Natal 2025, Pemerintah Akan Bagikan 10 Ribu Bansos hingga 1.000 Beasiswa

Posted on

Ketua Panitia Natal Nasional 2025, , memastikan perayaan Natal tahun ini fokus pada gerakan sosial dan pendidikan. Pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) hingga beasiswa.

“Bapak Presiden menegaskan: jangan pesta mewah. Fokuskan anggaran untuk bansos, beasiswa, sembako, dan layanan publik seperti ambulans,” kata Maruarar, Selasa (25/11/2025).

Data terkini, panitia mencatat dana terkumpul mencapai Rp 47 miliar. Dana ini terwujud melalui gotong royong besar lintas agama umat Kristiani, Muslim, Buddha, dan masyarakat umum dari berbagai latar sosial.

Maruarar menyebut solidaritas tersebut sebagai cermin persaudaraan kebangsaan yang kokoh dan melampaui perbedaan agama. Panitia menetapkan komposisi penggunaan dana 70% untuk bantuan sosial dan 30% untuk penyelenggaraan acara.

Komunitas umat Buddha memberikan kontribusi besar dengan menyumbangkan 10 ribu paket sembako. Maruarar menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut.

Menurutnya, langkah itu menunjukkan bahwa Natal Nasional bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi gerakan kemanusiaan yang dirayakan bersama oleh seluruh elemen bangsa.

Maruarar mengatakan total Rp 10 miliar disiapkan untuk beasiswa di 10 wilayah prioritas. Dia mengatakan program beasiswa menjadi salah satu pilar utama.

Rincian bantuan tersebut berupa beasiswa Rp 10 juta per orang dengan ketentuan 100 orang per titik. Sama seperti bansos, bantuan ini akan diberikan di 10 wilayah penerima. Sehingga total ada 1.000 penerima dengan anggaran sebesar Rp 10 miliar.

Sepuluh titik penyaluran berada di wilayah: Papua, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Toraja, NTT, Kalimantan Barat, Mentawai, Nias, dan kawasan Danau Toba.

“Ini investasi kemanusiaan jangka panjang untuk masa depan anak-anak Indonesia,” ujar Maruarar.

Maruarar menjelaskan bahwa pemberian beasiswa ini merupakan bentuk nyata dari semangat Natal yang inklusif dan berorientasi pada keadilan sosial. Penerima beasiswa meliputi pelajar, mahasiswa, pemuda gereja, dan warga dari komunitas adat di wilayah terluar, tertinggal, dan kepulauan.

“Ini bukan seremoni. Natal harus menyentuh mereka yang sering luput dari perhatian. Pendidikan adalah cara terbaik membuka masa depan mereka,” ujar Maruarar.

Panitia Natal 2025 menyiapkan 30 ambulans kesehatan untuk diserahkan ke daerah-daerah yang masih memiliki akses terbatas terhadap layanan darurat. Ambulans ini diprioritaskan untuk wilayah terpencil dan kepulauan.

“Ini implementasi langsung dari arahan Presiden. Natal harus memberikan manfaat yang nyata dan segera dirasakan masyarakat,” kata Maruarar.

Maruarar menegaskan bahwa Natal Nasional 2025 adalah perayaan yang bekerja. Maruarar juga ingin membuktikan bahwa perayaan Natal nasional dapat digelar sederhana namun tetap memberikan dampak besar.

“Ini Natal yang hadir untuk rakyat. Ada beasiswa, 10 ribu sembako, donasi lintas agama, hingga ambulans. Semuanya dilakukan agar dampaknya luas dan konkret,” ujar Maruarar.

Acara puncak akan digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Dari total sekitar 4.000 tamu, 3.000 di antaranya merupakan undangan khusus dari kelompok rentan: anak yatim, koster, guru, disabilitas, dan pekerja gereja lainnya.

10 Ribu Paket Bansos

1.000 Bantuan Pendidikan di 10 Wilayah

30 Ambulans untuk Daerah Rentan