Rekrutmen Guru Sekolah Garuda 2025: Info Terbaru dan Persyaratan Lengkap

Posted on

Rekrutmen guru Sekolah Garuda baru akan dibuka tahun 2025 ini. Para guru akan mengajar di empat Sekolah Garuda baru yang akan beroperasi pada Juni 2026.

Kabar ini disampaikan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof Stella Christie. Ia menjelaskan, guru Sekolah Garuda akan berstatus sebagai aparatur sipil negara (ASN), sedangkan Sekolah Garuda menjadi satuan kerja Kemdiktisaintek.

“Rekrutmen guru akan mulai dari tahun ini karena prosesnya panjang kalau ASN. Kira-kira dari tesnya itu nanti Januari, tapi dari sekitar Juli itu mungkin sudah ada kebutuhan formasi. Jadi proses semua itu sudah mulai dari tahun ini,” tuturnya di kantor Kemdiktisaintek, Sabtu (17/5/2025).

Stella mengatakan sekitar 50 guru akan direkrut per Sekolah Garuda baru. Untuk empat Sekolah Garuda baru yang akan beroperasi pada 2026, maka jumlah guru yang akan direkrut sebanyak 200 orang. Para guru akan mendidik 160 murid per sekolah.

Stella mengatakan guru Sekolah Garuda diminta berasal dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Sementara itu, jika masih ada kebutuhan, ia mengatakan ada potensi penyelenggaraan PPG bagi guru yang terseleksi.

“Kalau formasi guru ASN harus sudah ada PPG. Tapi kita juga akan lihat, misalnya kurang, gitu, kita akan bikinkan. Tapi setelah itu harus pelatihan dulu juga (kurikulum, yang ) sementara kita pakai IB (International Baccalaureate) ya,” tuturnya.

Siswa Sekolah Garuda baru rencananya akan menjalani pendidikan dengan kurikulum nasional pada kelas 10 dan kurikulum IB pada kelas 11 dan 12. Untuk itu, Stella mengatakan para guru yang lolos seleksi ASN dari Kementerian PANRB akan menjalani pelatihan tambahan untuk dapat mendidik siswa.

“Karena ini adalah satuan kerja, Sekolah Garuda baru di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sehingga guru-gurunya adalah merupakan ASN. Jadi kita sama dengan formasi ASN, dan mereka akan diambil lewat formasi baru, kita bekerja sama dengan Kementerian PANRB untuk mendapatkan guru-guru ini. Tapi tentu saja kita akan membuat training untuk guru-guru kita. Jadi misalnya untuk kurikulum IB ini, guru-gurunya memang harus di-training dengan IB. Jadi setelah mereka lulus ujian ASN, juga akan ikut training dari IB,” jelasnya.

Ia mengatakan, penting bagi guru IB nantinya untuk dapat berinteraksi dengan pendidik dari penjuru dunia.

“Ini ada satu dari riset, kita mendapat berita baik bahwa guru-guru di Indonesia yang sudah menjadi guru IB itu sangat hebat. Bahkan sampai diminta oleh negara-negara seperti Australia, untuk memberikan pendidikan dan training kepada guru-guru IB baru di Australia. Nah, ini kan kita bangga ya kalau guru-guru kita dari Indonesia itu bahkan diminta oleh negara-negara seperti Australia atau dari Eropa. Ini adalah sesuatu yang kami pelajari dari kantor IB,” tuturnya.

Stella menambahkan, para guru juga akan menjalani pelatihan lewat kerja sama Kemdiktisaintek dengan Dana Anak PBB (UNICEF) agar dapat mendidik para siswa yang berasal dari berbagai daerah se-Indonesia.

“Gurunya itu kan, sangat, adalah nomor satu yang kita perlukan agar sekolah itu bagus. Jadi, gurunya ini tentu saja kita akan, secara individu, kita lihat bagaimana mereka bisa secara maksimal menyumbangkan potensi mereka itu,” ucapnya.

Sekolah Garuda baru sendiri adalah sekolah yang dibangun baru di bawah Kemendiktisaintek. SMA Unggul Garuda baru rencananya akan dibangun antara lain di Nabire, Provinsi Papua Tengah; Soe, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Satu lokasi lagi belum memang belum diungkapkan.

Sekolah ini gratis berasrama buat siswa yang ada dalam ekonomi menengah ke bawah. Angkatan pertama SMA Unggulan Garuda baru akan menerima 160 siswa. 80 Persen kuota akan diprioritaskan untuk siswa ekonomi menengah ke bawah dan digratiskan, sedangkan 20 persen sisanya akan diperuntukkan buat siswa dengan ekonomi atas dan berbayar.

Lulusan PPG dan Kemungkinan Penyediaan PPG

Pelatihan IB dan Lainnya untuk Guru