Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 BMKG

Posted on

Masuknya April menandakan bahwa musim kemarau akan segera dimulai menggantikan musim penghujan. Lantas, kapan puncak musim kemarau 2025 diprediksi mulai? Apakah pada bulan Juli sebagaimana tahun-tahun yang lalu?

Dikutip dari buku Prediksi Musim Kemarau 2025 di Indonesia dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), awal musim kemarau tahun ini akan berlangsung secara bertahap. Wilayah-wilayah di bagian tenggara akan menjadi yang pertama.

Sebagian besar wilayah Jawa Tengah diperkirakan akan memasuki musim kemarau terhitung mulai Mei 2025. Bersama dengan provinsi yang beribukota di Semarang tersebut, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Papua bagian selatan, dan sebagian kecil Sumatera juga akan memulai musim kemarau.

“Awal musim kemarau di Indonesia diprediksi tidak terjadi secara serempak. Pada bulan April 2025, sebanyak 115 Zona Musim (ZOM) akan memasuki musim kemarau. Jumlah ini akan meningkat pada Mei dan Juni, seiring meluasnya wilayah yang terdampak, termasuk sebagian besar wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua,” terang Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dilansir laman resmi BMKG, Sabtu (12/4/2025).

Bila dibandingkan dengan data selama 30 tahun (rentang 1991-2020), awal musim kemarau 2025 di Jawa Tengah tergolong sama alias tidak berubah. Maksudnya, musim kemarau tidak hadir lebih awal atau terlambat.

Menurut BMKG, puncak musim kemarau tahun ini akan terjadi pada periode Juni, Juli, dan Agustus 2025. Khusus wilayah Jawa Tengah, musim kemarau akan mencapai puncaknya pada Agustus 2025 mendatang, berdasar hasil prediksi.

Sebagai informasi, puncak musim kemarau ditandai dengan rendahnya curah hujan selama 3 dasarian (satuan waktu 10 hari) berturut-turut. Sebaliknya, puncak musim hujan bisa diketahui dengan tingginya curah hujan.

Dengan perkiraan tersebut, puncak musim kemarau 2025 Indonesia didominasi waktu yang sama (44,6%) atau maju (37,8%) bila dibandingkan tahun-tahun lampau. Wilayah Jawa Tengah sendiri diperkirakan mendapati puncak musim kemarau yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Musim kemarau tahun ini diperkirakan akan berjalan normal untuk 60% wilayah, lebih basah untuk 26% wilayah, dan lebih kering dari biasanya untuk 14% wilayah. Di sebagian besar wilayah Indonesia, musim kemarau diprediksi akan berlangsung singkat. Meski begitu, beberapa wilayah bakal mendapat musim yang justru lebih panjang.

“Durasi kemarau diprediksi lebih pendek dari biasanya di sebagian besar wilayah, meskipun terdapat 26% wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih panjang, terutama di sebagian Sumatera dan Kalimantan,” terang Dwikorita.

Musim kemarau identik dengan masalah kekeringan. Wilayah Jawa secara terkhusus kerap terkena kekeringan, baik dalam jangka pendek, menegah, hingga panjang. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukkan tingkat kekeringan Jawa cukup fluktuatif.

Terlepas dari data tersebut, infoers sudah sepatutnya mengetahui mitigasi atau langkah-langkah yang bisa diambil terkait kekeringan, baik sebelum maupun saat kejadian. Dirujuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, mitigasi kekeringan yang perlu kamu ketahui adalah:

Demikian informasi lengkap mengenai prediksi puncak kemarau 2025 dari BMKG. Semoga bermanfaat.

Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 BMKG

Mitigasi Kekeringan Musim Kemarau

Pra Bencana Kekeringan

Saat Bencana Kekeringan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *