Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, menyoroti tata ruang pariwisata RI yang dinilai kacau. Ia menyebut banyak pembangunan di tempat wisata yang pengerjaannya tak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta Rencana Tata Ruang Destinasi Nasional (RTDN).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dikutip dari infoNews, dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Pariwisata RI di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Evita menyentil Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana.
Mulanya, Evita menyinggung soal tambang nikel di Raja Ampat. Lalu ia juga menyinggung ke wilayah pariwisata dan industri di Kalimantan Utara, hingga pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking, Nusa Penida yang saat ini disetop oleh Pemprov Bali.
ADVERTISEMENT
Evita mulanya menyampaikan Menpar Widiyanti sudah mempromosikan wisata di RI dengan baik. Namun, ia juga meminta Menpar memperhatikan tata ruang pariwisata RI lebih intens lagi.
“Yang pertama, Bu, tata ruang destinasi kita kacau, tata ruang destinasi kita kacau, banyak bangunan-bangunan, destinasi-destinasi yang dibangun itu tidak sesuai dengan RTRW RTDN, contohnya terjadinya tambang nikel di Raja Ampat, tadi diangkat oleh teman kita lift di Pantai Kelingking,” kata Evita.
Politikus PDIP ini menyoroti daerah pariwisata di Kalimantan Utara hingga Labuan Bajo. Ia berharap rata tuang yang amburadul di RI bisa diselesaikan dengan baik.
“Kita ke Kaltara ya, di daerah pariwisata ada industri, ini memang sekarang di Labuan Bajo, di Pulau Komodo, kita juga tahu masalah itu tata ruang itu diberi izin. Nah ini kalau kita nggak benahi sekarang ini pembangunan pariwisata kita ke depan akan lebih amburadul lagi dan akan lebih kacau. Jadi harus ada leadership dari pariwisata leading-nya untuk duduk dengan K/L, K/L terkait untuk sistem sistem ini, Bu,” ucapnya.
Soal pembangunan lift kaca di Pantai Kelingking, menurutnya tak ada komunikasi dengan pemerintah daerah. Ia menyebut investor hanya berdalih mendapatkan perizinan melalui OSS.
“Ini ada masalah di sini nih, rupanya ketika kita Komisi VII ke Bali, bertemu dengan Pak Wayan Koster beliau itu mengatakan masalah itu adalah di sistem OSS (Online Single Submission) yang harus kita perbaiki. Nah perbaikan, perbaikan ini, saya ingin Ibu Menteri di depan,” ucapnya.
“Pak Wayan Koster mengatakan OSS itu tidak dilakukan komunikasi dengan pemerintah daerah, apakah itu Bupati apakah itu Gubernur. Jadi pembangunan lift kaca yang di Pantai Kelingking itu itu kan disetop sekarang sama Pak Gubernur, Bu,” ujar Evita.
