Sosok Rosalia Rerek Sogen kini diabadikan ke dalam wujud patung. Rosalia Sogen adalah guru asal Flores Timur yang tewas dibunuh Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat mengajar di Distrik Anggruk Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 21 Maret lalu.
Patung Rosalia Sogen diterima keluarga di Pelabuhan Laut Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (8/8/2025) sore. Patung yang dibuat oleh seniman lokal asal Flores Timur, Pius Lamapaha, itu akan dipasang di makam Rosalia Sogen.
“Keluarga dan PGRI bekerja sama membuat patung sebagai kenang-kenangan. Besok pemasangan di kubur dan sore ada perayaan misa syukur,” ungkap bapak kecil Rosalia, Petrus Ratu Sogen, kepada infoBali, Jumat.
Pantauan infoBali, patung Rosalia ditandu di atas kapal penyeberangan Adonara-Larantuka dan diterima oleh keluarga di Pelabuhan Larantuka. Ibu Rosalia, Valentina Weli Hewen, tampak tak kuasa menahan haru menerima patung yang terbuat dari semen itu.
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur turut hadir mengantar patung Rosalia. Patung tersebut selanjutnya diarak ke Desa Lewotala dengan diiringi drumband sebelum masuk ke rumah Rosalia.
“Saya berimajinasi bahwa kubur almahrumah mesti diatur sedemikian mungkin agar bisa menjadi kenangan bersejarah mengenang kematiannya yang tragis tersebut,” ujar Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian.
Maksi menjelaskan keluarga Rosalia merespons baik rencana PGRI untuk mengabadikan sosok guru itu ke dalam wujud patung dan akan diletakkan di pemakamannya. Ia berharap kehadiran patung tersebut dapat memberikan teladan akan pengabdian Rosalia terhadap dunia pendidikan.
“PGRI Flotim juga telah memberikan Penghargaan kepada Almahrumah sebagai Pahlawan Pendidikan,” imbuhnya.
“Kubur ini menjadi simbol penghormatan yang bukan hanya bernilai fisik, tetapi juga menjadi titik refleksi atas arti pengorbanan, kesetiaan, dan pelayanan,” pungkasnya.
Rosalia Rerek Sogen tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam oleh orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 23 Maret 2025. Penyerangan terjadi pada Jumat (21/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.
Saat itu, Rosalia dan beberapa guru lainnya berada di mes. Mereka melihat tiga orang tak dikenal menebas-nebas bunga di depan mes menggunakan senjata tajam.
“Guru-guru lihat ada muka baru. Akhirnya ke depan lagi. Kejar guru tiga orang itu. Ade Rosalina penasaran, dia buka pintu, mereka tebas di leher, tangan, tulang rusuk, lalu di kaki,” ujar ujar sepupu Rosalia, Nelson Sogen, saat ditemui di Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, 24 Maret lalu.
Nelson menuturkan Rosalia telah mengajar sebagai guru di Yahukimo sejak 2022. Setelah menyerang Rosalia, terduga OPM itu mengejar guru-guru lain yang berada di mes tersebut. Penyerangan itu mengakibatkan beberapa di antara mereka mengalami luka-luka serius.
“Yang lain kena tebas, tapi tidak meninggal,” imbuh Kornelis Bopo Hewen, anggota keluarga Rosalina. Jenazah Rosalia dievakuasi menggunakan helikopter pada 23 Maret setelah aparat menerima laporan mengenai kejadian tersebut.
Guru Rosalia Tewas Diduga Diserang OPM
“Saya berimajinasi bahwa kubur almahrumah mesti diatur sedemikian mungkin agar bisa menjadi kenangan bersejarah mengenang kematiannya yang tragis tersebut,” ujar Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian.
Maksi menjelaskan keluarga Rosalia merespons baik rencana PGRI untuk mengabadikan sosok guru itu ke dalam wujud patung dan akan diletakkan di pemakamannya. Ia berharap kehadiran patung tersebut dapat memberikan teladan akan pengabdian Rosalia terhadap dunia pendidikan.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“PGRI Flotim juga telah memberikan Penghargaan kepada Almahrumah sebagai Pahlawan Pendidikan,” imbuhnya.
“Kubur ini menjadi simbol penghormatan yang bukan hanya bernilai fisik, tetapi juga menjadi titik refleksi atas arti pengorbanan, kesetiaan, dan pelayanan,” pungkasnya.
Rosalia Rerek Sogen tewas setelah ditebas menggunakan senjata tajam oleh orang yang diduga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Yahukimo, Papua Pegunungan, pada 23 Maret 2025. Penyerangan terjadi pada Jumat (21/3/2025) sekitar pukul 17.00 WIT.
Guru Rosalia Tewas Diduga Diserang OPM
Saat itu, Rosalia dan beberapa guru lainnya berada di mes. Mereka melihat tiga orang tak dikenal menebas-nebas bunga di depan mes menggunakan senjata tajam.
“Guru-guru lihat ada muka baru. Akhirnya ke depan lagi. Kejar guru tiga orang itu. Ade Rosalina penasaran, dia buka pintu, mereka tebas di leher, tangan, tulang rusuk, lalu di kaki,” ujar ujar sepupu Rosalia, Nelson Sogen, saat ditemui di Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, 24 Maret lalu.
Nelson menuturkan Rosalia telah mengajar sebagai guru di Yahukimo sejak 2022. Setelah menyerang Rosalia, terduga OPM itu mengejar guru-guru lain yang berada di mes tersebut. Penyerangan itu mengakibatkan beberapa di antara mereka mengalami luka-luka serius.
“Yang lain kena tebas, tapi tidak meninggal,” imbuh Kornelis Bopo Hewen, anggota keluarga Rosalina. Jenazah Rosalia dievakuasi menggunakan helikopter pada 23 Maret setelah aparat menerima laporan mengenai kejadian tersebut.