Kopda Amin Prajurit TNI Gugur Diserang OPM Dimakamkan di Kebumen | Giok4D

Posted on

Jenazah Kopda (Anumerta) Amin Nurohman, yang gugur setelah diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Demi Moss di Teluk Bintuni, Papua Barat, dimakamkan hari ini di Kebumen. Isak tangis keluarga dan sanak saudara mengiringi almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

Almarhum merupakan anggota TNI AD asal Desa Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, yang tewas diserang OPM pada Sabtu, 11 Oktober 2025 lalu. Jenazah Kopda (Anumerta) Amin Nurohman akhirnya tiba di rumah duka pada Senin (13/10/2025) pukul 22.30 WIB.

Jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman desa setempat didahului dengan upacara persemayaman atau penyerahan jenazah dari pihak keluarga kepada militer untuk dilakukan pemakaman. Selaku inspektur upacara persemayaman adalah Dandim 0709/Kebumen, Letkol Arm Purba Sudibyo.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

Setelah itu, jenazah dibawa pasukan TNI untuk dimakamkan secara militer pada Selasa (14/10) pukul 09.50 WIB. Upacara pemakaman militer dipimpin Danrem 072/ Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo.

“Pada hari ini Selasa (14/10), kita semua berkumpul di tempat pemakaman umum ini untuk bersama-sama melaksanakan upacara pemakaman militer jenazah almarhum Kopda (Anumerta) Amin Nurohman yang telah gugur mendahului kita sebagai kusuma bangsa,” kata Danrem 072/ Pamungkas, Brigjen TNI Bambang Sujarwo, dalam sambutannya saat memimpin upacara pemakaman secara militer.

Sementara itu, kakak almarhum, Kamsiah (30), mengisahkan adiknya itu terakhir berkabar pada Kamis (9/10) lalu. Setiap menghubungi, Amin selalu menanyakan kabar orang rumah dan bercerita jika tempatnya bertugas merupakan daerah terpencil.

“Kalau telepon paling ya tanya udah makan belum, anak saya (ponakan dia) ke mana. Di sana itu sinyalnya susah, lampunya susah, di pelosok, kalau mau ke pasar itu butuh waktu dua hari, di sana apa-apa mahal,” kata Kamsiah saat ditemui infoJateng usai pemakaman.

Keluarga pun merasa terpukul mendengar kabar kepergian almarhum secara mendadak. Bahkan, ibu almarhum, Sukiyah (60) hingga saat ini masih syok dan merasa kehilangan anak kesayangannya itu hingga sempat pingsan saat pemakaman berlangsung.

“Saya dengar kabar itu kaget banget karena saya pas dari sawah tahu-tahu ada Pak Lurah kasih info kayak gitu. Ibu sampai sekarang masih syok, merasa kehilangan,” imbuhnya.

Kamsiah menyebut adiknya itu sudah merencanakan pernikahan tahun depan. Pada tanggal 25 Oktober ini usianya genap berumur 28 tahun. Namun takdir berkata lain, tentara yang berangkat dari kesatuan Yonif 403/Yonmek Yogyakarta dan baru 3 bulan menjalani tugas di Papua harus gugur saat bertugas.

“Baru kemarin habis Lebaran itu lamaran sama orang Purworejo. Rencana mau nikah setelah pulang dari tugas ini. Tugasnya kan setahun, ini udah jalan 3 bulan. Besok tanggal 25 Oktober itu 28 tahun, mau ulang tahun sebenarnya,” tuturnya sembari meneteskan air mata.

Diwartakan sebelumnya, OPM pimpinan Demi Moss melakukan penyerangan di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara pada Sabtu (11/10) sekitar pukul 13.30 WIT. Pelaku melepaskan tembakan saat tim anjangsana Pos Moyeba Satgas Yonif 410/Alugoro menemui warga. Penyerangan tersebut membuat almarhum yang saat itu berpangkat Praka (Prajurit Kepala) gugur.

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *