Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan hadirnya Siklon Tropis Kalmaegi yang lewati wilayah Indonesia. Apa dampaknya?
Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Jakarta BMKG menjelaskan, Siklon Tropis Kalmaegi berkembang dari Bibit Siklon Tropis 98W. Awalnya, siklon tropis ini terbentuk di Samudra Pasifik sebelah utara Papua Nugini pada 29 Oktober 2025 pukul 13.00 WIB.
Dalam jangka waktu tiga hari, Bibit Siklon Tropis 98W mencapai intensitas siklon tropisnya pada 1 November 2025 pukul 19.00 WIB di Samudra Pasifik sebelah utara Papua. BMKG memprediksikan akan ada peningkatan kecepatan angin Siklon Tropis Kalmaegi dalam 24 jam sejak berubah.
Di Indonesia sendiri, kehadirannya ditetapkan dalam kategori 1 (satu) dan disebut segera menjauh. Kendati demikian, tetap ada dampak tidak langsung dari lewatnya Siklon Tropis Kalmaegi.
Dikutip dari postingan Instagram dan laman resmi BMKG, Minggu (2/11/2025) berikut informasinya.
Lantaran berstatus kategori 1, Siklon Tropis Kalmaegi membawa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan gelombang laut tinggi. Berbagai dampak ini akan terjadi pada wilayah berikut:
Pacific Disaster Center (PDC) dalam situs resminya menyatakan Siklon Tropis Kalmaegi akan bergerak ke arah barat laut selama 24 jam sejak 1 November 2025. Setelah 24 jam, badai lain yang berpusat di barat daya Taiwan akan terbentuk dan meluas ke timur.
Akibatnya, Siklon Tropis Kalamegi akan bergerak ke arah barat mendekati Filipina. Intensistas siklon tropis ini akan terus dalam kondisi berkembang hingga mencapai daratan antara 48-60 jam di dekat wilayah Samar Selatan dan Leyte di Filipina.
Bukan siklon baru, Siklon Tropis Kalmaegi pernah muncul pada 2014 lalu. Hong Kong Observatory menjelaskan Kalmaegi adalah siklon tropis keempat yang membuat sinyal peringatan dikeluarkan oleh lembaga tersebut.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Pada 2014, Kalmaegi terbentuk di atas laut Pasifik Utara bagian barat, sekitar 1.430 km dari Manila pada 12 September. Siklon ini kemudian bergerak ke arah barat laut dan menguat secara bertahap menjadi angin topan.
Sejak menguat, Kalmaegi melintasi berbagai wilayah di dataran China hingga akhirnya mendarat di atas bagian utara Vietnam pada 16 September. Siklon itu akhirnya melemah secara bertahap dan selesai di wilayah Yunnan pada 17 September 2014.
Siklon Tropis Kalmaegi sempat membawa mimpi buruk pada tahun itu. Setidaknya, 3 orang tewas dan 3 lainnya hilang setelah feri penumpang tenggelam di laut lepas bagian tengah Filipina kala Kalmaegi melintas.
Di Pulau Hainan, Guangdong barat, dan Guangxi, China, siklon ini juga mengakibatkan 3 orang tewas, 1 orang hilang, dan 6 juta orang terdampak. Kala itu, layanan transportasi dihentikan.
Gelombang badai yang dipicu Kalmaegi menyebabkan arus balik air laut di wilayah pesisir. Hal ini kemudian mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.
Arus balik air laut juga terjadi di dalam pelabuhan Makau, yang menyebabkan banjir di banyak tempat. Pada kejadian itu, sebuah kapal kargo kehilangan daya di laut sekitar 20 km barat daya Makau. Akibatnya, 14 awak diselamatkan dengan 1 orang terluka.
Kalmaegi adalah badai yang bergerak cepat dengan sirkulasi yang luas. Untuk itu, kehadirannya selalu diwaspadai. Termasuk kali ini, saat Kalmaegi sempat melewati Indonesia.
Itulah informasi tentang Siklon Tropis Kalmaegi. Untuk wilayah terdampak, pastikan infoers waspada selalu ya!
