Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2025 Resmi Komdigi Lengkap Link Unduhnya | Giok4D

Posted on

Masyarakat Indonesia akan memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke-117 pada Selasa, 20 Mei 2025. Dalam rangka peringatan tersebut, Kementerian Komunikasi Digital (Komdigi) RI telah merilis sambutan resmi dari Menteri Komunikasi Meutya Viada Hafid.

Sambutan ini umumnya dibacakan dalam upacara peringatan Harkitnas yang digelar mulai dari satuan pendidikan hingga instansi pemerintah. Teks sambutannya berisi ajakan untuk merefleksikan semangat kebangkitan bangsa yang dimulai sejak berdirinya Budi Utomo 117 tahun lalu.

Selain itu, teks tersebut juga menekankan bahwa kebangkitan tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi harus diwujudkan melalui kerja nyata dan berpihak pada rakyat.

Nah, berikut teks sambutan upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 Resmi dari Komdigi RI lengkap dengan link unduh PDF-nya. Yuk, simak!

SAMBUTAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN DIGITAL
DALAM PERINGATAN KE-117 HARI KEBANGKITAN NASIONAL 20 MEI 2025

“Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan”

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh//
Selamat Pagi, Salam sejahtera bagi kita semua//
Syalom//
Oom Swastiastu//
Namo Buddhaya//
Salam kebajikan//
Rahayu//

Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Tepat di tanggal 20 Mei 2025, kita tidak sekadar memperingati sebuah tanggal dalam kalender nasional. Kita sedang membuka kembali halaman penting dari sejarah perjuangan bangsa, halaman yang ditulis bukan dengan tinta biasa, tetapi dengan kebangkitan kesadaran, semangat persatuan, dan keberanian menolak untuk terus terjajah.

117 tahun yang lalu, di tengah keterbatasan dan tekanan kolonialisme, lahirlah sebuah kesadaran baru yang menyalakan api perubahan. Melalui pendirian Budi Utomo, bangsa ini mulai membangun keyakinan bahwa nasib tidak boleh selamanya digantungkan kepada kekuatan asing; bahwa kemajuan hanya mungkin dicapai bila kita bangkit berdiri di atas kekuatan kita sendiri.

Namun, kebangkitan itu bukanlah sebuah peristiwa yang selesai dalam satu masa. Kebangkitan adalah ikhtiar yang terus hidup. Ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman ini, zaman yang menghadirkan ujian jauh lebih kompleks: disrupsi teknologi, ketegangan geopolitik, krisis pangan global, dan ancaman terhadap kedaulatan digital kita.

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,

Kita hidup di zaman ketika batas-batas geografis semakin kabur, dan peradaban bergerak dalam kecepatan yang tak lagi ditentukan oleh jarak, melainkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan. Di tengah arus besar itu, Indonesia tidak berdiri terombang-ambing, tidak pula berdiri di tepi sebagai penonton.

Pilihan ini bukan tanpa landasan. Sejak awal, para pendiri bangsa telah meletakkan prinsip yang menjadi jangkar kita dalam menghadapi dunia: politik luar negeri yang bebas dan aktif. Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan dan kemandirian. Prinsip politik luar negeri bebas aktif, yang telah menjadi pedoman sejak awal kemerdekaan, senantiasa menuntun langkah kita;

Di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner – bebas dalam menentukan kepentingan nasional, dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak. Prinsip inilah yang menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran kita di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama. Di tengah dunia yang terus menghadapi ketidakpastian, Indonesia tampil sebagai mitra dialog yang mampu menjembatani kepentingan.

Semangat inilah yang juga tercermin dalam setiap langkah kebangkitan Nasional di dalam negeri. Indonesia menapaki jalur pembangunan yang tidak semata terfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan setiap kebijakan membuka ruang bagi kemajuan yang adil dan merata. Sebuah ikhtiar besar agar pembangunan yang megah tetap berpijak kokoh pada kepentingan Rakyat.

Saudara-saudari yang saya muliakan,

Dalam 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, kami memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar, dari kebutuhan yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari Rakyat. Karena kami percaya, kebangkitan yang besar itu justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana. Dari kehidupan yang tenang, perut yang kenyang, dan hati yang lapang.

Di bidang kesejahteraan sosial, melalui Program Makan Bergizi Gratis, lebih dari 3,5 juta anak Indonesia kini menikmati akses pada makanan bernutrisi. Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa. Sebab, kemajuan tidak selalu dimulai dari proyek-proyek besar, melainkan dari sebuah piring makan yang penuh, dari anak-anak yang pergi ke sekolah tanpa rasa lapar, dengan semangat belajar yang tumbuh karena tubuh mereka cukup gizi.

