Direktur Jenderal Guru Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTKPG Kemendikdasmen), Nunuk Suryani sebut Indonesia masih kekurangan lebih dari 50 ribu kepala sekolah. Jumlah ini dinilainya masih sangat tinggi.
“Kebutuhan kepala sekolah di seluruh Indonesia masih sangat tinggi, dengan total mencapai 50.971 orang,” tutur Nunuk dalam acara Peluncuran Program Kepemimpinan Sekolah di Graha Utama, Gedung A lantai 3, Komplek Kemendikbudristek, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Nunuk menyampaikan saat ini Indonesia memiliki 184.954 sekolah negeri di seluruh jenjang. Namun, baru 144.882 sekolah yang memiliki kepala sekolah aktif.
Sisanya, sebanyak 40.072 kepala sekolah kosong. Kekosongan ini terbagi karena kepala sekolah pensiun sebanyak 10.889 orang, berstatus pelaksana tugas (Plt) mencapai 26.909 orang dan sekolah tanpa kepala sekolah hingga 13.163 orang.
Dari data tersebut ditemukan bila Jawa Barat (Jabar) menjadi provinsi dengan kebutuhan kepala sekolah tertinggi. Adapun data selengkapnya adalah:
Jumlah yang sangat besar ini menurut Nunuk sangat mengkhawatirkan. Untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan inklusif, sekolah harus memiliki kepala sekolah yang berkualitas pula.
Dengan begitu, Kemendikdasmen meluncurkan program terbaru bernama Program Kepemimpinan Sekolah (PKS). PKS telah resmi dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.
“Dengan dasar kebijakan yang kuat program kepemimpinan sekolah dibangun agar berjalan sejalan dengan sistem yang ada sekaligus memberi ruang untuk peningkatan mutu pendidikan melalui kekuatan peran para pemimpin di satuan pendidikan,” tandas Nunuk.