Serba-serbi 3 Siklon Mengepung Indonesia baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Tiga siklon yang memicu hujan deras tengah mengepung Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika () membeberkan serba-serbi seputar tiga siklon ini.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan saat ini ada tiga siklon yang berada di dekat wilayah Indonesia. Ketiganya adalah siklon Bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S.

Hal itu disampaikan Faisal dalam sidang kabinet paripurna bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Senin (15/12/2025).

Faisal mengatakan siklon Bakung berkembang di barat daya Lampung dan bergerak menjauhi Indonesia. Namun, berdasarkan pemantauan BMKG, status siklon ini naik dari kategori 1 ke kategori 2.

“Saat ini ada tiga siklon yang mengepung Indonesia, Bapak Presiden. Yang pertama Siklon Bakung,” kata Faisal.

BMKG memprediksi siklon Bakung ini dapat bergerak mendekati wilayah Indonesia, sehingga akan terus dipantau selama dua sampai tiga hari mendatang. Ia berharap siklon ini tidak masuk ke Indonesia, sehingga tidak memengaruhi curah hujan.

“Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan memengaruhi curah hujan,” tuturnya.

Sementara itu, bibit siklon 93S terpantau di Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Di selatan Papua, terpantau ada bibit siklon 95S.

Faisal mengatakan keberadaan bibit siklon dan siklon ini meningkatkan kondisi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. Selain itu, juga meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar.

“Kami sudah menyampaikan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas, untuk masyarakat tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi,” tegasnya.

Ia pun memastikan Indonesia tidak sendirian menghadapi kepungan tiga siklon ini. Faisal menyampaikan Indonesia telah ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) sebagai ‘Tropical Cyclone Warning Center’.

Indonesia terus berkomunikasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk menentukan kondisi siklon tropis Bakung yang sekarang mendekat ke arah Indonesia.

“Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember dia (siklon Bakung) masuk ke kategori 3, dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya, tapi turun lagi ke kategori 2 dan sekarang harapannya sudah mendekat ke kategori 1,” kata Faisal.

Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut BMKG dan BNPB tengah menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk menanggulangi wilayah Indonesia dikepung sejumlah siklon tropis. Modifikasi cuaca dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dalam penyebaran bantuan ke Sumatera.

“Operasi modifikasi cuaca ini penting agar tidak mengganggu proses logistik (bantuan ke Sumatera),” ujar AHY tersebut di Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

AHY menyebut terdapat dua siklon terdeteksi berpotensi mengancam sejumlah daerah, yaitu Siklon Seroja dan Bakung. Kondisi ini, kata AHY, tak seperti biasanya terjadi di wilayah tropis.

“Tadi malam kita baru mendapatkan brief dari Kepala BMKG, bahwa selain Tropical Cyclone Seroja, ini juga sesuatu yang uncommon, jarang terjadi, karena biasanya siklon seperti ini terjadi di Filipina sampai dengan arah Taiwan,” katanya.

Siklon dalam Pemantauan BMKG

BMKG Koordinasi dengan Lembaga Lain

RI Tidak Sendirian Hadapi Siklon

Modifikasi Cuaca

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

BMKG memprediksi siklon Bakung ini dapat bergerak mendekati wilayah Indonesia, sehingga akan terus dipantau selama dua sampai tiga hari mendatang. Ia berharap siklon ini tidak masuk ke Indonesia, sehingga tidak memengaruhi curah hujan.

“Kami akan pantau terus dinamikanya, harapannya tidak masuk hingga mendekat lagi yang akan memengaruhi curah hujan,” tuturnya.

Sementara itu, bibit siklon 93S terpantau di Bali, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Di selatan Papua, terpantau ada bibit siklon 95S.

Faisal mengatakan keberadaan bibit siklon dan siklon ini meningkatkan kondisi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi. Selain itu, juga meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan sekitar.

“Kami sudah menyampaikan, bekerja sama dengan BNPB, BPBD, serta Basarnas, untuk masyarakat tetap tenang selama kita dapat memantau kondisi dan selalu bersiap untuk curah hujan tinggi dan gelombang tinggi,” tegasnya.

Siklon dalam Pemantauan BMKG

BMKG Koordinasi dengan Lembaga Lain

Ia pun memastikan Indonesia tidak sendirian menghadapi kepungan tiga siklon ini. Faisal menyampaikan Indonesia telah ditunjuk oleh Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) sebagai ‘Tropical Cyclone Warning Center’.

Indonesia terus berkomunikasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk menentukan kondisi siklon tropis Bakung yang sekarang mendekat ke arah Indonesia.

“Bahkan sempat tercatat pada 14 Desember dia (siklon Bakung) masuk ke kategori 3, dengan kecepatan angin mencapai 65 knot. Ini sangat berbahaya, tapi turun lagi ke kategori 2 dan sekarang harapannya sudah mendekat ke kategori 1,” kata Faisal.

RI Tidak Sendirian Hadapi Siklon

Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut BMKG dan BNPB tengah menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk menanggulangi wilayah Indonesia dikepung sejumlah siklon tropis. Modifikasi cuaca dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dalam penyebaran bantuan ke Sumatera.

“Operasi modifikasi cuaca ini penting agar tidak mengganggu proses logistik (bantuan ke Sumatera),” ujar AHY tersebut di Jakarta Pusat, Selasa (16/12/2025).

AHY menyebut terdapat dua siklon terdeteksi berpotensi mengancam sejumlah daerah, yaitu Siklon Seroja dan Bakung. Kondisi ini, kata AHY, tak seperti biasanya terjadi di wilayah tropis.

“Tadi malam kita baru mendapatkan brief dari Kepala BMKG, bahwa selain Tropical Cyclone Seroja, ini juga sesuatu yang uncommon, jarang terjadi, karena biasanya siklon seperti ini terjadi di Filipina sampai dengan arah Taiwan,” katanya.

Modifikasi Cuaca