Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengungkap penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) mencapai Rp 20,6 triliun hingga Agustus 2025. Sulawesi Selatan (Sulsel) menyumbang 50 persen atau sekitar Rp 10 triliun.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM M Riza Damanik menyampaikan capaian itu dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penyaluran KUR 2025 di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Jalan Sultan Hasanuddin, Makassar, Kamis (28/8/2025). Dia mengatakan penyaluran tersebut juga menyasar 177 ribu debitur baru di wilayah timur Indonesia.
“Penyaluran KUR di Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, dan Papua, cukup baik dengan nilai penyaluran sebesar Rp 20,6 triliun atau 12 persen dari total penyaluran KUR secara nasional sampai Agustus 2025,” ujar Riza.
Menurutnya, sebanyak 63 persen penyaluran KUR di kawasan timur telah menyasar sektor produksi. Beberapa sektor unggulan yang dibiayai antara lain penggemukan sapi, perikanan, kakao, dan jagung.
“Ini berarti KUR yang diberikan diharapkan bisa memberikan lapangan pekerjaan yang lebih luas lagi dan sekaligus juga bisa memberikan nilai tambah ekonomi kepada UMKM kita,” katanya.
Riza menyebut Sulsel menjadi provinsi dengan kontribusi terbesar di kawasan timur. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel tercatat aktif mengunggah lebih dari 300 ribu calon debitur sejak 2016 hingga 2025.
“Yang kami ingin sampaikan bahwa memang kalau lihat dari apa yang dilakukan oleh Sulsel, salah satu inovasinya adalah pemerintah daerah yang cukup aktif melakukan upload terhadap debitur atau calon-calon debitur KUR potensial,” bebernya.
Riza melanjutkan bahwa 95 persen dari data calon debitur tersebut telah terealisasi menjadi akad kredit. Hal ini menunjukkan data yang dimasukkan memiliki kualitas yang baik.
“Kesimpulan kami sementara ini, semakin banyak data yang di-upload oleh pemerintah daerah ke dalam SIKP (Sistem Informasi Kredit Program), itu semakin besar peluang UMKM di daerah tersebut mendapatkan akses pembiayaan,” tambahnya.
Riza berharap penyaluran KUR sektor produksi dapat terus ditingkatkan pada semester II 2025. Menurutnya, pemerintah juga berupaya mengatasi tantangan seperti literasi keuangan dan perizinan melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.
“Menjadi konsen kami penting kiranya ke depan agar pada semester II tahun 2025 ini agar penyaluran KUR sektor produksi itu perlu terus ditingkatkan,” tuturnya.