Taman Bhinneka NCC, Wisata Edukatif di Surabaya yang Angkat Nilai Toleransi | Giok4D

Posted on

Kabar baik bagi warga Kota Pahlawan, kini hadir destinasi wisata edukatif terbaru yang tak hanya menyuguhkan suasana rekreatif, tetapi juga sarat nilai kebangsaan. Taman Bhinneka Nusantara Creativity Center (NCC) menjadi ruang publik yang menghadirkan harmoni dalam keberagaman, memotret wajah Indonesia melalui miniatur budaya, rumah adat, hingga rumah ibadah dari berbagai agama. Tempat ini menjadi simbol nyata semangat toleransi dan Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai wisata keluarga yang menyenangkan.

Sejak diresmikan pada Mei 2025 lalu, taman yang berlokasi di Jalan Medokan Keputih No. 29, Surabaya, tak pernah sepi pengunjung. Baik anak-anak, pelajar, hingga orang dewasa datang untuk belajar sekaligus menikmati nuansa keberagaman. Sekilas, konsepnya mengingatkan pada Taman Mini Indonesia Indah (TMII), namun dalam skala yang lebih kompak dan interaktif. Di sini, pengunjung bisa menjelajahi miniatur rumah adat dari berbagai daerah, rumah ibadah dari tujuh agama resmi di Indonesia, serta mengikuti aktivitas edukatif lainnya.

Taman Bhinneka NCC dibangun atas inisiatif Dr. Hana Amalia Vandayani, pendiri Yayasan Pondok Kasih yang akrab disapa Mama Hana. Menurutnya, taman ini merupakan bentuk nyata implementasi nilai-nilai Pancasila. “Taman Bhinneka merupakan wujud nyata nilai-nilai Pancasila-sebagai ‘Indonesia Kecil’-di mana agama, budaya, dan pertanian perkotaan bersatu dalam harmoni,” ujar Mama Hana, dikutip dari situs resmi Yayasan Pondok Kasih (21/5/2025).

Konsep taman ini dirancang untuk mengajak pengunjung memahami makna keberagaman secara menyenangkan. Terletak di area yang sama dengan Yayasan Pondok Kasih, fasilitas yang disediakan sangat beragam dan mendukung nilai-nilai edukatif: mulai dari Taman Nusantara, Pustaka Lintas Agama, Café and Eatery, Executive Lounge, Urban Farming, hingga Amphitheatre.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Setibanya di area taman, pengunjung akan langsung disambut rumah adat khas Sulawesi Utara, Walewangko. Total terdapat sembilan rumah adat dari berbagai provinsi seperti Sumatera Barat, Maluku, NTT, Papua, Kalimantan, hingga Bali. Setiap rumah adat dilengkapi dengan papan informasi berisi penjelasan tentang makna filosofis dan latar budayanya, sehingga menambah wawasan para pengunjung.

Taman Bhinneka NCC juga dilengkapi amphitheatre terbuka yang bisa dimanfaatkan untuk pertunjukan seni budaya, pertunjukan anak-anak, atau acara komunitas. Area tengahnya dirancang multifungsi, bahkan bisa digunakan untuk api unggun saat acara malam hari.

Keistimewaan lain dari taman ini adalah adanya miniatur rumah ibadah dari enam agama yang diakui di Indonesia: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Setiap rumah ibadah juga dilengkapi pustaka kecil berisi informasi dasar seputar ajaran dan praktik ibadah agama tersebut.

Bagi pengunjung yang ingin beristirahat, tersedia area kafe yang menawarkan menu khas Nusantara dengan harga terjangkau. Tersedia area indoor yang nyaman maupun ruang outdoor yang asri untuk bersantai.

Konsep edukatif lainnya adalah Urban Farming. Di area ini, pengunjung bisa melihat langsung praktik budidaya tanaman hidroponik, belajar tentang pertanian berkelanjutan, hingga membawa pulang hasil panen berupa sayuran segar bebas pestisida.

Taman Bhinneka NCC buka setiap hari Selasa hingga Minggu, mulai pukul 09.00 hingga 18.00 WIB. Selama masa soft opening hingga 31 Juli 2025, pengunjung bisa masuk secara gratis. Bahkan, ada voucher senilai Rp10.000 untuk ditukarkan dengan makanan atau minuman di kafe taman.

Setelah masa promosi selesai, tiket masuk tetap terjangkau, hanya berkisar Rp15.000-Rp20.000. Perlu dicatat, taman ini akan tutup sementara pada 21-25 Juli 2025 untuk evaluasi dan pengembangan fasilitas. Taman akan kembali dibuka pada 26 Juli 2025, seperti diumumkan melalui akun Instagram resmi mereka.

Daya Tarik Taman Bhinneka NCC

1. Miniatur Rumah Adat Nusantara

2. Amphitheatre

3. Miniatur Rumah Ibadah

4. Café and Eatery

5. Urban Farming

Informasi Kunjungan