Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan update terkini soal siklon tropis Bakung. Siklon tropis ini telah tumbuh dari bibit siklon tropis 91S pada 12 Desember 2025 lalu.
Menurut pantauan BMKG, selama 24 jam ke depan kondisi siklon Bakung diprediksi akan melemah dan menjauhi Indonesia. Namun, masih bertahan pada kategori 1.
“Dalam 24 jam ke depan, Siklon Tropis BAKUNG diprakirakan melemah namun masih bertahan pada kategori 1, dengan pergerakan ke arah Timur-Tenggara menjauhi wilayah Indonesia,” tulis BMKG dalam unggahan Instagram @infobmkg, Senin (15/12/2025).
Siklon ini mulai tumbuh pada 12 Desember 2025 pukul 19.00 WIB. Kecepatan angin maksimum sekitar sistem mencapai 45 knot (83 km/jam) dan tekanan udara minimum 993 hPa pada kategori 1.
Selain siklon tropis Bakung, BMKG juga menginformasikan kondisi bibit siklon tropis 93S dan 95S. Bibit siklon 93S mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB.
Bibit siklon tropis tersebut berada di sekitar Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Timur. Kecepatan bibit siklon tropis ini mencapai 20 knot (37km/jam) dengan tekanan minimum sekitar 1005 hPa.
Adapun potensi bibit siklon tropis ini menjadi siklon tropis rendah untuk 24 jam ke depan. Begitu juga dengan bibit siklon tropis 95S.
Bibit siklon tropis 95S terbentuk pada 15 Desember 2025 pukul 07.00 WIB. Berada di sekitar wilayah Laut Arafura barat Papua Selatan, bibit siklon tropis ini mempunyai kecepatan angin maksimum di sekitar sistem mencapai 15 knot atau 28 km/jam.
Aktivitas siklon tropis Bakung dan bibit siklon tropis 93S dan 95S memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca ekstrem. Khususnya di wilayah perairan selama 24 jam ke depan.
Siklon tropis ini dapat memicu fenomena-fenomena:
• Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Bengkulu dan Lampung
• Gelombang laut tinggi 1,25-2,5 meter di Samudra Hindia.
Bibit siklon tropis ini dapat memicu fenomena-fenomena:
• Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat
• Angin kencang di Jawa Timur dan Bali
• Gelombang tinggi 1,25-2,5 meter di Selat Sunda bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga Pulau Sumba, perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, dan Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
Bibit siklon tropis ini dapat memicu fenomena-fenomena:
• Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di Papua Selatan
• Hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di Maluku Tenggara
• Gelombang laut tingi 1,25-2,5 m di Laut Arafura dan Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Timur (NTT)
Itulah informasi terkini pergerakan bibit siklon dan siklon yang tumbuh di sekitar perairan Indonesia. Selalu waspada terhadap dampaknya ya!
Saksikan Live infoSore:







