Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan pada buku berjudul Statistik Indonesia 2025. Pada bagian Geografi dan Iklim, tercantum ada 10 daerah dengan curah hujan tertinggi di sepanjang tahun 2024.
Jika Kota Bogor umumnya dikenal sebagai ‘Kota Hujan’, rupanya tahun ini masih ada beberapa daerah lain yang punya curah hujan lebih tinggi. Salah satunya ialah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Kabupaten Kapuas Hulu menjadi daerah keempat dengan curah hujan tertinggi, dua tingkat di atas Kota Bogor. Di atas Kapuas Hulu ada Mimika, Padang Pariaman, dan Luwu Utara. Berikut daftarnya, dikutip oleh infoEdu:
ADVERTISEMENT
Mimika, Papua menjadi kota dengan curah hujan paling tinggi berdasarkan data tahun 2024. Curah hujan tahunan di daerah ini mencapai 6.610,5 mm.
Padang Pariaman memiliki curah hujan tahunan mencapai 5.745,7 mm per tahun. Menurut laporan Stasiun Metereologi Minangkabau, terdapat 303 hari hujan di kabupaten tersebut.
Stasiun Metereologi Andi Jemma melaporkan curah hujan di Kabupaten Luwu Utara mencapai 5.477,20 mm per tahun. Adapun jumlah hari hujan di sana sebanyak 331 hari.
Kapuas Hulu menjadi kabupaten dengan curah hujan tertinggi ke-4 di Indonesia. Pada 2024, Stasiun Metereologi Pangsuma melaporkan curah hujan tahunan di sana mencapai 4.982,50 mm.
Kabupaten Boven Digoel mendapati curah hujan sebanyak 4.819,40 mm pada 2024. Adapun jumlah hari hujan di sana sebanyak 334 hari.
Kota Bogor tak masuk lima besar, sebab duduk di posisi keenam daerah dengan curah hujan tertinggi di Indonesia. Wilayah Bogor pada 2024 memiliki curah hujan hingga 4.812,20 mm.
Setelah Bogor, wilayah selanjutnya yang memiliki curah hujan tertinggi adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Disusul dengan Padang di Sumatra Barat, Sorong di Papua Barat, dan Nagan Raya di Aceh.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memaparkan bahwa dinamika atmosfer berskala global, regional, dan lokal yang tengah aktif seperti Gelombang Rossby Ekuator, Gelombang Kelvin, dan Madden-Julian Oscillation (MJO) masih berkontribusi pada dominasi hujan di banyak wilayah Indonesia. Aktivitas gelombang atmosfer tersebut terutama memperkuat pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Potensi hujan lebat pada 5-7 Desember 2025 diprakirakan terjadi di beberapa wilayah. Untuk pulau Kalimantan, imbauan hujan lebat diperkirakan terjadi di Kalimantan Barat. Imbauan tersebut berlaku untuk Kalbar hingga pekan selanjutnya, 8-11 Desember 2025.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengajak masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap melakukan langkah antisipatif sederhana.
“Saat hujan turun, cukup hindari area yang berisiko seperti bawah pohon atau bangunan yang rapuh, tetap waspada saat berkendara, dan pastikan aliran air di lingkungan tidak tersumbat. Sikap waspada tanpa panik sangat membantu,” ujarnya, dikutip dari infoNews.







