Niat Polisi Lerai Keributan Berujung SPKT Polres Mamberamo Raya Dirusak Massa

Posted on

Niat polisi melerai keributan sekelompok warga berujung Kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Mamberamo Raya, Papua, rusak diserang massa yang membawa senjata tajam. Sebanyak 7 polisi mengalami luka-luka dalam penyerangan tersebut.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito mengatakan penyerangan itu terjadi di Polres Mamberamo Raya, Kampung Burmeso, Distrik Mamberamo Tengah, Selasa (28/10) sekitar pukul 12.00 WIT. Insiden bermula saat sekelompok warga membuat keributan di perempatan SD Advend Burmeso.

“Kelompok masyarakat Burmeso yang berjumlah sekitar 8 sampai 9 orang dalam keadaan mabuk berat akibat mengkonsumsi miras dan bertengkar dan membuat keributan membawa senjata tajam berupa, parang, linggis, busur panah dan pipa,” kata Kombes Cahyo Sukarnito dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025).

Cahyo mengatakan anggota Satnarkoba Polres Mamberamo Raya Bripka Suratno kebetulan yang menggunakan sepeda motor patroli (SPM) melintas di lokasi saat hendak ke bengkel. Bripka Suratno mengenal salah satu pelaku atas nama Kardus Tasti.

“Bripka Suratno turun dari SPM dan menghampiri dengan maksud mencegah melerai keributan tersebut memberikan arahan kepada para pelaku agar menyelesaikan masalah secara baik-baik,” tuturnya.

Saat Bripka Suratno memberikan arahan, para pelaku justru melakukan penyerangan. Bripka Suratno mencoba menghindar namun dikejar hingga salah satu pelaku bernama Kardus Tasti menyerang menggunakan parang panjang.

“Namun ditangkis, kemudian massa melakukan pengeroyokan terhadap Bripka Suratno, dipukul menggunakan kayu balok dan pipa mengakibatkan Bripka Surat mengalami luka luka sehingga Bripka Suratno melarikan diri dan menyelamatkan diri,” jelas Cahyo.

Tak berselang lama, anggota Sattahti Polres Mamberamo Raya Bripda Patrik Ruwayari melintas di lokasi dan hendak melerai keributan. Namun massa mala mengeroyok Bripda Patrik Ruwayari menggunakan parang, linggis, kayu balok.

“Korban mengalami luka potong pada kaki kiri dan lebam dan bengkak di kepala korban. Kemudian Bripda Patrik Ruwayari melarikan diri ke Pospol Burmeso (SPKT Polres Mamberamo Raya) namun tetap dikejar oleh masyarakat,” paparnya.

Cahyo menuturkan sekitar pukul 12.00 WIT, anggota piket SPKT Polres Mamberamo Raya mendapat laporan terkait keributan di perempatan SD Advend Burmeso. Kepala SPKT Ipda Moses Ramandey bersama personel turun ke lokasi namun diadang massa membawa sajam.

“Massa balik mengejar anggota piket SPKT yang menuju ke TKP sehingga piket mundur ke pospol untuk meminta bantuan bekap dari Piket Cadangan SPKT yang standby di Mako Polres Mamberamo Raya sambil anggota piket mengamankan diri ke rumah rumah warga,” terang Cahyo.

Massa yang melakukan pengejaran kemudian tiba di SPKT Polres Mamberamo Raya. Massa lantas menyerang anggota di SPKT menggunakan panah, parang, kapak, balok, dan linggis.

Wakapolres Mamberamo Raya Kompol Septen Sianturi kemudian memimpin personel mendatangi SPKT. Namun saat tiba di lokasi, anggota kepolisian malah kembali diserang menggunakan dari arah depan Pelabuhan Burmeso dan arah perempatan SD Adven Burmeso.

“Wakapolres Mamberamo Raya melakukan negosiasi namun tidak bisa karena massa semakin banyak yang berdatangan membawa peralatan sajam panah dan parang mengepung kantor SPKT sehingga personel melepaskan tembakan peringatan guna menghentikan pergerakan masyarakat,” jelasnya.

Cahyo mengungkapkan penyerangan itu membuat sejumlah fasilitas dalam kantor mengalami kerusakan. Massa juga merusak mobil dinas kapolres dan wakapolres Mamberamo Raya, serta mobil truk angkut personel kepolisian.

“Personel anggota Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban penyerangan terdapat 7 orang,” ungkap Cahyo.

Cahyo memastikan situasi pun berangsur kondusif namun sejumlah personel tetap disiagakan untuk mengantisipasi serangan susulan. Polisi masih mendalami motif dan mengejar para pelaku penyerangan SKPT Polres Mamberamo Raya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Serahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.

Berikut daftar 7 personel kepolisian yang luka diserang massa:

Massa Serang Polisi Pakai Parang-Linggis

Massa Kejar Anggota Piket SPKT

7 Polisi Luka Diserang Massa

Cahyo menuturkan sekitar pukul 12.00 WIT, anggota piket SPKT Polres Mamberamo Raya mendapat laporan terkait keributan di perempatan SD Advend Burmeso. Kepala SPKT Ipda Moses Ramandey bersama personel turun ke lokasi namun diadang massa membawa sajam.

“Massa balik mengejar anggota piket SPKT yang menuju ke TKP sehingga piket mundur ke pospol untuk meminta bantuan bekap dari Piket Cadangan SPKT yang standby di Mako Polres Mamberamo Raya sambil anggota piket mengamankan diri ke rumah rumah warga,” terang Cahyo.

Massa yang melakukan pengejaran kemudian tiba di SPKT Polres Mamberamo Raya. Massa lantas menyerang anggota di SPKT menggunakan panah, parang, kapak, balok, dan linggis.

Wakapolres Mamberamo Raya Kompol Septen Sianturi kemudian memimpin personel mendatangi SPKT. Namun saat tiba di lokasi, anggota kepolisian malah kembali diserang menggunakan dari arah depan Pelabuhan Burmeso dan arah perempatan SD Adven Burmeso.

“Wakapolres Mamberamo Raya melakukan negosiasi namun tidak bisa karena massa semakin banyak yang berdatangan membawa peralatan sajam panah dan parang mengepung kantor SPKT sehingga personel melepaskan tembakan peringatan guna menghentikan pergerakan masyarakat,” jelasnya.

Cahyo mengungkapkan penyerangan itu membuat sejumlah fasilitas dalam kantor mengalami kerusakan. Massa juga merusak mobil dinas kapolres dan wakapolres Mamberamo Raya, serta mobil truk angkut personel kepolisian.

“Personel anggota Polres Mamberamo Raya yang menjadi korban penyerangan terdapat 7 orang,” ungkap Cahyo.

Massa Kejar Anggota Piket SPKT

7 Polisi Luka Diserang Massa

Cahyo memastikan situasi pun berangsur kondusif namun sejumlah personel tetap disiagakan untuk mengantisipasi serangan susulan. Polisi masih mendalami motif dan mengejar para pelaku penyerangan SKPT Polres Mamberamo Raya.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar. Serahkan penanganan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.

Berikut daftar 7 personel kepolisian yang luka diserang massa: