Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) selaku Ketua Panitia Natal Nasional 2025 memimpin rapat panitia di Jakarta. Dalam arahannya, Maruarar menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto agar perayaan Natal Nasional tahun ini dilaksanakan secara sederhana dan lebih menekankan pada kegiatan sosial.
“Presiden berpesan kepada kami, jangan bermewah-mewah. Perbanyak bantuan sosial dan dukung misi perdamaian Palestina lewat doa bersama,” ujar pria yang akrab disapa Ara itu, dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

Ara menegaskan, pihaknya juga akan mengundang Duta Besar Palestina sebagai simbol solidaritas kemanusiaan. Ara menekankan bahwa kesederhanaan tidak hanya tercermin dari lokasi dan susunan acara, tetapi juga dari semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat kecil.
“Saya memahami kalau sederhana itu bukan di GBK. Kita cari tempat yang lebih kecil seperti Tennis Indoor berkapasitas 5.000 orang,” ujarnya.
Ia juga meminta agar panitia melibatkan UMKM dari berbagai daerah, termasuk penjual kopi, makanan ringan, dan produk lokal, tanpa menggunakan jasa katering besar.
“Kita ingin yang kecil dan muda juga merasakan manfaat dari Natal Nasional ini,” tambahnya.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, panitia akan mengundang 500 anak yatim piatu, 500 guru agama Kristen dan Katolik, koster gereja, serta penyandang disabilitas untuk turut hadir.
“Total 3.000 undangan khusus ini akan kami prioritaskan. Sisanya, sekitar 2.000 tamu lainnya adalah undangan umum,” jelas Ara.
Ia juga menegaskan bahwa pengisi acara tidak akan berasal dari kalangan artis, melainkan dari anak-anak berbakat daerah seperti Papua dan NTT agar mereka mendapatkan ruang untuk tampil di panggung nasional.
Dalam kesempatan itu, Menteri Ara menegaskan bahwa seluruh pembiayaan Natal Nasional 2025 tidak akan bersumber dari APBN maupun BUMN, melainkan hasil gotong royong berbagai pihak.
“Semoga di tengah kesibukan, kita semua bisa memprioritaskan acara Natal ini. Sederhana tapi berdampak bagi rakyat kecil,” ujarnya.
Ia menutup rapat dengan menegaskan bahwa anggaran untuk bantuan sosial harus lebih besar daripada anggaran perayaan, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo tentang kesederhanaan dan kepedulian nyata bagi sesama.






