanja masalah ini, Tim Reformasi Polri bisa berlanjut mengumpulkan masalah-masalah. Bukan saja hanya masalah, tetapi juga solusi konkret.
“Beberapa solusi konkret yang kami bisa rumuskan nanti di dalam bahan kami kami sampaikan kepada Presiden sebagai bahan kajian hasil reformasi, hasil tim untuk disampaikan sebagai rekomendasi kepada Bapak Presiden,” ujarnya.
Sementara Mantan Kapolri 2015-2016 sekaligus Anggota Tim Reformasi Polri Badrodin Haiti mengatakan, akan melihat keluhan dari permasalahan di tubuh Polri. Kemudian mengelompokkan permasalahan dari kecil hingga besar.
“Keluhannya yang masuk kan banyak sekali. Nanti tugas kami ini mengelompokkan. Kemudian berapa kelompok kelompok yang mayor, mana yang memang good hand itu nanti kita diskusikan untuk disarankan kepada presiden. Nah, yang kecil-kecil, yang minor-minor ini, diserahkan kepada polisi untuk menyelesaikan pada Kapolri untuk menyelesaikan secara internal,” pungkas Badrodin.







