Operasi Pencarian Mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Masuki Tahap Ketiga, Personel Dihadapkan Ancaman Bahaya

Posted on

Sebanyak 510 personel gabungan dikerahkan untuk melanjutkan pencarian mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun yang hilang 4 bulan di , Papua Barat. Operasi pencarian tidak mudah karena personel berada dalam ancaman bahaya cuaca ekstrem dan buaya di lokasi.

Diketahui, Iptu Tomi dilaporkan hanyut saat menyeberang di Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, Teluk Bintuni pada 18 Desember 2024. Iptu Tomi hilang saat memimpin operasi penangkapan anggota KKB bernama Marthen Aikingking.

“Jadi untuk saat ini hambatan yang dialami di antaranya cuaca. Kemudian kita mengantisipasi keselamatan tim yang melakukan pencarian,” ungkap Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada infocom, Rabu (23/4/2025).

Benny mengatakan medan yang menjadi lokasi pencarian cukup berat. Personel yang melakukan pencarian mesti menyusuri sungai atau Kali Rawara yang dianggap menjadi habitat buaya.

“Di sana kan banyak buaya, itu kita antisipasi itu. Di Kali Rawara ini memang itu menjadi wilayah rawan dan habitatnya buaya,” bebernya.

Operasi pencarian terhadap Iptu Tomi sudah memasuki tahap ketiga. Tahap pertama pencarian sempat digelar pada 18-31 Desember 2024 dan tahap kedua pada 27 Januari-2 Februari 2025.

Namun upaya pencarian sebelumnya belum membuahkan hasil. Benny mengatakan, operasi pencarian terhadap Iptu Tomi kembali dilanjutkan atas permintaan pihak keluarga.

“Kita lakukan ini merupakan kegiatan kemanusiaan juga sekaligus menepis adanya isu-isu yang sedang berkembang bahwa proses pencarian tidak transparan,” ujar Benny.

Operasi ini direncanakan berlangsung selama 14 hari terhitung sejak 21 April-3 Mei mendatang. Total 510 personel yang tergabung dalam Operasi AB Moskona 2025 ini terdiri dari unsur TNI, Polri, Basarnas dan instansi terkait lainnya.

“Pencarian itu kan kita bagi zona pencarian tiga ya. Kemudian yang di zona 3 sama zona 2 itu dari kemarin tim gabungan dari sudah mulai melakukan pencarian,” tuturnya.

Para personel yang melakukan pencarian dilengkapi peralatan canggih, seperti spit, long boat, helikopter, drone, serta alat SAR lainnya. Hal ini untuk mendukung percepatan proses pencarian namun tetap mengutamakan keselamatan tim.

“Sementara zona 1 sedang menuju lokasi untuk melakukan pencarian. Kemarin sudah melakukan persiapan sarana prasarana,” tambah Benny.

Benny menambahkan operasi pencarian turut melibatkan anggota keluarga dari Iptu Tomi. Dia berharap pencarian berlangsung lancar dan Iptu Tomi bisa segera ditemukan.

“Jadi ada dua orang keluarga Iptu Tomi yang hadir untuk mengikuti proses pencarian Iptu Tomi,” imbuh Benny.

Sementara itu, Kapolda Papua Barat, Irjen Johnny Eddizon Isir mengaku tantangan geografis di Teluk Bintuni cukup berat. Personel yang melakukan pencarian harus memiliki kesiapan fisik, mental dan logistik.

“Keamanan dan keselamatan personel yang terlibat dalam pelaksanaan pencarian harus menjadi prioritas utama,” kata Johnny saat memimpin apel gelar pasukan Operasi AB Moskona di Polres Teluk Bintuni pada Selasa (22/4).

Johnny juga mengingatkan pentingnya kedisiplinan dalam penggunaan peralatan, komunikasi, serta kepatuhan terhadap SOP, khususnya bagi personel yang membawa senjata api. Dia berharap Operasi AB Moskona bisa mengungkap misteri terkait keberadaan Iptu Tomi.

Dia pun mengapresiasi TNI, Basarnas, dan Pemkab Teluk Bintuni yang terlibat dalam pencarian personelnya yang hilang saat menjalankan tugas negara. Dia menegaskan operasi pencarian Iptu Tomi adalah misi kemanusiaan.

“Catur Prasetya adalah pedoman kerja kita, yang secara tegas menyatakan bahwa sebagai insan Bhayangkara, kehormatan tertinggi kita adalah berkorban untuk masyarakat, bangsa, dan negara,” jelasnya.

Kasus hilangnya Iptu Tomi sempat bergulir dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR pada Senin (17/3) lalu. Dalam RDP tersebut, keluarga menganggap ada banyak kejanggalan di balik hilangnya Iptu Tomi, salah satunya terkait informasi kronologi hilangnya Iptu Tomi yang berubah-ubah.

Belakangan, Kapolres Teluk Bintuni AKBP Choiruddin Wachid membantah adanya kejanggalan sebagaimana tudingan keluarga. Wachid turut menepis adanya dugaan sabotase di balik perkara hilangnya Iptu Tomi.

“Saya juga membantah tudingan keluarga Iptu Tomi Samuel yang menduga adanya kejanggalan dalam insiden dimaksud, antara lain perbedaan penyampaian kronologis peristiwa, pembiayaan operasi penangkapan KKB, dan pembatalan helikopter,” kata AKBP Wachid kepada wartawan, Rabu (19/3).

Wachid menegaskan, Iptu Tomi hilang usai terseret arus sungai di Kali Rawara. Dia menegaskan operasi pencarian dilakukan secara transparan dan sudah dimaksimalkan oleh personel di lapangan.

“Saya berani bersumpah, tidak ada yang saya tutupi dari insiden ini. Saya pimpin langsung pencarian Tomi, karena saya anggap seperti adik kandung saya,” tegasnya.

Wachid juga membantah tudingan bahwa dirinya mengejar pangkat dan jabatan dalam operasi penangkapan KKB yang saat itu dipimpin Iptu Tomi. Wachid mengaku siap diperiksa untuk menepis isu yang menerpa dirinya.

“Saya siap menjalani pemeriksaan terkait hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi Samuel Marbun saat menjalankan operasi penangkapan KKB di daerah itu. Saya siap diperiksa, supaya masalah ini terang benderang,” jelasnya.

Keluarga Iptu Tomi Dilibatkan

Bantahan Pencarian Tidak Transparan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *