KPK kembali obok-obok Kota Surabaya. Kali ini KPK geledah kantor KONI Jatim Jalan Kertajaya Indah Timur.
Penggeledahan yang dilakukan Rabu (16/4/2025) terkait kasus dana hibah pokmas Jatim.
KPK kembali obok-obok Kota Surabaya. Setelah menggeledah rumah anggota DPD RI La Nyalla Mattalitti, kali ini KPK geledah kantor KONI Jatim Jalan Kertajaya Indah Timur.
Saat penggeledahan, semua karyawan dan pengurus KONI harus keluar ruangan. Sementara penyidik memeriksa semua ruangan.
KPK kembali melakukan penggeledahan di Surabaya. Kali ini KPK obok-obok kantor KONI Jatim Jalan Kertajaya Indah Timur, Surabaya.
Berdasarkan informasi yang diterima infoJatim, ada 7 mobil dan 15 orang KPK yang mendatangi kantor KONI Jatim.
“Dari jam 09.00 WIB, sekitar 7 mobil. Mobil Innova semuanya gitu,” kata salah satu sekuriti yang enggan disebut namanya kepada infoJatim, Selasa (15/4/2025).
Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto membenarkan adanya penggeledahan di Surabaya. Tessa menyatakan hingga saat ini penyidik masih melakukan penggeledahan di Kantor KONI Jatim.
Penggeledahan ini masih berkaitan dengan kasus dugaan korupsi dana hibah Pokmas Jatim.
“Penyidik sedang melakukan kegiatan Penggeledahan di Kota Surabaya, terkait penyidikan perkara dana hibah Pokmas Jatim,” kata Tessa, Selasa (15/4/2025).
Belasan penyidik KPK keluar dari Kantor KONI Jatim di Jalan Kertajaya Indah, Surabaya usai melakukan serangkaian penggeledahan selama 7 jam. Sejumlah penyidik tampak membawa 2 koper besar.
Pantauan infoJatim, sejumlah petugas KPK tampak mengenakan rompi penyidik KPK dan mengenakan masker wajah sekitar pukul 15.50 WIB. Mereka keluar dari kantor KONI Jatim secara beriring-iringan.
Tampak di antara mereka ada yang membawa koper besar. Jumlah koper yang dibawa oleh para penyidik ini terpantau sebanyak 2 buah. Salah satu koper berwarna hitam berukuran sedang, sedangkan koper lainnya berwarna hijau berukuran lebih besar.
Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengatakan usai penggeledahan yang dilakukan sejumlah penyidik membawa sejumlah dokumen. Yakni dokumen mulai tahun 2017-2022 sebelum dia menjabat.
Pantauan infoJatim, belasan penyidik KPK keluar dari Kantor KONI Jatim di Jalan Kertajaya Indah, Surabaya usai melakukan serangkaian penggeledahan selama 7 jam. Sejumlah penyidik tampak membawa 2 koper.
Nabil memastikan, 2 koper itu adalah milik para penyidik. Tidak ada koper dari KONI Jatim yang dibawa. Para penyidik itu memasukkan berkas-berkas SK terkait penggunaan uang ke dalam koper-koper tersebut.
“Berkas SK keputusan waktu COVID-19, SK keputusan waktu penggunaan uang, SK pengurus kemudian, waktu permohonan dana hibah untuk PON Papua tahun 2021. Berarti permohonannya itu tahun 2020. Ada beberapa, segini ya,” jelasnya.
Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengatakan ada sejumlah ruangan yang digeledah oleh para penyidik KPK. Salah satunya ruang perencanaan dan penganggaran (Renggar).
“Ruang Bendahara, Ruang Renggar. Sudah itu aja. Sekretariat gitu saja,” kata Nabil kepada wartawan usai penggeledahan oleh KPK di kantornya, Selasa (15/4/2025).
Selain menggeledah sejumlah ruangan, para penyidik KPK juga memeriksa sejumlah ponsel milik staff KONI Jatim. Mereka menyalin file yang dimasukkan ke dalam flashdisk milik KPK.
“HP (diperiksa), kemudian ada beberapa flashdisk yang memang diperlukan untuk mengkonfirmasi atau menindaklanjuti data-data yang ada berdasarkan apa yang dibawa, lewat hard copy tadi itu saja mengonfirmasi,” jelasnya.
Nabil memastikan KONI Jatim kooperatif. Dari pihak KPK juga dinilai akomodatif, dan dengan cara yang baik. Sehingga menurutnya tidak ada yang dihindari.
“Semuanya lancar-lancar saja. Sambil menunggu kita konfirmasi berikutnya, apa yang ada. Cuma objeknya ya itu tadi masalah penyalahgunaan dana hibah di Jawa Timur,” pungkasnya.