Kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, diduga dipicu ujaran kebencian atau rasisme di sekolah. Persoalan itu meluas yang membuat rumah hingga asrama polisi dibakar massa.
“Dugaan ucapan rasis terhadap seorang pelajar memicu kemarahan warga,” ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Cahyo Sukarnito kepada infocom, Selasa (16/9/2025).
Cahyo menegaskan pihaknya masih mendalami terkait pemicu kerusuhan tersebut. Saat ini, aparat keamanan masih berjaga untuk memastikan situasi kondusif.
“Masih didalami oleh pihak Polres Yalimo. Karena seluruh personel masih fokus dalam mengelola situasi supaya kondusif,” bebernya.
Lebih lanjut, Cahyo mengatakan persoalan berawal dari perselisihan antara siswa di SMAN 1 Yalimo. Namun saat hendak diselesaikan, guru diserang oleh sekelompok massa.
“Kerusuhan berawal dari masalah antara siswa dan siswa di salah satu sekolah. Namun meluas hingga sekolah dan asrama polisi dibakar massa,” bebernya.
Diberitakan sebelumnya, kerusuhan terjadi di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo pada Selasa (16/9) sekitar pukul 07.00 WIT. Dalam peristiwa itu sejumlah kios, rumah warga hangus dibakar massa.
“Kios dan rumah warga terbakar 30, 6 rumah dinas dan 1 mess perwira Polres Yalimo terbakar,” ungkap Cahyo.
Selain itu, sebanyak 5 personel TNI-Polri juga mengalami luka-luka. Ada yang terkena panah di bagian kepala.
“Luka aparat keamanan TNI-Polri ada lima. Terkena panah di kepala,” lanjut Cahyo.