Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan luas 25 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dimiliki Indonesia hingga semester I-2025 mencapai 23.797 hektare (Ha). Jumlah itu masih di bawah negara-negara ASEAN lainnya.
“Luasan area (KEK di Indonesia) jauh dibandingkan Malaysia, Thailand lebih dari 600 ribu Ha, bahkan dari Filipina dan India masih kalah,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2025).
Berdasarkan bahan paparannya, secara luas Indonesia masih kalah dengan Thailand yang mencapai 622.000 Ha dari 10 KEK, Malaysia 2,14 juta Ha dari 6 KEK, Vietnam 1,62 juta Ha dari 4 KEK, Filipina 70.476 Ha dari 419 KEK, serta India 39.205 Ha dari 375 KEK.
Menurut Susiwijono, potensi pengembangan KEK di Indonesia masih sangat besar. Selain itu, insentif fiskal dan non fiskal juga masih di bawah negara tetangga dan perlu dikembangkan untuk menarik investor.
“Kalau kita lihat, potensi pengembangan KEK masih sangat besar. Jadi kita simpulkan 25 KEK kita dibandingkan negara di ASEAN atau India, kita masih sangat kecil dan insentif perlu banyak area yang dikembangkan untuk menarik investor,” ucapnya.
Di Indonesia sendiri terdapat 25 KEK yang tersebar dari Aceh hingga Papua, di mana sebanyak 7 KEK ada di pulau Jawa dan 18 lainnya tersebar di luar Jawa. Adapun dari 25 KEK itu, 13 KEK bergerak di sektor industri dan 12 KEK lainnya sektor Jasa.
Sampai semester I-2025, realisasi kinerja 25 KEK mencapai Rp 294,4 triliun. Proyek-proyek tersebut telah menyerap sebanyak 187.376 tenaga kerja dan 442 pelaku usaha.
“Ini bagus karena KEK yang terus dikembangkan ini tidak hanya berpusat di pulau Jawa saja, tapi menyebar,” terangnya.
Lihat juga Video ‘Alasan Pengungsi Perang Thailand-Kamboja Tak Mau Kembali ke Rumah’:
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.