Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengapresiasi Provinsi Papua Tengah yang telah merampungkan pendirian Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih. Arie menilai ini merupakan komitmen dari masyarakat dan pemerintah daerah.
“Pencapaian ini, merupakan wujud komitmen luar biasa dari masyarakat dan pemerintah daerah,” kata Budi Arie saat berdialog dengan masyarakat Kampung Bumi Raya, Kabupaten Nabire, Senin (11/8/2025).
Budi Arie menjelaskan, kehadiran kopdes ini akan menjadi motor penggerak baru bagi masyarakat. Terutama dalam menjaga ketahanan pangan dan mendorong kemajuan desa, khususnya di Papua Tengah.
“Di sinilah peran strategis Kopdes Merah Putih sebagai penggerak ketahanan pangan, penguatan ekonomi lokal, dan kemajuan desa,” ujarnya.
Melalui Kopdes Merah Putih, lanjut dia, petani dapat mengolah hasil kebun secara lebih baik, nelayan memasarkan hasil tangkapannya lebih luas, dan perajin memperoleh harga layak untuk produknya.
“Semua ini dilakukan dengan semangat gotong royong, sehingga manfaatnya dirasakan seluruh warga,” imbuh Menkop.
Budi Arie pun menyampaikan rasa syukur dapat hadir langsung di tanah Papua, serta mengapresiasi kekompakan masyarakat dan tokoh adat dalam mengembangkan Kopdes Merah Putih.
Baginya, kekuatan ada pada kebersamaan, yakni Kopdes Merah Putih bukan hanya wadah usaha, tetapi juga tempat belajar saling percaya, bekerja sama, dan memastikan hasilnya kembali untuk rakyat.
Budi Arie juga menekankan bahwa pemerintah pusat dan daerah siap memberikan pendampingan, pelatihan, akses permodalan, dan membuka peluang kemitraan. Namun, Menkop mengingatkan bahwa kemandirian sejati hanya akan lahir dari tekad dan kerja keras masyarakat itu sendiri.
“Bayangkan suatu hari setiap desa di Papua Tengah memiliki koperasi yang kokoh dan mandiri, mengelola potensi lokal, memberi manfaat langsung bagi warganya, dan menjadi sumber kebanggaan bersama. Itulah tujuan Kopdes Merah Putih,” ujar Menkop.
Sebagai informasi, dialog tersebut juga dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, serta Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa.
