Truk milik Yonif 509 By/2 Kostrad Jember yang memuat amunisi dan bahan peledak berupa mortir, terbakar hingga amunisinya meledak di Tol Gempol-Pasuruan. Peristiwa ini menyebabkan 1 personel meninggal dan 1 anggota lain mengalami luka parah. Bagaimana kronologi peristiwa itu, TNI buka suara.
Dandim 0819 Pasuruan, Letkol Arh Noor Iskak menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (5/5) malam sekitar pukul 21.39 WIB. Lokasi tepatnya di KM 774-200 Tol Gempol-Pasuruan.
Iskak menjelaskan, kendaraan dinas Yonif 509 BY/2 Kostrad yang memang memuat amunisi dan bahan peledak itu sebenarnya sedang iring-iringan dengan rombongan kendaraan lain dari Dermaga Ujung Perak, Surabaya menuju Yonif 509 BY/2 Kostrad di Jember pada pukul 20.00 WIB.
Rombongan kendaraan dinas ini dipimpin oleh Serma Supriyadi yang baru saja purna tugas dari Papua. Pada pukul 21.15 WIB, rombongan Randis Yonif 509 BY/2 Kostrad itu memasuki Gerbang Tol Kejapanan 1, Gempol, Pasuruan.
Pada saat perjalanan memasuki Tol Gempol-Pasuruan sekitar pukul 21.30 WIB, tepatnya di KM 774-200, tiba-tiba salah satu kendaraan dinas yang bermuatan amunisi dan mortir terbakar. Lima menit kemudian terjadi ledakan. Sopir dan pendamping kendaraan yang terbakar pun menyelamatkan diri.
Mengetahui Randis terbakar dan meledak, Randis di belakangnya yang disopiri Serka Untung Avisilia dan didampingi Serma YL Dhino Adi S berhenti. Serma Dhino mengajak Serka Untung keluar dari mobil dengan maksud untuk menyelamatkan diri.
“Akan tetapi, pada saat menyelamatkan diri karena panik dan kondisi cuaca gelap tidak mengetahui medan jalan tol, Serma Dhino dan Serka Untung asal melompat keluar dari tol di underpass. Ketinggiannya antara 7-8 meter. Sehingga Serma Dhino dan Serka Untung luka,” ujarnya di Makodim Pasuruan, Selasa (6/5/2025).
Keduanya ditolong warga dan personel lain untuk dibawa ke IGD RS Pusdik Bhayangkara Porong. Serka Untung dinyatakan meninggal, sedangkan Serma Dhino mengalami patah tulang paha.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Akibat peristiwa itu, untuk sementara waktu Tol Gempol-Pasuruan dan Gempol-Malang di sekitar lokasi kejadian sempat ditutup total. Selain untuk proses evakuasi juga untuk mengantisipasi adanya amunisi dan bahan peledak yang belum diamankan hingga petugas PMK melakukan pemadaman.