Kronologi 19 Narapidana Kabur dari Lapas Nabire Usai Lukai 3 Petugas

Posted on

Sebanyak 19 narapidana kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah. Salah seorang napi bahkan sempat menyerang 3 petugas menggunakan parang hingga luka-luka.

Insiden itu terjadi saat jam besuk di Lapas Kelas IIB Nabire pada Senin (2/6) sekitar pukul 10.30 WIT. Kejadian ini bermula saat 2 napi berpura-pura meminta izin kepada petugas jaga.

“Dua narapidana awalnya berpura-pura meminta izin menuju ruang registrasi,” kata Kepala Lapas Nabire, Edi Saputra dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Saat petugas membuka pintu, napi tersebut lantas menyerang petugas menggunakan parang. Petugas pun tidak mampu menghalau serangan ketika rombongan napi lain memanfaatkan kekacauan.

“Saat pintu dibuka oleh petugas, mereka langsung menyerang dan membuka jalan bagi 17 napi lainnya untuk melarikan diri,” tuturnya.

Edi menuturkan serangan pelaku melukai 3 petugas Lapas Nabire. Dua di antaranya mengalami luka serius di tangan akibat sabetan parang, sedangkan satu lainnya luka ringan.

“Lapas masih menyelidiki asal-usul senjata tajam yang digunakan oleh para napi dalam pelarian tersebut. Kami belum tahu pasti dari mana asal parang itu. Diduga disembunyikan di balik pakaian saat jam kunjungan,” jelas Edi.

Edi turut menduga aksi pelarian ini kemungkinan besar sudah direncanakan sebelumnya oleh para napi. Modusnya adalah menyamar dan menyusup saat jam kunjungan berlangsung.

“Kemungkinan besar ini memang sudah direncanakan. Mereka memanfaatkan celah pada saat dua napi izin ke ruang registrasi. Saat pintu dibuka, sekelompok napi langsung menyerbu dari belakang,” paparnya.

Lapas Nabire akan meningkatkan sistem pengamanan dan memperkuat sinergi dengan pihak kepolisian serta Kodim setempat. Evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan dan SOP penjagaan juga tengah dilakukan.

“Kami akan memperkuat pengamanan, memperbaiki SOP, dan berkoordinasi dengan Polres serta Kodim untuk mencegah kejadian serupa” pungkas Edi.

Sebagai informasi, Lapas Nabire tahun ini telah menerima alokasi lima orang petugas baru dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, namun mereka belum mulai bertugas. Kelima petugas itu belum aktif karena masih dalam proses penempatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *