Beberapa waktu lalu, seekor pesut mahakam bernama Upin ditemukan mati. Peristiwa ini cukup menyedihkan karena kondisi pesut mahakam sudah hampir punah.
Di sisi lain, infoers mungkin bertanya-tanya bagaimana orang mengetahui pesut yang mati tersebut beridentitas Upin. Ternyata setiap ekor pesut mahakam memang memiliki identitas.
Seperti halnya di kebun binatang atau di tempat konservasi satwa, bahkan di rumah, penamaan binatang umum dilakukan. Lantas bagaimana cara mengenali dan membedakan pesut satu dengan lainnya?
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, pemberian nama lumba-lumba air tawar ini dilakukan oleh Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI). Meski setiap pesut terlihat serupa, mereka masing-masing tetap memiliki perbedaan.
Dikutip dari Instagram @yayasan_rasi, setiap pesut memiliki ‘sidik jari’ alami, yakni bentuk sirip punggung yang berbeda-beda. Selain itu, masing-masing juga memiliki tanda unik, bisa lekuk tubuh, lubang, luka, goresan, cacat, maupun pigmentasi.
Teknik mengidentifikasi pesut dengan cara ini disebut dengan metode Photo-ID. Ketika pesut muncul di permukaan, kemudian tim memotretnya dan menganalisisnya berdasarkan katalog yang sudah dibuat berdasarkan penelitian.
Jika ada bentuk sirip atau ciri baru, berarti akan dianggap sebagai temuan baru. Temuan ini akan diberi nama baru sebagai identitasnya.
Dari Instagram, Yayasan Konservasi RASI menyebutkan sejumlah nama atau identitas satwa endemik Kalimantan Timur ini. Nama tersebut antara lain Vito, Dobi, dan Rexy.
Nama lain yang populer adalah Fiona. Yayasan RASI baru-baru ini menangkap gambar aktivitas Fiona di perairan Muara Wis, Kutai Kartanegara. Fiona juga dikenal sebagai Nenek Fiona karena usianya yang sudah tua.
Kemudian ada beberapa nama lain muncul dalam pemberitaan maupun laporan, karena pesut ditemukan mati. Seperti dalam laporan WWF Indonesia, ditemukan pesut jantan dewasa mati di perairan Bukit Jering, 25 Februari 2024. Pesut ini beridentitas Mr Four yang keberadaannya sudah teridentifikasi sejak 1999.
Dalam laporan Yayasan RASI, ditemukan pesut indukan bernama Musmus yang terbunuh pada bulan November 2021 karena makan udang yang diracuni. Musmus beberapa waktu sebelumnya diduga melahirkan bayi pesut yang kemudian dinamai Sahid.
Dan kabar terakhir ada pesut jantan ditemukan mati di tepi sungai di Desa Kuyung, Kecamatan Muara Muntai pada Rabu (5/11/2025). Pesut bernama Upin ini belum diketahui penyebab kematiannya.
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, Pesut mahakam (Orcaella brevirostris) umumnya memiliki panjang antara 1,5 hingga 2,8 meter. Berat badannya berkisar 114 kg hingga 133 kg. Bentuk kepala pesut mahakam bulat seperti umbi, memiliki mata terbilang kecil untuk ukuran tubuhnya.
Pesut mahakam memiliki sirip kecil dan melengkung di bagian tengah punggungnya. Kemudian sirip pada bagian dadanya lebih membulat. Berbeda dengan lumba-lumba pada umumnya, dahi pesut tinggi bundar dan tidak punya moncong.
Dalam situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, dijelaskan habitat pesut mahakam berada di perairan sungai wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perairan ini juga mencakup danau-danau besar dan kecil, serta rawa air tawar dan gambut.
Selain di Kalimantan Timur, satwa serupa juga ditemukan di negara lain. Antara lain di Sungai Mekong (Orcaella fluminalister) yang masuk wilayah Myanmar dan Kamboja, serta Australia dan Papua Nugini (Orcaella heinsohni).
Pesut Mahakam Punya ‘Sidik Jari’
Siapa Saja Nama Pesut Mahakam?
Ciri-ciri dan Habitat Pesut Mahakam
Dari Instagram, Yayasan Konservasi RASI menyebutkan sejumlah nama atau identitas satwa endemik Kalimantan Timur ini. Nama tersebut antara lain Vito, Dobi, dan Rexy.
Nama lain yang populer adalah Fiona. Yayasan RASI baru-baru ini menangkap gambar aktivitas Fiona di perairan Muara Wis, Kutai Kartanegara. Fiona juga dikenal sebagai Nenek Fiona karena usianya yang sudah tua.
Kemudian ada beberapa nama lain muncul dalam pemberitaan maupun laporan, karena pesut ditemukan mati. Seperti dalam laporan WWF Indonesia, ditemukan pesut jantan dewasa mati di perairan Bukit Jering, 25 Februari 2024. Pesut ini beridentitas Mr Four yang keberadaannya sudah teridentifikasi sejak 1999.
Dalam laporan Yayasan RASI, ditemukan pesut indukan bernama Musmus yang terbunuh pada bulan November 2021 karena makan udang yang diracuni. Musmus beberapa waktu sebelumnya diduga melahirkan bayi pesut yang kemudian dinamai Sahid.
Dan kabar terakhir ada pesut jantan ditemukan mati di tepi sungai di Desa Kuyung, Kecamatan Muara Muntai pada Rabu (5/11/2025). Pesut bernama Upin ini belum diketahui penyebab kematiannya.
Siapa Saja Nama Pesut Mahakam?
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, Pesut mahakam (Orcaella brevirostris) umumnya memiliki panjang antara 1,5 hingga 2,8 meter. Berat badannya berkisar 114 kg hingga 133 kg. Bentuk kepala pesut mahakam bulat seperti umbi, memiliki mata terbilang kecil untuk ukuran tubuhnya.
Pesut mahakam memiliki sirip kecil dan melengkung di bagian tengah punggungnya. Kemudian sirip pada bagian dadanya lebih membulat. Berbeda dengan lumba-lumba pada umumnya, dahi pesut tinggi bundar dan tidak punya moncong.
Dalam situs Kementerian Kelautan dan Perikanan, dijelaskan habitat pesut mahakam berada di perairan sungai wilayah Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Perairan ini juga mencakup danau-danau besar dan kecil, serta rawa air tawar dan gambut.
Selain di Kalimantan Timur, satwa serupa juga ditemukan di negara lain. Antara lain di Sungai Mekong (Orcaella fluminalister) yang masuk wilayah Myanmar dan Kamboja, serta Australia dan Papua Nugini (Orcaella heinsohni).
