Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso telah menghadiri pertemuan para Menteri Perdagangan dari 21 negara di Jeju, Korea Selatan pada 15-16 Mei 2025. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan salah satu pembahasan para Mendag ini terkait penetapan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap masing-masing negara.
“Kita itu kan kemarin ketemu beberapa menteri perdagangan. Kita itu kan sekarang lagi ada perang dagang dengan Amerika dan sebagainya,” kata Budi saat ditemui wartawan usai acara Harkornas 5K di TMII, Minggu (18/5/2025).
Budi mengatakan dalam perbincangan itu para Mendag termasuk dirinya bercerita bagaimana kebijakan tarif resiprokal Trump mempengaruhi akses pasar masing-masing negara.
Untuk itu Budi mengaku para Mendag sudah sepakat untuk menjalin kerja sama untuk membuka akses pasar yang lebih luas. Dengan begitu juga akses pasar dari masing-masing negara juga tidak lagi terlalu bergantung pada satu dua negara saja.
“Jadi kita harus meningkatkan hubungan kerja sama kita, akses pasar kita. Kita tanya masalah kita apa, masalah dia juga apa di sini, aksesnya apa yang terganggu. Tapi kita kan juga tanya akses kita, misalnya kita punya data bahwa akses kita yang ini terganggu,” terangnya.
“Jadi kita harus saling membuka pasar. Jadi mereka pun juga setuju karena mereka kan juga kena tarif,” ucap Budi lagi.
Sebagai informasi, sebelumnya Menteri Perdagangan Budi Santoso telah menghadiri Pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC MRT) 2025 yang akan dilaksanakan pada 15-16 Mei 2025. Pertemuan yang dilaksanakan di Jeju, Korea Selatan itu dihadiri oleh Mendag dari 21 negara.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Adapun anggota APEC terdiri atas Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Chile, Filipina, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Peru, Papua Nugini, Tiongkok, Rusia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
Kehadiran Indonesia salam pertemuan ini sebagai bukti komitmen negara dalam memperkuat sistem perdagangan kawasan dan global melalui kerja sama multilateral yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam forum ini, Budi akan menyuarakan isu penguatan sistem perdagangan global sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Indonesia memandang forum APEC MRT sebagai wadah penting untuk mendorong transformasi sistem perdagangan kawasan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan tantangan keberlanjutan global. Kami akan aktif menyuarakan kepentingan nasional, khususnya dalam isu penguatan sistem perdagangan yang patuh tata aturan, reformasi WTO, kecerdasan artifisial untuk fasilitasi perdagangan, dan penguatan rantai pasok” kata Budi, dalam keterangannya, dikutip Kamis (15/5/2025).