Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan keyakinan bahwa Indonesia akan mengalami swasembada pangan tahun ini. Khusus beras, swasembada akan bisa dicapai dalam tiga bulan ke depan.
“Bantu doakan juga dari kawan-kawan wartawan. Insyaallah, jika tidak ada aral melintang, dalam 3 bulan ini, kita bisa swasembada,” kata Mentan kepada wartawan seusai Rakor Ketahanan Pangan se-Sumatera Barat di Padang, Selasa (16/9/2025).
Menurutnya, saat ini Indonesia punya cadangan beras terbesar dalam sejarah, yakni 4,2 juta ton per Juni 2025, sehingga tidak perlu lagi impor.
“Alhamdulillah, dalam waktu singkat, kita menorehkan prestasi yang tidak pernah terjadi di republik ini selama merdeka. Ini kerja kita, bukan saya, kita semua. Stok kita, ini stok kita tertinggi selama Bulog berdiri dan selama merdeka. Ini tidak pernah tercapai,” katanya.
Ia menyebut Presiden memberikan target Indonesia bisa swasembada dalam empat tahun. Target tersebut kemudian berubah menjadi tiga tahun saat pertemuan APEC, dan berubah lagi menjadi satu tahun pada pidato kenegaraan.
“Ini tekanan yang luar biasa. Dari 4 tahun menjadi 1 tahun, bahkan 6 bulan,” katanya.
Menurut Amran, upaya konkret telah dilakukan pemerintah untuk mendongkrak produktivitas nasional. Mulai program cetak sawah hingga perbaikan irigasi, serta program peningkatan kesejahteraan petani.
Program cetak sawah dilakukan di seluruh pulau, mulai Sumatera, Kalimantan, hingga Papua.
Sebagai catatan sejarah, Indonesia pernah mencapai swasembada beras, namun pada era Presiden Soeharto, yakni pada 1984. Keberhasilan tersebut mengantarkan Indonesia menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada 1985. Setelahnya, rencana swasembada tidak pernah terwujud.