Di bidang kesehatan, lebih dari 777.000 masyarakat sudah merasakan manfaat
layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Bukan hanya soal berobat, tapi tentang memberi rasa tenang bahwa siapa pun, di mana pun, berhak merasa aman ketika berbicara tentang kesehatannya. Akses pengobatan tidak lagi bergantung pada tebalnya dompet, tapi pada keyakinan bahwa negara hadir untuk melindungi Rakyat. Layanan ini juga semakin mudah dijangkau lewat pemanfaatan teknologi digital. Masyarakat bisa mencari informasi kesehatan, konsultasi dokter secara daring, dan mengakses layanan medis langsung dari ponsel mereka. Dengan cara ini, pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, lebih cepat, dan bisa dirasakan oleh lebih banyak orang.

Di bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud
komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. Melalui upaya ini, terbuka peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mendorong pemerataan kesejahteraan, agar manfaat pembangunan dapat dirasakan lebih luas.

Di bidang pengembangan manusia, mempercepat hadirnya pusat-pusat pelatihan
vokasi dan penguatan talenta digital untuk menjawab tantangan besar di era
transformasi digital. Melalui kolaborasi dengan dunia industri, Pemerintah Indonesia mendorong terbukanya lebih banyak program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar, termasuk dalam penguasaan kecerdasan artifisial, pengelolaan data, dan keterampilan digital praktis.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, akan segera diresmikan AI Centre of Excellence di Papua, hasil kolaborasi antara Pemerintah dan Industri. Sebagai sarana untuk membangun kesiapan tenaga kerja lokal menghadapi transformasi digital. Di saat yang sama, Pemerintah juga memperkuat fondasi pelindungan sosial di ruang digital. Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola dan Pelindungan Anak di Ruang Digital (PP TUNAS) menjadi langkah konkret untuk memastikan anak-anak Indonesia tumbuh di ekosistem digital yang lebih aman, sehat, dan beretika.

Saudara-saudari yang saya hormati,

Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar: membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat. Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.

Di balik setiap kebijakan fiskal, setiap program sosial, dan setiap langkah strategis, selalu ada satu tujuan yang di Ingat oleh Pemerintah Indonesia. Agar setiap rakyat Indonesia, di kota besar maupun di pelosok desa, merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri;

Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama;

Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional ke-117;

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan,
menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan

Terimakasih

Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia,

ttd

Meutya Viada Hafid

Bagi infoers yang ingin memiliki sambutan Harkitnas 2025 dalam bentuk file PDF, bisa mengunduhnya melalui link di bawah ini:

===>

Selain teks sambutan resmi untuk Harkitas 2025, terdapat beberapa contoh teks sambutan lainnya yang juga bisa digunakan. Berikut ini beberapa di antaranya:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Syalom,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Hari-hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia. Hari-hari ini hingga dua dekade ke depan merupakan momen krusial yang akan sangat menentukan langkah kita dalam mewujudkan itu semua.

Refleksi atas pilihan tersebut bisa kita rujuk dengan “berkunjung kembali” kepada gagasan awal menjadikan dan membentuk Indonesia. Bagaimana sejarah telah membentuk kebangsaan kita. Sejarah diperlukan bukan karena sensasi politiknya. Juga bukan sebagai sumber keteladanan nilai semata-mata. Tetapi pada percakapan terus menerus tentang kemajuan, kemanusiaan dan kesejahteraan. Keteladanan tidak harus diikatkan pada masa lalu. Namun dapat dikaitkan dengan masa depan, yaitu pada ide-ide yang membuka ruang imajinasi peradaban.

Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya Boedi Oetomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini.

Organisasi Boedi Oetomo bermula dari sejumlah dokter dan calon dokter di Batavia yang berkumpul mendirikan suatu organisasi modern. Banyak orang menaruh harapan pada organisasi ini dan menganggapnya sebagai motor penggerak gerakan kemerdekaan di tanah Hindia Belanda. Bahkan Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis Belanda, menyatakan: “Sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun”.

Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan. Dari sana timbul pula pemikiran tentang pentingnya memperluas keanggotaan yang mencakup seluruh rakyat Hindia Belanda.

Saudara-Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Apa yang telah dirintis Boedi Oetomo dilanjutkan oleh banyak organisasi lain yang muncul belakangan. Nasionalisme Jawa khas Boedi Oetomo diperluas menjadi nasionalisme yang mencakup keseluruhan orang-orang di Hindia Belanda. Pendidikan yang hanya ditujukan pada priayi Jawa diperluas menjadi pendidikan untuk seluruh rakyat Bumiputera. Perjuangan memajukan kebudayaan Jawa diperluas menjadi perjuangan politik mengusir penjajahan Belanda. Perluasan dari cita-cita yang telah ditumbuhkan oleh Boedi Oetomo mencapai titik puncaknya pada proklamasi kemerdekaan.

Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. Dialah yang menggodok aspirasi-aspirasi kemajuan di Indonesia untuk pertama kali muncul sejak lebih dari seabad lalu. Di tangannya kemajuan itu dirumuskan, diperinci, dan diperjuangkan, untuk kemudian menjadi milik seluruh bangsa Indonesia. Ia sadar betul bahwa dalam zaman baru yang modern, peralatan paling mumpuni adalah pendidikan. Pendidikan adalah wahana untuk membebaskan manusia, sekaligus membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan. Bagi Kartini, pendidikan merupakan jalan yang dapat menguak horizon dan peradaban baru bagi kaum Bumiputera.

Kartini merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri. Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda “embrio bangsa”, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional.

Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para “kaum muda” sebagai “embrio bangsa”. Di tangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan. Alam kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas. Manusia yang bebas dan setara hanya dimungkinkan jika manusia tersebut terpelajar dan berpendidikan. Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir. Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia.

Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri. Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung “jembatan emas” akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno “bahagia bersama atau menangis bersama”. Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saudara – Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru.

Kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini. Inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.

Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi. Adagium di zaman ini jelas, dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban. Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”.

Inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari. Kecepatannya bak lompatan kuantum. Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat. Teknologi digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini. Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara.

Sementara itu, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana telah berkali-kali dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi. Presiden juga menekankan bagaimana di dalam sejarah peradaban negara-negara dan bangsa-bangsa, kesempatan itu hanya datang satu kali, oleh karenanya kita sama sekali tidak boleh keliru dalam memilih langkah.

Saudara – Saudari Sebangsa dan Setanah Air,

Bonus demografi yang dimiliki Indonesia haruslah dikelola dengan kebijaksanaan. Salah satu yang berpeluang menjadi penopangnya adalah adopsi teknologi digital. Tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79.5% dari total populasi. Ini diperkuat dengan potensi ekonomi digital ASEAN yang diperkirakan meroket hingga 1 triliun USD pada Tahun 2030.

Dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis. Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.

Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini, tantangan demi tantangan dapat kita hadapi bersama. Kerja bersama dari seluruh komponen bangsa telah menggerakkan roda transformasi dengan pasti. Hasil demi hasil bisa mulai dinikmati, mulai dari kalangan perkotaan sampai dengan pedesaan, di seluruh penjuru tanah air.

Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.
Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”.

Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Syalom, Om santi, santi, santi om, Namo Budhaya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia,

ttd

Budi Arie Setiadi

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.

Hari ini tepat tanggal 20 Mei di mana merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa, yaitu hari Kebangkitan Nasional. Telah kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia lama dijajah, silih berganti para penentang penindasan dan penjajahan bermunculan.

Mereka menentangnya dengan cara kontak langsung. Bertempur, mengangkat senjata melawan kekuatan penjajah. Berbagai cara telah dilakukan, tetapi semuanya belum menampakkan hasil.

Perjuangan mengangkat senjata ternyata tidak efektif dan belum mampu mengusir para penjajah dari tanah air karena sifat dari peperangan masih sporadis artinya perlawanan terhadap penjajah masih bersifat lokal atau kedaerahan dan tidak menyeluruh.

Itulah sebabnya mengapa penjajah bisa bertahan lama menjajah bumi pertiwi ini, karena belum tumbuhnya kesadaran nasionalisme dan persatuan yang kuat di antara bangsa kita sehingga dengan mudah penjajah mematahkan perjuangan kita.

Taktik perang gerilya yang dilancarkan oleh Pangeran Diponegoro dapat dikalahkan, Perang Aceh juga dapat dipatahkan. Dengan ditangkapnya para pemimpin, praktis perlawanannya menjadi lumpuh.

