Pemerintah Tutup Akses Wisata Wayag Karena Izin Tambang Dicabut

Posted on

Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya menutup akses kunjungan wisatawan ke spot wisata, khususnya di Wayag di Distrik Waigeo Barat Kepulauan saat gaduh izin pertambangan nikel di sejumlah pulau dicabut. Alasannya, keamanan.

Bupati Raja Ampat Orideko Burdam di Sorong mengatakan pembatasan kunjungan wisatawan ke Wayag itu sebagai dampak dari tindakan warga setempat yang menutup objek wisata. Dia mengatakan itu sebagai langkah antisipasi.

“Saya minta supaya aktivitas wisata di Waigeo Barat Kepulauan ditutup sementara,” Orideko dikutip dari Antara, Jumat (13/6/2025).

Ya, warga menutup kawasan wisata setelah Presiden Prabowo Subianto mencabut IUP atau izin usaha pertambangan dari empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat dalam rapat terbatas bersama beberapa menteri, Senin (9/6). Empat IUP yang dicabut itu dimiliki oleh PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.

Warga yang terdampak langsung oleh penutupan itu, dilaporkan sebagai karyawan PT. Melia Raymond Perkasa dan PT. KSM, memalang spot wisata di Wayag.

Orideko mengatakan telah melakukan kunjungan ke Pulau Manyaifun dan Batan Pele, Rabu (11/6/) untuk melihat kondisi di sana dan sekaligus mendengarkan aspirasi masyarakat.

“Kita sudah turun ke Pulau Manyaifun dan mendengar aspirasi mereka, itulah yang akan kita bahas dalam kegiatan gelar tikar adat,” ujarnya.

Menurut dia, segala persoalan yang ada harus diselesaikan dengan baik untuk mengakomodasi seluruh kepentingan masyarakat terdampak penutupan tambang nikel.

“Saya minta, mari kita hindari konflik, kita mengedepankan komunikasi yang baik. Tapi pada intinya nanti kita dalam waktu dekat kita gelar tikar adat untuk mencari solusi konkret,” kata Orideko.