Namun demikian, semangat berjuang bangsa kita tetap tinggal dan tidak pernah pudar. Pada saat Indonesia hampir gagal dalam menghadapi perlawanan senjata penjajah, munculah pemuda-pemuda pelopor yang terdiri dari Dr Wahidin Sudirohusodo, Dr Soetomo, HOS Cokroaminoto, Dr Setya Budi (Douwes Dekker), KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan, dan masih banyak sederet nama lain yang mengubah cara menghadapi penjajah melalui jalur politik dan organisasi.

Organisasi politik pertama muncul dengan nama Budi Utomo, berdiri tanggal 20 Mei 1908, lalu empat tahun kemudian tepatnya tahun 1912 berdiri serikat Islam. Setelah itu bermunculan organisasi-organisasi baik politik maupun non politik.

Hal ini menandakan bahwa bangsa kita waktu itu mulai tumbuh kesadaran, kalau perjuangan senjata melawan penjajah belum membuahkan hasil. Oleh karena itu perjuangan dilanjutkan melalui jalur diplomasi dan organisasi.

Sejak itulah, yaitu tepatnya tanggal 20 Mei 1908 merupakan titik tolak kebangkitan bangsa Indonesia dari perjuangan senjata melawan penjajah ke perjuangan politik dan organisasi sehingga pada tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Semoga api semangat kebangkitan nasional ini mampu menjiwai semangat perjuangan kita dalam mengisi kemerdekaan ini. Tetapi, yang terpenting dari semuanya itu ialah semangat nasionalisme yang senantiasa tetap tumbuh sampai selama-lamanya.

Demikianlah sambutan singkat ini, apabila ada salah ucap yang kurang berkenan di hati saudara-saudara, kami mohon maaf.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan selamat berjuang.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Selamat pagi para hadirin yang berbahagia, pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan rezeki-Nya lah, kita dapat berkumpul dalam suasana yang bahagia di hari peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

20 Mei tentu bukan menjadi tanggal yang biasa saja bagi kita semua. Pada tanggal inilah tumbuh semangat juang bangsa kita untuk menjadi bangsa yang mandiri.

Hal tersebut sangat penting bagi kita, karena berkat semangat itulah kini kita bisa merasakan pendidikan dan kehidupan yang layak. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.

Menghargai jasa para pahlawan merupakan hal yang kecil dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk kita. Oleh karena itu, keutamaan yang sebaiknya kita lakukan adalah memanjatkan rasa syukur.

Berkat jasa para pendahulu kita, mereka berhasil menghasilkan kader-kader bangsa dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan melestarikannya, sehingga mampu bertahan hingga kini. Tugas kita saat ini adalah terus memperbaiki sistem pendidikan di negeri kita tercinta ini agar terlahir kader bangsa terbaik.

Dari perjalanan bangsa kita, sudah terlihat jelas akan pentingnya pendidikan. Marilah kita ulurkan tangan untuk orang sekitar yang kurang akan urusan pendidikan, karena dengan pendidikan, kita dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik.

Hal itu perlu kita lakukan dengan meningkatnya biaya pendidikan hingga banyak yang mengeluh, mereka yang memiliki penghasilan rendah sulit untuk menjangkaunya. Dengan uluran tangan itu, kita dapat memberikan manfaat bagi mereka.

Tak hanya sampai di situ, Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipat ganda untuk pemberi sedekah.

Hadirin yang saya hormati,

Kebangkitan Nasional dilatarbelakangi oleh kaum terpelajar. Mereka telah mengenyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri karena itulah mereka mulai menyadari keterbelakangan yang dialami oleh bangsanya.

Hal itulah yang membuat mereka bertekad untuk memperbaiki dan mengangkat derajat bangsa yang begitu dicintainya. Dengan pendidikan yang mereka miliki, mereka dapat menganalisis kegagalan demi kegagalan perjuangannya.

Kegagalan yang dialami mereka sadari dengan satu sebab yang sangat berpengaruh besar, yaitu persatuan nasional. Persatuan tidak tercapai karena tidak adanya organisasi yang menghimpun bangsa Indonesia untuk merencanakan langkah perjuangan.

Penjajahan yang bangsa Indonesia alami menyebabkan banyak kerugian, yaitu:

Ketiga hal itulah yang membuat timbulnya kesadaran nasional. Kebangkitan bangsa kita ditandai dengan Budi Utomo. Awalnya organisasi yang didirikan oleh siswa STOVIA itu bersifat sosial, tetapi dengan perkembangan yang terjadi, organisasi itu berubah menjadi organisasi politik.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Dengan berdirinya Budi Utomo, membuat berkobarnya semangat nasional. Contohnya adalah Serikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Saman Hudi yang kemudian berubah nama menjadi Serikat Islam.

Diteruskan pada 1912 di Bandung berdirilah organisasi politik pertama yang bernama Indische Partij. Organisasi ini didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Suwardi Suryaningrat, dan dr Cipto Mangunkusumo. Dan banyak lagi organisasi yang bersifat sosial maupun politik lahir. Mereka lahir dengan semangat juang untuk Indonesia yang merdeka.

Perjuangan sosial politik menjadi makin terbuka dan banyak membuka hati maupun pikiran Bangsa Indonesia untuk kehidupan tanpa penjajah. Kini kita sudah merdeka! Namun, kita bisa kita lihat, bangsa ini masih dalam keadaan terpuruk dalam suasana global yang makin panas. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikannya.

Saudara-saudara yang berbahagia.

Demikian pidato singkat saya. Saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.

Selamat pagi, salam merdeka!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudara/i sebangsa dan setanah air,

Tahun ini, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-117. Pada tahun ini, “Bangkit Bersama Wujud Indonesia Kuat” menjadi tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai bentuk seruan agar selalu semangat untuk bangkit menuju masa depan Indonesia kuat.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini hendaknya tidak hanya kita maknai sebagai seremonial saja. Guna memahami esensi sejarah Kebangkitan Nasional, mari sejenak kita telaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Budi Utomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Budi Utomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.

Organisasi ini didirikan oleh Dr Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908. Budi Utomo lahir untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain.

Organisasi yang menyatukan pergerakan di Indonesia dari yang bersifat kedaerahan menjadi nasional dengan tujuan akhir kemerdekaan. Tujuan didirikannya Budi Utomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan.

Budi Utomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. Kelahiran Budi Utomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah.

Hadirin yang saya hormati,

Kiranya, semangat Budi Utomo masih relevan untuk kita kontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Mengutip ucapan Dr Sutomo “Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.”

Ayo Bangkit Lebih Kuat!!

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Syalom, Om santi, santi, santi om, Namo Buddhaya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera bagi kita semuanya

Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, kita dapat berkumpul di sini dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2025. Hadirin yang berbahagia, Peringatan Hari Kebangkitan Nasional hendaknya tidak sekedar acara seremonial saja.

Namun, Hari Kebangkitan Nasional dapat kita pahami essensinya melalui beberapa pandangan. Pertama, adalah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

Presiden Soekarno menetapkan hari lahir organisasi Boedi Oetomo sebagai Hari Kebangkitan Nasionalisme Indonesia. Penetapan tersebut didasari dengan terjadinya ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.

Maka dari itu, semangat persatuan yang digagas Budi Utomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa. Hadirin yang berbahagia, Budi Utomo disebut-sebut sebagai organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.

Budi Utomo didirikan beberapa pelajar School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) seperti Soetomo, Soeradji Tirtonegoro, hingga Goenawan Mangoenkoesoemo di Batavia. Pembentukan Budi Utomo adalah untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dari bangsa-bangsa lain.

Berdasarkan hasil kongres pertamanya, tujuan didirikannya Boedi Oetomo ialah menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Hadirin yang berbahagia, Budi Utomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.

Tidak hanya itu, kelahiran Budi Utomo mempelopori terciptanya organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia dan Muhammadiyah. Semangat Budi Utomo begitu relevan untuk diterapkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Hari Kebangkitan Nasional harapannya dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bekerja sama dalam membangun bangsa dan negara. Hadirin yang berbahagia, Sekian pidato yang saya sampaikan. Semoga kita dapat meningkat rasa nasionalis melalui berbagai peran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Akhir kata, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Upacara Harkitnas yang ke-117 akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2025. Agar upacara peringatan Harkitnas 2025 berjalan dengan baik dan khidmat, berikut ini susunan upacara resmi yang telah dirilis oleh Komdigi:

Demikianlah teks sambutan Harkitnas 2025 lengkap dengan link download pdf-nya. Semoga bermanfaat!

Teks Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2025 Resmi Komdigi

Link Download PDF Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2025 Resmi Komdigi

Contoh Teks Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2025 Lainnya

Contoh Teks Sambutan Hari Kebangkitan Nasional #1

Contoh Teks Sambutan Harkitnas 2025 #2

Contoh Teks Sambutan Harkitnas 2025 untuk Upacara #3

Contoh Teks Sambutan Hari Kebangkitan Nasional 2025, Bangkitkan Semangat Persatuan #4

Contoh Teks Sambutan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2025 #5

Susunan Upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *